Red String

670 135 35
                                    


Sudah 2 hari berturut turut Jeongyeon menghabiskan waktunya di perpustakaan untuk menerjemahkan dan membaca sejarah kuno kerajaan vampire. Ia banyak membuat jurnal jurnal baru dari hasil yang ia temukan. Sementara itu saat ini Mina baru pulang dari kunjungannya ke wilayah lain.

"Dimana dia?" Tanya Mina sesampainya di istana.

"Masih di perpustakaan, yang mulia." Jawab seorang pelayan.

"Huftt kapan ia akan keluar." Mina pun menuju ke perpustakaan.

Ia sedikit bingung karena tak menemukan Jeongyeon di meja yang biasa ia duduki.

"Eoh?" Mina mengedarkan penglihatannya mencari keberadaan Jeongyeon lalu terherti pada kumpulan kertas tulisan Jeongyeon. Mina hendak mengambilnya namun seseorang dari belakang menghentikannya dengan memegang tangannya.

"Jangan disentuh." Ucap Jeongyeon yang membuat Mina menoleh.

Posisi Jeongyeon yang tepat berada dibelakang Mina, membuat wajah keduanya berhadapan sangat dekat hingga membuat Mina menahan nafasnya. Sepersekian detik kemudian Jeongyeon langsung menjauh dari Mina dan membuat perempuan itu kembali sadar.

"Eu-eoh kau dari mana?" Tanya Mina sedikit terbata.

"Kamar mandi." Jawab Jeongyeon sambil memasukan kedua tangannya ke dalam kantung celananya.

"Kau masih membaca ini?" Tanya Mina.

"Eum, ada apa kesini? bukankah kau sibuk?" Tanya Jeongyeon.

"Memangnya kenapa aku tak boleh kesini? ini istanaku!" Mina menaruh kedua tangannya dipinggan.

"Hanya bertanya." Jeongyeon sedikit memperhatikan pakaian Mina lalu beralih menatap map coklat yang Mina bawa.

"Apa itu?" Tanya Jeongyeon.

"Ah ini, ini laporan data anak anak yang hilang. Kukira kau harus melihatnya." Mina menyerahkan map itu pada Jeongyeon.

"Ah ne, gomawo." Jeongyeon segera membuka map tersebut dan mengeluarkan kertas kertas didalamnya.

Sembari Jeongyeon membaca dengan seksama, Mina pun ikut berdiri disampingnya sambil ikut melihat.

"Mohon maaf yang mulia, pertemuan dengan perdana mentri Young akan segera dimulai." Ucap seorang pelayan Mina.

"Ah ne." Angguk Mina.

"Aku rasa aku harus pergi." Ucap Mina.

"Pergilah." Jeongyeon masih fokus pada kertas kertas tersebut.

"Cih dasar." Gerutu Mina sambil berjalan menjauh.

"Hey." Panggil Jeongyeon sehingga Mina menoleh.

"Perdana metri Young itu pria tua yang berambut putih itukan?" Tanya Jeongyeon.

"Hmm iya, memangnya kenapa? bisakah kau lebih sopan menyebutnya?" Tanya Mina.

Jeongyeon berdiri dari duduknya dan berjalan mendekati Mina. Mina yang lebih pendek dari Jeongyeon otomatis menaikan pandangannya untuk melihat Jeongyeon yang berhenti tepat didepannya.

"Aku tidak suka bau pria itu, tatapannya seperti macam yang akan memangsa bila melihat perempuan. Bila kau ingin menunjukan pundak dan pinggangmu atau ingin menggunakan baju yang terbuka, jangan perlihatkan kepadanya." Ucap Jeongyeon posesif.

"Maksudmu seperti ini?" Tanya Mina sambil mengebelakangkan blazernya.

"Maksudmu seperti ini?" Tanya Mina sambil mengebelakangkan blazernya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
EthernalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang