selamat membaca ....
"Seulgiiiiiii, bangun. Mau tidur sampe kapan? Kita harus briefing dengan coca cola hari ini. Aku kan sudah bilang padamu kemarin? Kenapa kau ke club lagi semalam?" Wendy membuka semua tirai dikamar Seulgi sehingga siempu merasa terganggu dengan sinar matahari dari balik jendelanya.
"Aarggh kau kenapa Wendy baru datang sudah marah-marah." Dia menghiraukan wendy dan tidak bergerak dari tempat tidur. Seulgi memang susah sekali dibangunkan dan dia sangat benci jika kamarnya terlalu terang oleh cahaya. Tapi Wendy tahu betul sahabatnya yang satu ini. Jurus kedua adalah menarik selimut dari tubuhnya agar manusia ini bangun, akhirnya Wendy menarik selimut Seulgi dengan sedikit kasar.
"Kau! bangun tidak. Kita akan terlambat! Senior seperti apa kau datang terlambat di hari pertama bekerja!" Kali ini Seulgi mendudukan dirinya dikasur dengan kesal, mengumpulkan nyawanya yang sudah nyaman berbaring, tapi ia tahu dia harus bekerja hari ini. Setelahnya Seulgi menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan Wendy menuju dapur untuk menyiapkan sarapan yang sudah ia bawa. Dia sangat tahu pasti Seulgi ke bar itu lagi, untuk mencari wanita, yang bahkan Wendy juga tidak tahu wanita seperti apa yang dia cari. Dia hanya mengingat wanita itu mirip seperti bunny karena dia begitu mungil dan terasa manis seperti caramel dan bagian ini hanya Seulgi yang mengerti.
20 menit kemudian Seulgi keluar dengan menggunakan sweater dan celana jins hitam robek-robek kesayangannya menambah satu point kharisma gadis itu, ia sudah rapi dengan tas ditangannya.
"Ayo kita berangkat" ucap Seulgi dan mengambil sebuah topi dan kaca mata di nakas sebelum menuju ke arah Wendy.
"Kita masih punya waktu 10 menit untuk sarapan. Makanlah dulu sambil kujelaskan apa yang akan kita kerjakan hari ini" Seulgi menurut dan duduk di meja pantri berhadapan dengan Wendy. Ia menyantap sarapan yang sudah dibawakan Wendy dengan sangat lahap begitupun dengan Wendy sambil sesekali memberi tahu tentang hal-hal yang akan menjadi jadwalnya hari ini.
"Jadi semalam kau memang ke bar itu lagi?" Sekarang mereka sedang dilift menuju parkiran apartemen Seulgi. "Apa kau masih mencari wanita itu?" Lanjut Wendy.
"Iya. Dan sepertinya dia sudah tidak ke bar itu lagi." Hela Seulgi.
"Yasudahlah Seul sekarang fokuslah pada pekerjaan kita dulu. Mungkin saja memang wanita itu tidak pernah kesana lagi."
"Aku sangat frustasi Wendy. Bagaimana mungkin aku tidak mengingat wajahnya?" Seulgi mengusap belakang kepalanya masih kesal dengan dirinya sendiri dia masih berusaha untuk mengingat tapi otaknya terlalu bodoh sehingga melupakan wanita itu. Ini semua karena alkohol dan kecelakaan 10 tahun lalu yang menyebabkan luka parah pada bagian kepala Seulgi.
Seulgi pernah gegar otak saat ia kecelakan bersama orangtuanya sehingga ada bagian otak tidak berfungsi dengan baik. Terkadang Seulgi bisa melupakan hal-hal penting itulah mengapa setiap hari setiap waktu Wendy membantunya untuk mengingat terutama jadwal kerjanya dan bahkan dulu Seulgi sering lupa dengan password apartment nya sendiri, makanya Wendy juga mengetahui password apartment Seulgi. Didalam sebuah wawancara dia selalu menghafal dialog yang sebelumnya pernah ia ucapkan agar dia tidak terlihat terlalu bodoh saat mc menanyakan sesuatu padanya karena ia bisa melupakan itu.
Ditengah kesempurnaan seseorang yang dilihat oleh orang lain akan selalu ada kekurangan. Seulgi seperti yang terlihat bisa melakukan segalanya tapi dia juga pernah kehilangan segalanya, orang tuanya dan bahkan beberapa ingatannya. Pendarahan fatal yang terjadi di kepalanya menyebabkan ia kehilangan sebagian ingatan masa lalunya dan saat ini beberapa kali juga sering terjadi kehilangan ingatan serupa. Dimasa remajanya Seulgi mengalami depresi yang sangat tinggi karena ingatannya yang kadang muncul kadang hilang. Jika semua orang memperhatikan betapa sempurnanya sosok Kang Seulgi dia selalu menyimpan catatan tertentu pada tas kecilnya dan mencatat hal-hal yang terlintas diotaknya untuk menyatukan beberapa memori lama yang muncul. Dengan menulislah ia bisa sembuh dari depresinya saat itu dan juga Wendy. Setiap kali mendengarkan musik itu lah healing untuknya. Makanya ketika dia tidak bisa menulis musiknya dia menjadi frustasi lagi saat ini, itu salah satu alasan ia ingin hiatus dari pekerjaannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Caramel Macchiato
FanfictionApa rasanya kopi? aku tidak tahu aku tidak pernah meminumnya. Tapi kenapa orang-orang begitu menyukainya. Setiap pagi mereka meminum minuman dengan aroma harum itu tapi dengan rasa yang pahit. Ya, aku memang pernah mencicipinya tapi aku tidak menyuk...