Pick Up My Girl

709 133 45
                                    


Sudah 2 minggu lamanya sejak kedatangan Jeongyeon ke istananya. Sejak itu juga gadis itu belum berkunjung sekalipun ke istananya. Hal itu membuat Mina kesal karena setiap hari harus menunggu Jeongyeon. Hari itu pun saat ia tak memiliki jadwal sebagai ratu, ia pun akhirnya memutuskan untuk pergi menghampiri Jeongyeon.

"Akan kubawa dia kesini agar tak kemana mana lagi." Pikir Mina.

Saat itu, saat Jeongyeon pulang dari istana Mina, Mina meminta seorang pengawal untuk menjaga Jeongyeon diam diam sampai ke tempat tinggalnya sekaligus mendapatkan lokasi tempat tinggal Jeongyeon. Hal itu memudahkannya untuk menghampiri gadis itu. Berbeda dengan Jeongyeon, tentunya Mina mendatangi kerajaan manusia dengan kapal luxury miliknya, lalu dilanjutkan dengan mobil kerajaan. Berita kedatangan Mina telah sampai di telinga raja manusia. Saat itu juga, raja manusia memutuskan untuk menyambut Mina di tempat yang akan ia datangi. Dilain tempat, Jeongyeon masih tertidur setelah berjaga di peternakan semalaman.

"Jeongyeon! jeongyeon!" Pria paruh baya membangunkannya.

"Eumm ada apa tuan Park." Racau Jeongyeon.

"Hei hei, bangun bodoh! kau dicari ratu vampire!!" Paniknya.

"Huh? ratu vampire siapa?" Ia segera mendudukan tubuhnya dengan nyawa yang masih belum terkumpul.

"Ratu Mina, bodoh! masa kau tidak tau!!" Serunya.

"Haishh!" Jeongyeon yang masih dengan penampilan khas orang vangun tidur pun pergi keluar dari pos jaganya dan melihat mobil mobil sedan mewah telah terparkir di kejauhan.

Dengan gontai ia pun berjalan sambil menggaruk garuk matanya dan sambil menguap. Dari kejauhan pula, Mina yang sedang berbincang ringan menatap kedatangan Jeongyeon. Ia tersenyum seketika melihat Jeongyeon dengan penampilan ala kadarnya orang baru saja bangun. Namun bagi Mina, Jeongyeon terlihat sangat menarik. Apalagi pada saat gadis itu mengacak rambut nya dan mengebelakangkannya dengan satu tangan.

"Annyeonghaseyo." Jeongyeon membungkuk 90° kepada raja Park Jimin yang mana menjadi raja kaum manusia, setelah itu sedikit membungkuk kepada Mina.

"Ahh jadi ini gadis yang anda cari Mina-nim." Ucap raja Jimin.

"Ne, baginda. Dia adalah sahabat karib saya." Angguk Mina.

"Baiklah kalau begitu, setelah ini saya ada makan siang dengan raja taehyung. Saya pamit ya." Pamitnya.

"Ne tentu saja baginda, terima kasih telah menyambut kedatangan saya." Mina tersenyum.

Setelah kepergian raja Jimin, Mina menatap Jeongyeon sambil tersenyum.

"Hai." Sapa Mina.

"Tak bisakah kau datang dengan lebih heboh lagi?" Sarkas Jeongyeon.

"Hahaha apakah aku datang dengan sangat ramai?" Tanya Mina.

"Sangat, kau bahkan membuat satu kerajaan tau bahwa kau sedang berkunjung ke pedesaan seperti ini." Angguk Jeongyeon.

"Ini salahmu, mengapa tak datang lagi 2 minggu terakhir ini." Ucapnya sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Haishh ada ada saja." Jeongyeon mengusap kasar wajahnya.

"Mengapa?" Tanyanya lagi.

"Aku belum gajian. Kau pikir murah menyebrang dengan kapal." Jeongyeon memasukan kedua tangannya kedalam sakunya.

"Kalau begitu sudah kubilang kau tinggal saja di istanaku agar aku dapat melihatmu setiap hari." Ucapnya santai.

"Haishh jangan mulai lagi." Jeongyeon pergi menjauh.

"Heii mau kemana?" Tanya Mina sambil mengikuti Jeongyeon.

"Damdam!" Panggil Jeongyeon.

"Damdam?" Bingung Mina.

Tiba tiba saja seekor monyet turun dari pohon dan menghampiri Jeongyeon lalu memanjat keatas tubuh Jeongyeon.

"Ini." Jeongyeon memberikan sebuah jeruk yang ia ambil dari dalam kantongnya.

"Itu peliharaanmu?" Tanya Mina sambil berjalan mendekat.

"Begitulah." Angguk Jeongyeon.

"Aku tak mendapat jeruk?" Tanya Mina.

"Kau monyet?" Jeongyeon bertanya balik.

Para bodyguard Mina yang berada di dekat situ mati matian menahan tawa mereka karena mendengar ucapan Jeongyeon yang dengan berani berbicara seperti itu pada Mina.

"Haishh dasar, aku ini ratu kau tau!" Cemberut Mina.

"Memangnya kenapa kalau kau ratu? Apakah kau akan menghukumku bila aku berbicara seenaknya padamu?" Tanya Jeongyeon.

"Eum! kau ku hukum! aku akan menahanmu dikerajaanku!" Angguknya.

"Secara hukum aku harusnya ditahan di kerajaan werewolf, bukan kerajaan vampire." Elak Jeongyeon sambil kembali memberikan jeruk pada damdam yang sedang duduk di pundaknya.

"Kau ini mengapa susah sekali dibujuk sih." Kesal Mina.

"Maka itu jangan bujuk aku." balas Jeongyeon.

"Tapi percuma saja, aku sudah meminta izin pada bos mu yang tadi dan dia dengan senang hati mengiyakan permintaanku." Bangga Mina.

"Haishh pak tua itu menjualku." Umpat Jeongyeon.

"Oh ayolah, ikut saja denganku." Bujuk Mina.

"Apakah aku boleh mengajaknya?" Tanya Jeongyeon sambil memberikan jeruk lagi pada damdam.

"Berapa banyak jeruk di kantongmu?" Mina terheran lalu merogoh kantung celana Jeongyeon.

"Sudah habis, 3 jeruk cukup untuk memberi makan 1 monyet. Kalau kau bilang tadi sudah kubawakan 3 buah lagi." Ucap Jeongyeon santai.

Lagi lagi, para bodyguard Mina menahan tawa sekuat tenaga mendengar candaan cerdas Jeongyeon.

"Kalau kau ingin mengataiku monyet, tidak perlu sehalus itu." Ucap Mina.

"Dasar monyet." Jeongyeon berjalan ke arah pohon apel di dekat mereka.

"Mwo?! apa kau bilang??" Tanya Mina tak percaya.

"Aku memanggil damdam." Sangkal Jeongyeon.

"Yak kau ini benar benar!" Mina pun mengikuti Jeongyeon.

Jeongyeon memetik sebuah apel dan memakannya.

"Kau mau?" Jeongyeon menawarkannya pada Mina sambil mendudukan dirinya dan bersandar pada pohon itu.

"Aku tak boleh memakan sembarang makanan." Ucap Mina.

"Kalau begitu kemarilah nona kaya raya, apa kau takut bajumu kotor?" Ajak Jeongyeon sambil memejamkan kedua matanya menikmati sejuknya angin siang itu.

"Monyetmu memakan apelmu, apa tak apa?" Mina mendudukan dirinya disamping Jeongyeon sambil melihat damdam yang sedang duduk di dahan pohon sambil memakan apel Jeongyeon.

"Biarkan saja." Ucap Jeongyeon.

Mina hanya menatap wajah teduh Jeongyeon dari samping, lalu perlahan menyandarkan kepalanya ke bahu Jeongyeon.

"Apa kau mengantuk?" Tanya Mina.

"Aku baru tertidur beberapa jam dan kau membuatku harus bangun." Jawab Jeongyeon.

"Kalau begitu tidurlah lagi, aku akan menemanimu." Mina memeluk lengan Jeongyeon.

"Mengapa kau sangat ingin aku tinggal di istanamu?" Tanya Jeongyeon.

"Aku tak mau lagi kehilanganmu." Jawab Mina.

"Aku takkan kemana mana." Ucap Jeongyeon.

"Aku ingin melihatmu setiap hari seperti dulu lagi." Ucap Mina.

"Baiklah aku mengalah." Jeongyeon pun pasrah sedangkan Mina tersenyum bahagia.
















Yak bawa pulang bund, langsung hm. jan kasih kendor ntar diambil org wkwkwkw

VOMENT!

EthernalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang