24. jenny

1.2K 204 6
                                    

Happu reading:)

🌹🌹🌹🌹🌹

chapter 24. jenny, i wanna ruin our friendship
.
.
.
June 24, 2023

🌹🌹🌹🌹🌹

“Aku masih malu banget sama mama gara-gara ketahuan gombalin kamu,” curhat Lisa yang menatap lurus ke jalanan, siku tangan kanannya bersandar di pintu mobil untuk menyangga kepala.

Jennie yang tengah menyetir tertawa kecil, bila diingat kejadian itu memang sangat memalukan. Bagaimana tidak? Jelas-jelas mama memergoki mereka tengah bermesraan di kamar dan paling parah adalah mendengar gombalan receh Lisa yang pasti akan diejek lagi bila bertemu. Tak heran Lisa bisa semalu ini.

That was embarrasing, aku nggak akan lupa lagi ngunci pintu kalo sayang di dalem kamar,” curhat Jennie, pada dasarnya ini adalah salahnya juga karena lupa mengunci pintu dan membiarkan dalam keadaan sedikit terbuka. Mau bagaimana lagi? Saat itu ia sedang terdistraksi oleh rambut pirang sang kekasih, semua hal rasanya jadi lupa dilakukan.

“Parah sih, nggak lagi-lagi.”

Jennie melirik kekasihnya dan gadis itu tampak begitu frustrasi, padahal tidak ada yang salah juga dari orang ketika menggombali kekasih sendiri, tapi kenapa harus ada mama juga di sana? Ia tidak mampu membayangkan sebagaimana malunya Lisa saat itu.

Kemudian, ada jeda sejenak di antara mereka, hanya saling menikmati suasana sunyi masing-masing yang jarang didapatkan selama ini, Lisa yang sejak tahun lalu mentalnya terus dipermainkan pun tampak sangat tenang, gadis itu sudah seperti Lisa yang dulu, ceria, banyak senyum dan kebebasan terpancar jelas di bola matanya.

Jennie bahagia bila Lisa akhirnya bisa kembali bangkit lagi.

“Sayang, tahu nggak sih kalo aku udah dari dulu suka kamu?” tanya Lisa tiba-tiba, mendadak pertanyaan ini muncul di benaknya dan membuat Lisa benar-benar penasaran.

Kedua tangan yang menggenggam setir itu perlahan menguat, matanya berkedip-kedip dengan senyum yang juga terbit di bibir.

“Aku sebenernya tahu, tapi karena nggak mau kepedean aku buang jauh-jauh pikiran itu,” jawab Jennie jujur.

Kali ini Lisa menoleh dan bertanya, “Tahu darimana?”

Jenny, darling, you’re my best friend ... I wanna ruin our friendship, we should be lovers instead,” jawab Jennie seraya menyanyikan sepenggal lagu yang pada satu momen membuatnya benar-benar yakin bila Lisa juga mencintainya, bukan sebagai sahabat, tapi lebih dari itu.

“Ahh, I see.”

You’re so obvious,” komentar sang kekasih.

Lisa hanya tersenyum seraya membalas, “How can’t I? I love you, I want to be your girlfriend.”

“Dan pada akhirnya kita pacaran juga,” ujar Jennie mengelus tangan kekasihnya lembut, ia mainkan jari-jari panjang itu, mencubiti kukunya dan menariknariknya tak jelas. “Bubba.”

“Hm?” dehem Lisa cepat yang mampu menunjukkan betapa penuh perhatiannya dia pada Jennie karena bila tidak, ia pun tak akan menjawab panggilan kekasihnya.

One day, do you think everyone will understand the happiness we wish for?”

Lisa mendadak merasa sedih, ia paham betul betapa tabunya hubungan mereka dan di masa depan nanti pasti akan banyak rintangan menghampiri.

They won’t, baby, they will judge us and tell us how disgusting we are.

Ingin sekali Lisa memberi jawaban seperti itu, tapi ia tahan agar tak membuat pikiran Jennie jadi ruwet.

“Aku tahu sih mereka nggak akan paham, mereka akan mandang jijik ke kita dan ngatain aneh-aneh yang bikin sakit hati,” ujar Jennie.

Lisa tersenyum kecut, memang inilah faktanya. Mau tak mau kenyataan itulah yang harus ia dan Jennie lewati.

“Tapi kalo sakit yang aku dapetin karena hujatan dari orang lain adalah demi dapetin masa-masa hidup bareng kamu ... maka aku akan bersyukur. Aku akan menikmati hujatan itu.”

🌹🌹🌹🌹🌹

Happy weekend, guys🌼jangan lupa stream One Of The Girls’ buat suprot ayangnie😉🥰

xoxo,
nia.

sweet love ➳ JENLISA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang