[Happy Reading]
Chillia menatap polos orang yang ada didepannya yang sedang mengeluarkan cahaya ditelapak tangannya.
'Cadis, sedang apa dia?'
Chillia menatap binggung kepada Cadis lalu bertanya. "E-eto kakak sedang apa?".
Cadis menatap langsung kemanik emesty yang begitu mirip dengannya lalu membalas singkat. "Sihir."
'BISAKAH BOCAH INI JAWAB DENGAN BENAR!'
Chilla berdecak dalam hati.
"Ah kakak sedang belajal sihil, Chillia mau juga belajal sihil." Seru Chillia dengan mengebu kepada Cadis.
"Kamu memang akan belajar sihir Chill kecil." Sela lelaki dengan rambut pirang bermata hijau permata itu dengan wajah tersenyum hangat.
"Benalkah kak Albelt?" Tanya Chillia dengan mengerjapkan mata penuh harap.
"Yaa Chill kecil." Jawab Albert dengan mengacak-acak rambut Chillia.
"Bukan, Kami berdua akan mengajar sihir untukmu Chi." Ralat Cadis menatap Albert yang hanya mengangkat tangan dan tersenyum bodoh.
'Kenapa alurnya jadi seperti ini?! bukannya mereka akan membenciku? kenapa mereka malah menyayangiku sih?! apakah karna aku bertemu mereka lebih awal? ish ini akan sangat merepotkan!!'
Chillia sibuk dengan pikirannya sendiri tanpa memperdulikan sekitarnya lalu, tiba-tiba ia melayang diudara yang membuatnya memekik ketakutan.
"KYAAAAAAAAAAA" Chillia teriak dengan ketakutan lalu berkaca-kaca menatap orang dibawahnya, Cadis dan Albert yang tengah tertawa melihat wajah ketakutan nya.
'Mereka gila! Kenapa melihatku ketakutan mereka malah sangat bahagia hiks!'
Chillia mulai menangis lalu menutup matanya dengan erat dan memohon dengan kedua tangannya kepada Cadis juga Albert. "H-hiks tulunin a-aku hiks, Chillia takut h-hiks."
Cadis dan Albert membeku menatap Chillia yang menangis diudara dengan memohon saat Albert ingin menurunkannya tiba-tiba orang lain mengambil alih tubuh mungil milik Chillia hingga jatuh kepelukannya dengan sesengukan.
"Hiks Chil--"
Pria itu mengeraskan wajahnya menatap wajah bersalah keduan tuan mudanya itu.
"--Takut huaaaaa." Chillia menatap Pria itu lalu menangis semakin kencang. ya sepertinya wajah pria itu lebih menyeramkan hahah.
"Maaf." Cicit mereka berdua dengan menundukan kepala.
[Verilion POV]
Setelah sarapan aku pergi keruang kerjaku untuk mengerjakan tugas dari kaisar gila itu. Bila kalian tanya kenapa aku berani memakinya jawaban ku simple karna aku dan si gila yang sayangnya kaisar adalah sahabat masa kecilku juga saingan cintaku.
"Huft." Aku mengehela nafas lelah memikirkan tugas-tugas yang menanti diruang kerjaku itu.
"Apa yang dilakukan Chillia?" Tanyaku kepada pelayan pribadiku, Leon.
"Ah Nona sedang ingin belajar sihir dengan tuan muda Cadis juga Albert tuan." Aku hanya mengangukan kepala atas jawaban Leon.
Aku duduk dikursiku setelah sampai diruang kerja pribadiku.
Dulu aku sangat membenci bocah itu karna telah membuat Lachia meninggal karna melahirkannya ke dunia, kejam? memang aku memang kejam karna merasa bahwa kelahirannya telah membawa bencana dikeluargaku ini.
Tapi aku saat pertama kali melihat tubuh mungil dan rapuh itu membuatku tersentak, kenapa? bukannya aku membencinya? kenapa aku sekarang merasakan bersalah karna menelantarkannya selama ini.
Dia...
Sangat mirip seperti istriku saat tersenyum.
"Maafkan aku Lachia karna menelantarkan anak kita." Ucapku kepada foto Lachia didepanku.
Tok Tok Tok
"Masuk."
"Tuan ini te--" Ucapan Leon terputus karna mendengar suara Chillia yang teriak ketakutan.
"KYAAAAAAAAAAAAAA"
"Tehnya. " Lanjut leon dan langsung meletakan begitu saja teh ditangannya dan berlari keluar ruangan dengan raut wajah khawatir.
Brakkk
Sial sebenarnya Ayah aku atau dia hah!?
TBC...
Konichiwaa minna san
Hwheh Bagaimana Chapter ini?
Banyak typo kah? Oh tentu
Gaje kah? Wah pastiAku up nya kecepetan ya?
Hehehe:3Percakapan Ry chan dengan Duke Verilion.
Verillion: Sebenarnya aku ayahnya apa leon hah?!!
Ry Chan: Ops bukannya kamu benci dia ya?
Verillion: Kapan aku mengatakan itu hah?!
Ry Chan: Heiii diatas kamu mengatakan itu lho..Kalo gk percaya tanya saja para pembaca iya kn?
Verillion: Itu dulu Bodoh! JADI KENAPA KAMU BUAT LEON LEBIH PANIK DAN MENYELAMATKAN PUTRIKU!??
Ry Chan: Manaku tahu aku kan ikan.
//Menganggkat bahu acuh menatap santai wajah kesal Verillion
Verillion: Ingin rasanya aku membunuhmu!
//Mengambil pedang untuk membunuh Autor Ry Chan.
Ry Chan: Uh kalau kamu membunuhku, nanti kamu gk ada di eps lainnya eh bukan kamu saja tapi semuanya, juga nanti para pembaca tidak bisa membaca lagi deh.
//memasang wajah melas yang membuat kesal Verillion.
Verillion: Sial.
••••
Waahh Ry Chan bahagia banget ngeliat wajah kesal Duke Hahahah...
Astaga gk boleh gitu Ry kamu berdosa banget.
Hehehe gomenee
••••
Happy Reading minna san
Jangan lupa jaga kesehatan juga 3m yaa
Satu lagii Ry Chan sayang kalian hehe.
See you next time
Ry Chan .
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm sweet villainess [Hiatus]
ФэнтезиMy first story! No plagiatlisme! Sebelum membaca boleh follow ya minna:'> "Appreciate this story with votes and comments" ^.^ Aku mendengus dan menatap langit-langit kamarku sungguh naas, diumurku yang baru memasuki 25 tahun harus tiada dengan tidak...