12. lisa

2.6K 465 31
                                    

Happu reading:)

🌹🌹🌹🌹🌹

chapter 12. i want to tell you that you are the one and only lisa in this world that i want
.
.
.
May 29, 2021

🌹🌹🌹🌹🌹

“Lisa BLACKPINK tuh ... attractive banget ya.”

Lisa yang bukan Lisa BLACKPINK alias Lisanya Jennie pun mendelikkan matanya tajam setelah mendengar pengakuan sang kekasih. Saat ini ia tengah berada di atas kasur sedangkan Jennie berada di dekapannya, mereka sedang menyantai setelah belajar bersama dan sial sekali tadi sempat kecolongan karena Joohyun melihat mereka dalam posisi tidak enak.

Mau tak mau, Jennie menjawab jujur.

Namun, terlepas dari semua itu, Lisa masih tidak terima bila Jennie memuji-muji idolanya seperti itu di depan matanya. Lisa tentu saja insecure sebab bila dibandingkan Lisa BLACKPINK, ia tidak ada apa-apanya, kalah banyaklah pokoknya.

“Aku tuh suka banget sama postur dia apalagi kaki panjangnya, kalo lagi nge-dance yang aku liatin malah ke kaki bukan wajah. Aneh ya?” tanya Jennie dengan berani membuka akun Instigrim Lisa BLACKPINK dan melihat salah satu foto terbarunya. “Uhh idaman banget,” gumamnya dengan sengaja.

Lisa mengembuskan napas kasar dan membiarkan Jennie melanjutkan kehaluannya. Awas saja, lain kali ia akan balas, ia akan membahas penulis bernama Nia yang dari Wattpad dan mengatakan bila perempuan itu idamannya biar Jennie tahu rasa!

“Bibirnya tebel juga.”

IA CEMBURU!

LISA CEMBURU!

JENNIE PAHAM TIDAK SIH JIKA IA CEMBURU SEPERTI INI?!

“Andai temen kelas sendiri pasti dah aku gebet dia,” aku Jennie yang memang sejak tadi sengaja memancing Lisa agar cemburu, ia suka sekali melihat kekasihnya cemburu pada Lisa BLACKPINK yang jelas-jelas dan sudah pasti tidak akan menjadi miliknya.

Dan usahanya pun berhasil, Lisa mendadak menarik lengan yang ia gunakan bantalan lalu berbalik badan. Melihat itu Jennie hanya terkikik saja secara diam-diam agar Lisa tak tahu bila sedang dikerjai, Jennie pun mengambil bantal untuk menyangga kepalanya agar sedikit naik dan nyaman ketika sedang bermain ponsel.

Ia panas-panasi sekalian saja agar makin seru.

“Pengen banget nonton konser online BLACKPINK, tapi kemarin baru aja beli album,” adunya seraya melirik Lisa lewat ekor mata. “Pengen nonton Lisa, dia pasti kerena banget tampilnya, dance-nya pasti seksi.”

Setelah berusaha diam Lisa akhirnya membuka suara juga karena sudah tidak tahan mendengar Jennie memuji-muji perempuan lain. Ia mencibir, “Iya, terus-terusin aja muji dia! Diakan kakinya panjang, bibirnya tebel terus kalo nge-dance seksi nggak kayak aku, iya, 'kan?!” Jennie tertawa ringan sembari memerhatikan punggung kekasihnya dari belakang. “Dasar nyebelin!” desis gadis itu lirih.

“Kamu kenapa sih, hah? Hahahaha sewot aja,” tawa Jennie, mengejek sang pujaan hati sambil menepuk-nepuk lengannya, tapi sesaat kemudian ditepis oleh sang pemilik.

“Jangan sentuh-sentuh aku! Sentuh aja tuh Lisa BELEKPING! Kesayangan kamukan dia!” ketusnya menarik selimut hingga menutupi hampir seluruh tubuh kecuali kepala.

“Hahahaha,” tawa Jennie makin keras setelah meletakkan ponselnya ke nakas samping kasur. “BLACKPINK, sayang BLACKPINK bukan BELEKPINK,” koreksinya lalu mengejek sang kekasih. “Cie cemburu ya?”

“Dih siapa juga yang cemburu? Aku mana pernah cemburu, mimpi!” elaknya.

“Halah sayang ngelak aja padahal aslinya cemburu. Iya, 'kan? Iya, 'kan?” ledek Jennie menoel-noel punggung Lisa memakai jari telunjuknya yang mungil. “Ayo ngaku!” Namun, Lisa tak kunjung juga membuka mulut lagi dan Jennie pun menyerah, mungkin memang tidak baik mengejek atau menggodanya terus menerus. Ia pun bergegas memeluk sang kekasih dari belakang dan berbisik, “Lisa—”

“Lisa siapa? Banyak kali yang namanya Lisa, Lisa BLACKPINK contohnya,” potong Lisa dengan sensitif.

“Lisanya Jennie,” koreksi Jennie lembut. “Denger ya, nggak peduli ada ratusan bahkan ribuan Lisa di dunia ini, tapi cuma kamu, Lalisa Manoban yang aku mau.”

“Pret,” ketus Lisa masih tidak termakan bujuk rayuan sang kekasih. “Bohong!”

Jennie tertawa kecil kemudian melepas pelukannya dan berusaha menarik tubuh Lisa agar telentang dengan benar. Ia berkata, “Emang bohong.”

“Ahhhh!” rengek Lisa.

“Kebohongan aku tadi cuma bohongan,” katanya.

Lisa mendelik mencubit pipi gembil Jennie dan menariknya selebar mungkin. “Bodo amat!”

Jennie tersenyum dengan teduh sebelum berujar, “Beneran, Lisa yang aku mau dan aku butuhin di dunia ini ya cuma Lisanya Jennie ... Lisanya aku.”

🌹🌹🌹🌹🌹

Apa di sini ada juga yang mungkin pernah ribut manja sama pasangan karena bias? Atau malah nge-fangirl-in bareng?😂

xoxo,
nia.

sweet love ➳ JENLISA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang