Secret || NJM [✔]

13

"Sudah lama? "

Alana tersenyum tipis sambil menggeleng. Tangannya memegang erat gelas kopi dan menghembuskan nafasnya berat.

"Lo... Gue bolehin lo ketemu sama Chacha" Ucapnya setelah mengambil nafas banyak - banyak.

Jaemin menatap kaget Alana yang masih menunduk.

"Kamu serius? "

Alana mengangguk kecil dan mendongak, kemudian tersenyum tipis kearah Jaemin.

"Lagipula lo ayah kandungnya. Gue nggak bisa ngelarang"

Jaemin mengambil tangan kanan Alana dan menggenggamnya erat. Tatapannya serius, tapi lembut disaat bersamaan.

"Makasih udah bolehin aku ketemu Chacha"

Alana menatap miris tangan kanannya yang sedang di genggam erat. Dengan pelan melepaskan, tapi tangan Jaemin menambah erat genggamannya.

"Dan aku mohon, kasih aku satu kesempatan lagi"

Alana terdiam sambil menatap mata Jaemin. Kedua orang itu terdiam cukup lama sambil menatap mata satu sama lain. Alana mengerjap dan kembali menunduk.

Dia ragu dengan perasaannya sendiri. Di satu sisi dia masih mencintai Jaemin, dan di satu sisi dia terlalu kecewa dengan Jaemin. Dan lagi... Dia tidak yakin Jaemin akan menerimanya jika mengetahui identitas sebenarnya.

"Cukup Alana, ikuti kata hatimu. Lawan rasa kecewa mu dan bahagialah walau sementara" Batinnya.

Alana perlahan mengangguk, walau masih ragu. Jaemin mengangkat dagu Alana dan tersenyum lembut.

"Sekali lagi, terimakasih untuk memberiku kesempatan kedua"

Alana menutup matanya ketika Jaemin mendekat dan mencium keningnya lama.

"Thank you, my love "

•••

Jessica tersenyum miris dan tangannya memegang erat gelas kopi yang masih panas. Rasa sakit tangannya tidak se sakit hatinya yang hancur.

Dengan langkah berat dia pergi dari cafe dan berjalan ke sebuah tempat.

"Om Renjun... "

Renjun menoleh dan mengerjapkan matanya begitu melihat Jessica datang dengan tangan yang memerah dan mata sembab. Renjun menghela nafasnya panjang dan mendudukkan Jessica di depannya.

Gini - gini dia masih punya hati.

"Ada apa? " Tanya Renjun dengan nada dingin.

"Om sahabatnya papa kan? " Tanya Jessica dengan tatapan kosong.

Renjun menelan salivanya susah payah. Jangan bilang kalo...

"Ceritain tentang mama, papa, dan tante Alana"

Tuh kan, pantes aja Jessica dateng - dateng langsung berantakan penampilannya.

Renjun menghela nafasnya panjang dan mengalihkan pandangannya ke Jessica yang masih menatap kosong.

"Jessica... Beneran mau tau? " Tanya Renjun ragu.

Jessica mengangguk pelan dengan tatapan yang sudah mengarah ke Renjun.

Renjun kembali menghela nafasnya panjang dan bersandar.