Caramel Macchiato

450 37 6
                                    

5 Bulan Kemudian..

"Cinta yang terindah ialah saat kau seduh setetes demi setetes, bukan yang kau reguk sekali tegukan".

Seperti meneguk secangkir kopi panas, Jika kau langsung teguk sekali seruput bisa membuat lidah dan bibirmu melepuh karena kepanasan. Jika kau tunggu hingga dingin, nikmat kopi panas akan hilang dengan cepat. Maka ketika ia sedikit menghangat, teguklah seruput demi seruput. Rasakan hangatnya yang yang pertama menyentuh bibirmu, lalu lidahmu akan mengecap rasa manis, pahit, asam secara bersamaan dan ketiga kau telan hangat itu sampai pada tenggorokanmu menghangatkan lambungmu. Begitupun dengan cinta, nikmati goda-godaan candamu diawal pendekatan, nikmati senyum manisnya dipagi hari, omelannya dimalam hari dan tanpa sadar itu adalah kebahagiaan abadi.

....

"Kamu masih lama gak sih?" Suara dari seberang telpon sana. Seulgi hanya tersenyum menanggapinya, walau ia tahu bahwa orang yang ada diseberang telepon tidak bisa melihat raut mukanya saat ini.

"Iya, sebentar lagi juga sampai." Ucap Seulgi tenang menanggapi ocehan demi ocehan wanita yang ia cintai itu. Yap, siapa lagi kalau bukan Irene. Wanita itu sedang berada di premier film pertamanya dimana Seulgi sudah berjanji akan datang.

Beberapa siswa berlalu lalang didepannya saat ini, Seulgi sekarang berada ditempat pertama kali ia bertemu dengan Irene. Kafe dimana dia pertama kali penasaran akan pesona Irene. Jantungnya yang biasa harus ia pacu dengan sebuah kopi tapi saat itu jantungnya terpacu sendiri sebelum meneguk sebuah kopi saat matanya bertemu pandang dengan Irene. 

Saat ini Seulgi duduk menghadap kaca jendela kafe sambil menatap kopi yang sudah tinggal setengah, ia melihat pada jam di handphonenya. 

"Masih ada waktu 30 menit lagi sebelum menuju bioskop premier tempat film Irene." Gumamnya, lagipula jaraknya tidak terlalu jauh dan juga tidak macet.

Seulgi kembali mengingat saat ia pertama kali menatap Irene dengan pakaian yang cukup sexy saat itu. Dress putih yang terlihat tidak terlalu nyaman padanya, tapi memperlihatkan kecantikkan dan seduktif seorang Irene. Jika orang lain hanya melihat dari kejauhan atau layar kaca, Irene memang sangat cantik tapi jika ia mengenal Irene lebih dalam wanita itu punya sisi yang orang-orang tidak pernah akan menyangkanya. Lucu, imut dan terkadang manja tetapi juga tidak menghilangkan kesan tegas pada dirinya. Seulgi sangat mudah menurut jika Irene meminta sesuatu untuk dia lakukan. Seperti saat ini aura tegas terpancar dari cara dia mengingatkan Seulgi agar tidak terlambat datang diacaranya.

Setelah meneguk habis Caramel Machiatto-nya, Seulgi segera menuju bioskop untuk menonton premier movie pertama Irene. Wanita yang saat ini menjadi satu-satunya tambatan hatinya. 

Masih ingat bagaimana semua berlalu, masa lalunya yang kelam lalu bertemu seorang bidadari seperti Irene, penyakit yang tak ia sangka-sangka ada pada dirinya hingga harus menghilang dari dunia tapi Irene selalu dan selalu menerima apa adanya dirinya. Mungkin itu yang disebut cinta yang sesungguhnya atau yang orang-orang bilang cinta tanpa syarat. 

Lagi dan lagi Irene memaafkannya dan menerima dia kembali. Kesakitannya selama ini hanya terasa seperti ancaman yang ia buat sendiri padahal benar, setiap manusia akan menemukan kekasihnya, tambatan hatinya dan hanya akan bertahan pada satu orang itu saja. Seulgi percaya, bahwa Irene memang dikirimkan untuknya. Untuk ia cintai sepenuh hati, untuk memulai kembali hidupnya yang hilang sejak kecelakaan orangtuanya, untuk sepenuhnya belajar memahami dirinya sendiri dan untuk menerima segala kelebihan dan kekurangannya. Kasih sayang dan cinta yang Irene berikan membuat dia sadar bahwa iapun juga pantas dicintai. Seulgi berdoa dan berterima kasih pada almarhum ibunya yang telah mengirim Irene untuknya.

....

Seperti layaknya meminum kopi, ia akan nikmatin detik demi detik bersama Irene. Menikmati cinta yang ia salurkan dan ia dapatkan dari wanita cantik yang berhati lembut itu. Ia akan senang hati menyambut senyuman Irene dipagi hari tepat disampingnya, menerima omelan malam hari yang tanpa sengaja ia lakukan. Lalu ia akan memeluk wanitanya itu, mengucapkan kata-kata manis dan indah hanya untuk menenangkannya dimalam hari. Setiap harinya akan berusaha membuat Irene menjadi wanita yang paling ia cintai di seluruh dunia ini. Jika ia mati dan dihidupkan kembali hanya Irene yang akan ia cari.

"Hei, mikirin apa sayang?" Seulgi dan Irene baru saja kembali dari acara premier filmnya. Kini mereka berada berdua saja di rumah Seulgi.

"Mikirin kamu." Ucap Seulgi dengan senyuman.

"Ngapain mikirin aku? aku disini ga kemana-mana."

"I know, aku cuma merasa bersyukur aja. Makasih ya udah percaya dan mau nerima aku lagi dan lagi."

"Hampir tiap hari bilang terima kasih, Udahan sih. Kita saling ada untuk satu sama lain itu udah cukup Seul. I love you, dan kamu bikin aku jatuh cinta sama kamu tiap harinya. Aku seneng kamu makin membaik dan mulai memikirkan hal-hal positif."

"Aku yang makin dibikin jatuh cinta dengan segala kesabaran dan keberanian kamu untuk terus ada bersamaku. Terus sama aku ya Rene, aku gapeduli orang bilang apa Tapi kamu adalah hidup dan matiku."

"Tetap sama aku juga ya Seul, terkadang aku kekanak-kanakan tapi aku akan selalu cinta sama kamu."


Menikmati malam-malam mereka dengan saling bercerita satu sama lain, menikmati setiap hari mereka dengan rasa syukur dan cinta, menikmati detik demi detik hidup mereka dengan pikiran positif. Seulgi dan Irene hidup dengan bahagia setiap waktunya. 

Hidup memang tak selalu menyenangkan, Tapi dalam setiap perjalanannya selalu ada makna yang Tuhan selipkan. Hiduplah dan tantanglah setiap harinya dengan hal-hal positif dan cinta.



--END



Caramel MacchiatoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang