7.

296 19 12
                                    

Soobin sudah berada di kantin saat ini. tadi Taera mengirim pesan padanya agar menunggunya di sana. Soobin sudah memesan teh hangat dan sepotong roti. Soobin sudah beberapa kali mengedarkan pandangan ke segala arah karena sudah lewat 20 menit tapi Taera tak kunjung datang. Soobin meneguk habis teh hangat lalu membawa sisa roti untuk di buang ke tempat sampah.

"kemana Taera?" gumam Soobin

Soobin meninggalkan kantin, berniat mencari Taera. sepertinya tempat pertama yang harus di tuju adalah parkiran. namun belum genap 5 langkah Soobin menemukan Taera datang bersama Jaemin. yang menjadi masalah adalah Taera menggandeng lengan Jaemin. Soobin tak paham, emosinya memuncak membuat kilatan marah di kedua matanya. kedua tangannya sudah terkepal dengan rahang mengeras.

Taera dan Jaemin sudah sampai persis di depan Soobin. Taera menangkap semua ekspresi Soobin. sementara Jaemin tersenyum remeh ke arah Soobin.

"kenapa Bin? apa pagimu hari ini tidak cerah?" ucap Jaemin

Soobin tak mengindahkan ucapan Jaemin. kedua matanya fokus menatap Taera yang juga menatapnya. Soobin benar benar tak mengerti.

Jaemin mengikuti arah pandang Soobin, dan setelahnya tersenyum puas.

"kenapa? kau tak terima jika Taera bersanding denganku?" ucap Jaemin congkak

Soobin tak menanggapi, memilih pergi meninggalkan mereka berdua. kacau, gambaran yang sangat pas untuk Soobin saat ini. kenapa sangat tiba tiba? bahkan tadi malam ia masih bercumbu dengan Taera. oh shit!

Soobin masih mengikuti pelajaran dengan tenang dan sampai selesai. Taera benar benar tak menyapanya hari ini. bahkan sekarang dia pulang bersama Jaemin dan pergi begitu saja. Soobin butuh sesuatu, butuh pelampiasan saat ini. Soobin memutar arah motornya ke sebuah mini bar dekat dengan tempat kostnya. sebenarnya hari ini ia berniat pindah ke apartemen milik Taera setelah pulang sekolah.

Soobin sudah menenggak botol ke empat saat ini. tiba tiba tubuhnya menjadi luar biasa kuat, karena biasanya Soobin tidak mampu menghabiskan satu botol. Soobin hendak memesan lagi namun tangannya di cekal seseorang. Soobin mendesis tak suka. Soobin menguatkan dirinya untuk berdiri, dengan sisa kesadarannya ia ingin sampai di kostnya. Soobin mengabaikan seseorang yang mengikutinya, orang yang sama yang mencegahnya untuk minum lagi.

Soobin membanting tubuhnya tengkurap di atas kasur miliknya. berjalan 100 meter dalam keadaan mabuk membuat tenaganya terkuras habis. ia akan mengambil motornya besok pagi. Soobin terhenyak saat tiba tiba tubuh di balik secara paksa. Soobin pasrah ketika seseorang melucuti pakaiannya. membuka matanya perlahan memastikan siapa pelakunya, dan itu adalah orang yang sama.

"kau siapa hah?" ucap Soobin dengan logat mabuk

tak mendapat jawaban, Soobin merasa orang tadi menindih tubuhnya.

"kamu mulai nakal sayang, jadi hukuman apa yang pantas untukmu?"

"siapa kau? Taera? apa itu dirimu?" ucap Soobin mencoba memperjelas penglihatannya

Taera tak menjawab, memilih mencium bibir Soobin rakus. Taera juga menggigit bibir bawah Soobin hingga mengeluarkan darah. setelahnya Taera menduduki perut Soobin.

"jadi, bisa kau jelaskan sayang? kenapa mabuk?"

Soobin menatap mata Taera yang menatapnya tajam. ia ingat, kejadian tadi pagi. nafas Soobin memburu membuat dadanya kembang kempis.

"kau yang kenapa Taera!! kenapa kau tak menemuiku dan malah datang bersama Jaemin?! dan tanganmu, kenapa kau gunakan untuk menggandengnya?!" ucap Soobin meluap luap

Taera diam sejenak, kemudian mengusap pipi Soobin sayang.

"Jaemin ingin mencelakaimu sayang. dia datang ke sekolah dengan antek anteknya, maka dari itu aku bertindak. kau percaya padaku?" jelas Taera

Soobin terdiam, memang benar Jaemin sudah beberapa kali ingin mencelakainya. ia tau jika selama ini Taera yang melindunginya. hanya saja jika Taera bersanding dengan Jaemin, sungguh ia tak terima.

Soobin membanting tubuh Taera, membalik posisi kini dia yang menindih Taera. matanya masih menyiratkan kemarahan, tapi Taera tak terganggu dengan itu.

"mau menghukumku sayang?" ucap Taera mengusap dada Soobin

seperti mendapat lampu hijau, Soobin langsung meraup bibir Taera. sungguh ia bersumpah akan menggempur Taera sampai pagi.

.

Taehyung duduk di kursi kerjanya, sebenarnya ia sudah ingin pulang tapi pekerjaannya masih segunung. pintu terbuka menampilkan Tzuyu yang datang membawa paperbag di tangannya.

"sore sayang. ada apa sampai ke sini?"

Tzuyu duduk di sofa kemudian di susul Taehyung di sampingnya.

"Tae, apa kita jodohin Taera dengan Soobin saja?" ucap Tzuyu tiba tiba

"gak perlu di jodohin mereka juga udah berdua terus"

"maksud aku, gimana kalau kita nikahin? diam diam saja gitu"

Taehyung tersedak air liurnya sendiri. apa maksud Tzuyu ini?

"kenapa tiba tiba Tzuy?" heran Taehyung

"ah tidak. aku hanya usul saja. aku sudah menganggap Soobin seperti anak sendiri" jelas Tzuyu

Tzuyu menyiapkan makanan yang di bawanya.

"sayang, apa kau masih meminum vitamin yang ku berikan?" sela Taehyung

"masih. aku teratur meminumnya. kenapa?"

"tidak, aku sudah membelinya jika sudah habis." ucap Taehyung menunjuk kotak di meja kerjanya dengan dagunya

"terima kasih Tae, tapi sepertinya aku sehat sehat saja"

"secara fisik memang kamu sehat Tzuy, tapi tidak dengan jiwamu" batin taehyung

"itu hanya vitamin sayang. dulu kau sempat sakit, dan dokter menyarankan kau mengkonsumsinya" jelas Taehyung yakin

"baiklah Tae, dan sekarang kamu makan. aku sudah repot memasaknya di tambah repot membawanya kesini"

Taehyung tersenyum, merangkul pinggang Tzuyu agar lebih merapat ke tubuhnya.

"istriku memang terbaik. tapi aku minta maaf sayang, sepertinya aku tidak pulang hari ini. kau lihat saja pekerjaanku masih sebanyak itu" ucap Taehyung menunjuk tumpukan berkas di mejanya

Tzuyu menghela nafas lesu, menatap Taehyung yang juga menatapnya.

"jaga dirimu, jangan sampai sakit. jangan terlalu memaksakan diri Tae"

"iya sayang. nanti biar supirku yang mengantarmu" ucap Taehyung mengusap pipi Tzuyu

"tidak perlu. aku membawa mobil sendiri. lagian aku juga ingin berkunjung ke tempat Soobin nanti" jelas Tzuyu

"baiklah, hati hati sayang. jangan terlalu malam pulangnya"

Tzuyu menyuapkan makanan ke mulut Taehyung, lalu kemulutnya. ia juga belum makan tadi, setelah selesai memasak langsung ke kantor Taehyung.

"kenapa tiba tiba aku merindukan Taehyung? padahal ia berada tepat di depanku saat ini" batin Tzuyu.

Tzuyu meneliti setiap lekuk wajah Taehyung. semakin di teliti, ia merasa seperti beda. tapi apa?

"sayang? kamu kenapa?" heran Taehyung

"tidak Tae, tapi kepalaku semakin pusing" ucap Tzuyu sembari memegang kepalanya.

Taehyung meletakkan punggung tangannya di dahi Tzuyu, tidak panas. Taehyung bingung, dari ekspresi Tzuyu sepertinya sakitnya semakin menjadi.

"kita ke rumah sakit, biar aku antar"

Taehyung memapah Tzuyu berdiri lalu menggendongnya, membawa ke mobilnya menuju rumah sakit terdekat.

"kenapa kamu Tzuy? apa kamu akan sembuh?" batin Taehyung setelah melihat Tzuyu masuk UGD

CONFUSED - TAETZU √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang