Caramel Macchiato

Flashback (wenseul)

Terima kasih banyak untuk yang baca, komen dan kasih rating ditulisan ku yang random ini. Sekali lagi aku mau bilang kalau cerita ini murni fiktif dan hanya khayalan dari penulis. Komen dan vote teman-teman pembaca semua adalah semangat untukku untuk tetap menulis dan melanjutkan cerita ini.
Feel free for your advice. Apapun itu mau komen kritik dan saran aku terima dengan baik. I really appreciate it 💜

...
Happy reading...

Seulgi sampai di apartemennya puku 6 pagi dan segera membersihkan diri, mandi dan berganti pakaian. Karena merasa lapar ia langsung saja kedapur dan memakan sereal yang ada pada kulkas sambil memainkan handphonenya. Ia merasa bahagia setelah menginap dirumah Irene dan ia juga sudah memantapkan hatinya untuk segera memberi tahu Irene tentang perasaannya. Sebuah pesan masuk pada imessagenya dan itu dari Wendy pesan singkat yang dikirim sahabatnya itu nyaris membuat Seulgi merasa bersalah tapi apa boleh buat ia harus melakukan hal itu.

flashback on...

"Aku tidak ingin pulang Wendy" Ucap Seulgi yang baru saja selesai membersihkan kelasnya setelah pulang sekolah. Wendy dan Seulgi hari ini menjalani tugas piketnya membersihkan kelas setelah jam pelajaran terakhir berakhir.

"Kenapa? ini sudah sangat sore Seul, apa kau tidak lelah." ucap Wendy.

"Bagaimana kalau kita keruangan musik? aku bisa meminjam kuncinya pada penjaga sekolah."

"Kenapa kau bisa berteman dengan seluruh orang di sekolah ini padahal kita masih ditahun pertama." Wendy geleng-geleng kepala dengan bagaimana Seulgi mudah sekali bergaul dengan orang lain. bahkan staff sekolah yang bukan gurupun ia kenal. Wendy curiga Seulgi bersekolah untuk berkenalan dengan semua orang dan bukan untuk belajar. Minggu lalu Seulgi berkumpul dengan staff dikantin hanya untuk sekedar berbincang-bincang dengan para koki-koki yang bekerja disana iming-iming bertanya kenapa semua makanan yang mereka buat selalu enak dan kenapa komposisi makanannya selau pas seperti karbo protein dan lain-lain. ya pokoknya Seulgi se-humble dan sepeduli itu dengan orang lain. dia bahkan mengirimkan banyak vitamin untuk staff-staff disekolah agar mereka semangat dan tidak mudah sakit karena harus bekerja siang dan malam, terutama penjaga sekolah. Wendy rasa sifat itu diturunkan dari ayahnya.

alhasil Seulgi dan wendy berada diruang musik saat ini. Ia bermain piano dan menyuruh Wendy menyanyikan salah satu lagu. Mereka sangat senang berada disana Seulgi tahu betul Wendy sangat berbakat suaranya sangat bagus walau belum benar-benar paham tentang teknik bernyanyi. Seulgi bermimpi menjadi produser saat itu dan ia sudah membuat beberapa lagu sendiri saat mendengar beberapa intro yang Seulgi buat Wendy sangat terkejut mendengarnya itu memang lagu yang sangat menyenangkan "suatu saat lagu itu akan kau nyanyikan sendiri di panggungmu sendiri Seul" ucapnya pada Seulgi.

Saat sedang bersenang-senang diruang musik ternyata masih ada guru yang berada di area sekolah ia adalah Lee dong-hae guru musik mereka. Donghae mendengar suara Wendy yang menurutnya sempurna untuk bernyanyi secara solo di acara festival nanti setelah sekian lama mencari akhirnya Donghae bisa menemukannya penyanyi yang cocok.

---

Wendy dan Seulgi berdebat tentang mempertimbangkan ajakan guru mereka untuk bergabung pada grup vokal bimbingannya dan satu bulan lagi sebelum liburan sekolah mereka mengadakan festival akhir tahun dan grup vokal bimbingan Donghae masih belum menemukan penyanyi untuk posisi solo, ia menawarkan Wendy dan Seulgi untuk bergabung. tapi wendy tahu bahwa niat itu tidak akan dijinkan oleh kedua orang tuanya, Seulgi berkata bahwa ia sendiri yang akan meminta ijin kepada orang tua Wendy. Tapi, Wendy berkata bahwa itu tidak mungkin.

"apa yang tidak mungkin?" tiba-tiba suara halus itu mengagetkan Seulgi dan Wendy yang sedang berdebat di dapur rumah Wendy saat ini. mereka berdua berdebat sambil memasak ramyeon karena Seulgi dan Wendy kelaparan setelah kembali dari sekolah mereka. masih memakai pakaian sekolah dua sahabat itu kaget saat ibu Wendy ternyata menguping pembicaraan mereka tapi entah dari kapan, mereka tidak tahu.