|9|

7 1 0
                                    

Air memarkirkan vespanya di bawah pohon rindang. dia mencopot helmnya dan langsung memasuki warung mie ayam kesukaanya tanpa mengingat ada Ava yang saat ini dalam tanggung jawabnya.

Ava yang tidak tau harus berbuat apa hanya duduk saja di atas motor tanpa mencopot helmnya. dia mengeluarkan handphonennya dari dalam tas.

MITOOOLLL

Good luck Avaa!

maaf banget nih ya gue tega sama lu hehehe. Air anaknya baik kok, tenang aja.

Ava mendengus sebal. dia langsung menutup aplikasi chatnya tanpa membalas pesan dari Mita. kemudian Ava membuka aplikasi Instagram untuk mengisi waktunya saat ini. dia benar-benar tidak tau harus melakukan apa sekarang selain bermain handphone.

merasa ada yang berdiri di depannya, Ava mendongakkan kepala.

di depannya sudah ada Air yang sedang menatapnya. entah sejak kapan dia berganti pakaian, yang pasti sekarang dia sudah berganti baju sekolahnya dan menyisahkan kaos hitam polos dengan celana cremnya--celana almet sekolahnya.


"kenapa nggak turun?" tanya Air datar memasukkan kedua tangannya kedalam saku.

"harus?" tanya Ava.

"ya iyalah. masa iya lo makan di atas motor."

Ava melihat ke arah warung sederhana yang ada di depannya. bukannya dia tidak mau makan di warung seperti ini, hanya saja dia tidak suka dengan keadaan yang ramai pengunjung di dalamnya.

"nggak suka ya?" tebak Air saat Ava tidak bergerak turun dari motor.

Ava menggeleng pelan. "gue nggak suka ramai."

Air mengerutkan kening kemudia melihat ke arah warung. ramai? disana hanya ada 6 pengunjung saja. ramai dari mananya?

"terus lo maunya dimana? ini mie ayam terenak sepanjang gue hidup loh Cha," kata Air dengan nada yang sangat yakin membuat Ava mebatapnya bingung.

"Cha?"

Air menggaruk pelipisnya. "Chaca. gue manggil lo Chaca bolehkan?"

"Ava bisa kenapa harus yang lain?" tanya Ava datar. cowok di depannya ini memang benar-benar menjengkelkan.

"gue udah kebiasa manggil Chaca," Air cengengesan tanpa dosa.

Ava menggerutu kesal. dia mencopot helmnya dan turun dari motor Air kemudian Ava berjalan masuk ke dalam warung itu meninggalkan Air di luar sendirian.

Ava celingukan mencari tempat yang kosong. setelah menemukan tempat kosong di pojok kanan, Ava segera memgampiri tempat itu dan mendudukan dirinya disana.

"kok lo ninggal gue sih Cha?" tanya Air menggeret kursi yang ada di hadapan Ava dan duduk disana.

"siapa yang ninggal?" tanya Ava bingung.

"lo-kan?"

"serah gue lah," jawab Ava acuh. dia memilih bermain game di handphonenya lagi daripada berbicara hal tidak penting dengan cowok itu.

"nggak gue bayarin loh," ucap Air merecoki Ava.

Ava menyentak tangan Air yang menoel-noel punggung tangannya. "lo kenapa sih?!"

"galak banget," adu Air berpura-pura ketakutan. "takut..."

"gue nggak ped--"

"Air nih mie ayam sama es teh 2 ya," ucap mas-mas berumur sekitar 20 tahun sambil meletakkan 2 mangkuk mie ayam ke atas meja Ava dan Air membuat ucapan Ava terpotong.

CHAVAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang