13

248 29 9
                                        

Semua cinta butuh perjuangan
Jadi jika kamu tidak mau berjuang
Jangan mengatakan jika kamu sedang mencintai

----@----
Minggu pagi adalah waktu tepat yang sangat di sukai hampir semua manusia di bumi. Hampir semua orang akan mendapatkan hari liburnya sehingga  Minggu menjadi hari yang tepat untuk rehat sejenak dari kesibukan dunia yang tak akan ada habisnya.

"Betahkan kerja dibutikku?" Tanya So Eun kepada wanita muda di hadapannya.

So Eun sudah meminta izin pada Kim Bum jika Minggu pagi ini ia akan pulang kerumahnya dan akan kembali lagi kerumah Kim Bum pada malam hari.

"Hanya orang gila yang tidak senang bekerja di tempatmu Eonni. Butikmu sangat nyaman sekali. Pekerja disana sangan baik, terutama pemilikinya yang tidak pernah bosan mengajariku." Jawab wanita itu dengan riang.

"Aigoo, berhentilah membuatku besar kepala Min Ji" Pipi So Eun sudah berubah kemerahan saat mendengar pujian dari juniornya yang baru saja 3 minggu ini ia ajak bergabung di butiknya.

"Nanti jika kau sudah punya modal sendiri, kau bisa mengeluarkan brand mu sendiri. Taruh di butikku terlebih dahulu untuk menarik konsumenmu."

Selain terkenal dengan desain bajunya yang sangat cocok dengan OOTD (Outfit of The Day) So Eun juga dikenal sangat baik dan bijaksana dengan rekan kerjanya serta juniornya atau desainer baru seperti Park Min Ji. Ia selalu membantu  membukakan jalan untuk juniornya yang memang memiliki bibit unggul. Karena prinsip So Eun adalah bibit unggul tidak boleh tenggelam begitu saja dan dunia harus tahu itu.

"Sepertinya itu membutuhkan waktu yang sangat lama." Ucap Min Ji tidak percaya diri.

"Waktu tidak akan menyiakan hasil kerja keras. Kata utama dalam berkarir adalah gigih. Kau harus memiliki itu." Ujar So Eun menyemangati Min Ji.

"Diatas, dibawah, jatuh, bangun, dijatuhkan, diagungkan, direndahkan, dihormati adalah hal-hal biasa yang harus siap kita hadapin dan juga siap untuk kita lepaskan pada saatnya. Jadi tidak perlu cemas, kau memiliki banyak orang yang akan selalu siap melindungimu."

Perkataan So Eun selalu berhasil membuat wanita itu terlihat bersinar di hadapan lawan bicaranya.

Mendengar nasehat dari So Eun membuat tekad seorang Park Min Ji semakin kuat untuk wanita yang dari dulu ia banggakan ini. Park Min ji termasuk dalam orang-orang yang akan selalu melindungi dan berada disisi So Eun meskipun dengan kondisi yang sudah berbeda.

Ditengah percakapan seru mereka, ponsel milik So Eun berbunyi tanda jika ada seseorang yang menghubunginya.

Membaca nama si pemilik kontak membuat So Eun ingin menolak panggilan tersebut. Sebelum berniat menekan tombol merah, panggilan itu sudah mati dengan sendirinya.

Beberapa detik kemudian, bunyi pesan terdengar di benda segi panjang pipih itu dan menampilkan nama yang sama dengan si pemanggil tadi.

My Enemy :
Angkat atau kau akan kupecat menjadi noonaku!!!!!..

So Eun hanya tersenyum membaca pesan singkat dari adiknya. Lalu ia meminta izin keluar sebentar pada Min Ji untuk mengubungi seseorang. Setelah mendapat persetujuan dari wanita dihadapannya, So Eun langsung melangkah ke luar dari cafe dimana ia dan Min Ji menikmati waktu Minggu mereka.

"Ada apa?" Tanya So Eun dengan kesal setalah panggilan tersebut terhubung.

"Aku akan ke Korea besok, cepat kembali ke rumah!." Teriak Seok Jin yang berhasil membuat So Eun sedikit menjauhkan ponselnya dari telinganya.

"Kenapa tiba-tiba?" Tanya So eun dengan kesal.

"Panjang ceritanya. Kami akan mengambil penerbangan siang hari ini. Mungkin besok sore kami akan sampai sana." Ujar Seok Jin dan tidak mendapati sahutan dari So Eun sama sekali.

This Love Is Our DestinyWhere stories live. Discover now