|18|

10 1 0
                                    

Air meraung pelan di bangkunya. di panasnya siang ini, dia harus mengerjakan soal-soal kimia yang diperintahkan oleh guru di depan. sebenarnya dia sangat malas, tapi dia takut jika nanti dia yang akan kena bagian maju random kali ini.

"susah ya," Eja menoel lengan Air.

Air menoleh ke kanan, dimana bangku Eja berada. "banget. kagak ngerti apa-apa gue tentang kimia."

"sama anying," ucap Eja sambil mengacak rambut frustasi. "mana 10 soal lagi."

"tanya Dewa tanya Dewa, kali aja dia udah," Air menyuruh Eja.

Eja melirik seberangnya. disana terlihat Dewa sedang sangat serius mengerjakan, sedangkan di sebelah Dewa, ada juga Axel yang membungkuk bermain game terbarunya.

"Wa, bagi dong," bisik Eja.

Dewa melirik Eja sekilas lalu mengerjakan kembali. "baru gue kerjain 6, nanti aja kalau udah semua."

Eja menyodorkan jempolnya ke Dewa lalu menghadap ke Air kembali. "baru 6 dia, katanya nanti aja kalau udah semua baru dia bagi jawabannya."

"telat," Air tersenyum lebar sambil memlerlihatkan layar handphonenya ke Eja.

Eja mengambil alih handphone itu dan melihatnya. dia menggeleng-gelengkan kepala saat di layar itu menampilkan jawaban 10 soal-soal dengan segala rumusnya.

"gercep banget lo, dari siapa?"

Air menaikkan kedua alisnya sambil nyengir lebar. "biasalah."

Air memelintir leher Deje yang duduk di depannya. "woi, lu udah belom?"

Deje mendengus kesal lalu menoleh kebelakang. "anjing sakit."

"lo udah belom?" tanya Air melirik bukunya.

"emangnya lo udah?"

Air dan Eja saling melirik dengan terkekeh. "ngeraguin Air lo Je?"

"ya pasti lah! Air kan goblok," ujar Deje mengeraskan suara saat memgucapkan kata 'goblok'.

"siapa itu yang ngomong kasar?" ujar lelaki dengan perut buncit yang ada di depan membuat semua orang yang ada di kelas langsung terdiam kaku dan saling toleh-menoleh mencari pelaku.

"siapa? ayo ngaku sekarang!" ujarnya tegas. "saya tunggu 5 menit. jika tidak mengaku, saya cari sendiri pelakunya dan saya suruh mengerjakan ke depan sambil menjelaskan."

Deje masih memghadap ke belakang dengan mendelik. dia merutuki dirinya yang tidak bisa bicara santay jika sedang mengumpat.

"hayolo Deje.." Air menakut-nakuti.

"disuruh maju baru tau rasa lo!" tambah Eja yang membuat Deje semakin takut.

Dewa menyipitkan matanya menatap ketiga temannya yang sedang sedikit mencurigakan. dia sedikit menggeser kursinya agar jarak antara mereka sedikit dekat. "ada apa? kayanya serius banget."

Eja gelagapan. dia kaget tiba-tiba Dewa ada di belakangnya. "anying kaget!" umpatnya dengan berbisik.

"ada apa?"

"yang barusan ngomong kata goblok itu si Deje," jelas Eja masih dengan suara pelan agar semua tidak mendengar.

"Pak, saya tau siapa pelakunya," cowok letoy yang duduk di depan Eja itu mengangkat tangan kanannya membuat semua yang ada di kelas langsung memperhatikannya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CHAVAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang