Setelah mereka berdua berdamai dengan satu sama lain, Mina mengajak Jeongyeon untuk berjalan jalan ke taman istana. Mereka banyak bercerita tentang beberapa hal yang mereka lalui.
"Jadi sekarang kau tinggal dimana?" Tanya Mina.
"Aku bekerja di sebuah peternakan untuk menjadi penjaga. Jadi aku kadang tidur di pos jaga atau di teras rumah pemilik peternakan. Aku sudah bekerja selama 5 bulan terakhir untuk mereka." Jawab Jeongyeon.
"Sebelum itu kau dimana?" Tanya Mina.
"Aku tinggal bersama keluarga manusia dan membantu bantu mereka memanen kentang dan menjualnya ke pasar. Namun aku tak ingin merepotkan mereka lebih jauh, jadi aku pergi dan mencari pekerjaan." Jawab Jeongyeon.
"Aku minta maaf atas rumahmu." Sesal Mina.
"Bukan kau yang membakarnya, tidak perlu merasa bersalah." Ucap Jeongyeon.
"Kalau begitu jangan kembali ke tempatmu lagi. Tinggalah disini bersamaku." Ajak Mina.
"Apa yang kau katakan, huh? Sudah kubilang ini bukan tempatku, lagi pula ini kerajaan vampire, aku tak mungkin berada disini." Jeongyeon terkekeh.
"Aniyo, semua bisa terjadi bila itu kehendakku." Sangkal Mina.
"Kau bukan pemimpin kerajaan werewolf, jadi tak berlaku bagiku." Geleng Jeongyeon.
"Aku bisa berbicara pada raja werewolf, aku mengenalnya dengan baik." Mina mulai memaksa.
"Oh ayolah, berhenti memaksakan kehendakmu hanya karena kau ratu. Aku tak pernah memandangmu begitu. Kau hanya gadis muda yang meminta tumpangan tempat tinggal bagiku." Jeongyeon mengangkat kedua bahunya.
"Ohh ayolahh.." Mina sedikit merengek.
"Yak, berhenti bertingkah seperti anak anak. Kau ini ratu, kau harus berwibawa." Bisik Jeongyeon sambil melihat kesekeliling.
"Sejak memelukmu tadi, aku sudah tak bertingkah seperti ratu. Lagi pula asal kau tau, tak ada yang berani bicara padaku seperti kau bicara padaku." Ucap Mina.
"Benarkah? haruskah aku memanggilmu yang mulia? ohh yang mulia ratu maafkan hamba, rakyat jelata yang kurang ajar ini." Canda Jeongyeon.
"Hahaha dasar." Mina memukul pelan bahu Jeongyeon.
"Sudah yaa." Pamit Jeongyeon.
"Sudah apa??" Bingung Mina.
"Aku harus kembali, sebentar lagi waktuku bekerja." Ucapnya.
"Sudah kubilang kau harus tinggal disini kan?" Tolak Mina.
"Oh ayolah, aku bukan bonekamu. Jangan suruh aku untuk melakukan hal yang kau inginkan. Aku harus kembali sekarang." Jeongyeon memberi pengertian.
"Kita kan baru saja bertemu." Mina sedikit sedih.
"Jangan manja, kita bisa bertemu lagi nanti kan?" Bujuk Jeongyeon.
"Bagaimana kalau kau kabur lagi seperti tadi?" Tanya Mina.
"Aku takkan kabur lagi, janji. Sudah yaa, sampai jumpa." Jeongyeon menepuk nepuk kepala Mina lalu hendak pergi keluar dari istana.
Pengawal yang melihat perlakuan Jeongyeon kepada Mina pun terkaget karena berani beraninya seorang yang lusuh menepuk kepala ratu mereka. Namun mereka lebih kaget saat melihat Mina tersenyum manis sambil menatap kepergian Jeongyeon.
"Antarkan dia dengan mobil." Perintah Mina.
"Ne, yang mulia." Para pengawal pun menyiapkan mobil untuk mengantar Jeongyeon. Namun dengan sopan, Jeongyeon menolak dan memilih untuk naik kapal seperti biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ethernal
FanfictionFull chapter. Kisah 3 bangsa keturunan Alpha dan Omega yang dituangkan dalam sebuah perjalanan cinta sepasang kekasih. DISCLAIMER! Bila ada kesamaan cerita, alur, watak, dan tokoh ada cerita ini, murni kebetulan. Cerita ini murni dari ide, hayalan...