Sudden Attack

675 135 17
                                    


Jeongyeon saat ini sedang berada dalam mobil bersama Mina, menuju kerajaan vampire. 

"Jadi sejak kau menyelamatkannya, dia jadi menurut padamu?" Tanya Mina sambil mengelus damdam di pangkuannya.

"Begitulah." Angguk Jeongyeon.

Saat itu mobil yang mereka tumpangi sedang melewati hutan hujan yang terkenal dengan kegelapannya di siang maupun di malam hari. Hujan yang selalu mengguyur wilayah itu membuat pepohonan tumbuh subur dan menjadikan banyak pepohonan yang sangat rapat menjulang tinggi.

"Kenapa kita lewat sini?" Tanya Mina pada sang supir.

"Maaf yang mulia, kami mendapat kabar bahwa jalan utama sangat padat karena para warga yang mengetahui kunjungan anda,berbondong bondong untuk melihat konvoi kerajaan." Seorang bodyguard disamping supir pun menjelaskan.

"Setidaknya jalanan disana dipenuhi manusia." Jeongyeon sudah merasakan sesuatu yang janggal.

"Ada apa?" Tanya Mina.

"Ada yang mengikuti kita." Jeongyeon menatap keluar jendela.

Insting Jeongyeon yang seorang werewolf tentu saja sangat berbeda dengan vampire atau manusia biasa. Selain penglihatan yang lebih tajam, ia juga memiliki penciuman dan pendengaran yang jauh lebih kuat.

"Tidak perlu khawatir nona Jeongyeon. Tak ada yang akan bisa menembus keamanan konvoi kerajaan." Bodyguard itu menenangkan Jeongyeon.

"Siapa?" Tanya Mina.

"Yang jelas bukan manusia." Jeongyeon tetap was was.

*Ciiiiittttt

Tiba tiba saja, mobil penjagaan paling depan mengerem mendadak. Kontur aspal licin hutan hujan membuat bunyi ban terdengar nyaring hingga ke bagian tengah konvoi yaitu mobil tempat Mina dan Jeongyeon berada. Seluruh kendaraan dibelakang pun ikut berhenti mendadak.

"Ada apa?" Tanya Mina.

"Sepertinya terjadi sesuatu didepan yang mulia." Bersamaan dengan itu, para pengawal yang menaiki sepeda motor pun langsung bergegas menuju kebarisan paling depan.

Terdengar keributan di paling depan dan sepertinya terjadi perkelahian dan baku tembak.

"Ada apa ini?!" Mina mulai panik.

"Itu serigala! buka pintunya!" Jeongyeon berusaha membukan pintu mobil namun terkunci.

"Maaf nona, demi keselamatan yang mulia dan anda kami mohon untuk tetap berada di dalam mobil. Pengawal kerajaan pasti dapat menanganinya." Larang bodyguard di dalam mobil.

"AKHHHHHH!!!"

Terdengar teriakan teriakan dari depan yang membuat Jeongyeon kembali tak bisa tenang.

"Apakah kalian akan membiarkan orang orang di depan di serang begitu saja?! itu adalah kawanan serigala!! buka pintunya dan biarkan aku yang mengatasinya bila kalian tidak mau bergerak!" Kesal Jeongyeon.

"Jeongyeon, tenanglah. Semua akan baik baik saja." Mina mencoba menenangkan Jeongyeon.

"Buka pintunya atau aku yang akan membukanya dengan caraku" Ancam Jeongyeon sambil menatap Mina.

"Bukalah." Perintah Mina.

Jeongyeon pun melepas baju yang ia kenakan lalu segera keluar dari mobil bersama dengan damdam. Sembari berlari ia pun merubah dirinya menjadi seekor werewolf putih yang sangat besar sedangkan damdam duduk diatas tubuhnya. Mata biru Jeongyeon mengunci para kawanan serigala di barisan mobil paling depan. Serigala serigala tersebut bukanlah werewolf, melainkan kawanan serigala hutan hujan biasa yang selalu dirumorkan menjadi penyebab hilangnya beberapa orang yang melewati hutan hujan. Serigala serigala itu jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan ukuran tubuh Jeongyeon, namun jumlahnya yang lebih dari 30 ekor membuat para penjaga kewalahan.

EthernalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang