Dauble upnya kakak:')
Jangan lupa Vote and koment yaa >\\<Happy Reading...
"Aku akan latihan berpedang hari ini." Tegasku kepada para pelayan.
Aku melihat para pelayan pribadiku termaksud Analia, Annika dan Yuuna menatap tidak setuju kearahku.
"Tap--" Aku memotong ucapan Analia dengan datar.
"Bukankah aku mengatakan akan berlatih pedang hari ini? Dan sayangnya aku tidak menerima bantahan!." Aku mengeram menahan emosi entah karna apa yang membuatku kesal.
"Baik nona." Pasrah mereka semua.
🌸🌸🌸
Aku menyusuri lorong menuju tempat latihan berpedang dengan perasaan kesal yang membuat para pelayan dan pengawal yang lewat disekitarku tidak berani menyapa dan hanya membungku hormat.
"Ada apa dengan adik kecilku?" Tanya kakakku Reyvin yang membuatku berhenti dihadapannya dengan wajah menekuk.
"Tidak." Jawabku singkat lalu menolehkan kepalaku ke samping untuk menghindari kontak mata bocah Reyvin.
Aku merasakan tangan Reyvin menyentuh pipiku lembut yang membuatku mau tak mau menenggok ke arahnya yang tengah menatapku lembut.
"Ada apa hm?" Tanyanya lagi masih dengan mengelus pipiku. "A-aku hanya kesal." Jawabku pelan yang membuat Reyvin terkekeh pelan.
"Apa yang membuat adik kecilku kesal?" Tanya Reyvin dengan kekehan kecil yang membuatku cemberut.
"H-hanya karna--" Aku menjeda suaraku yang membuat Reyvin mengerutkan dahinya. "Karena?"
"--Aku rindu papa dan rumah." Cicitku pelan yang membuat Reyvin tertawa renyah.
"Hahaha.. Besok kita akan pulang sayang, jadi apakah sekarang ingin berlatih berpedang denganku?" Reyvin mengehentikan tawanya dan mulai mengajakku untuk berlatih bersamanya.
"Benarkah?" Tanyaku dengan antusias dan berbinar-binar karna aku sudah lama tidak berlatih berpedang dengan salah satu kakakku ini.
Aku melihat Reyvin mengangukan kepala untuk menjawabku dan menuntunku menuju tempat latihan dengan sesekali membicarakan sesuatu hingga sampai ditempat latihan.
🍁🍁🍁
Reyvin mulai mengambil kuda-kuda dan meletakan pedangnya kedepan mencondong kearahku yang menatapnya berbinar.
Aku mulai mengambil ancang-ancang untuk menyerang, tetapi aku tidak melihat celah agar memudahkanku untuk melumpuhkan kakakku ini.
Aku menghembuskan nafas dan mulai berlari kearahnya dengan pedang ditanganku lalu...
Tringg
Tringg
Tringg
Pedangku beberbenturan dengan pedang milik kakakku yang masih diposisi menahan serangan bukan menyerangku.
"Ketahanmu kurang, Chillia." Koreksinya yang mulai menepis pedangku hingga terpental dari pegangan tanganku.
Trangg
"Huft aku akan mengulangnya lagi kak." Seruku mengambil pedangku yang terpental dan mengambil ancang-ancang untuk menyerangnya lagi.
Tringg
Tringg
Tringg
Pedang kami saling menahan dan aku mulai menambah kekuatan ke pedangku hingga membuat Kak Reyvin mundur kebelakang dengan wajah puas.
"Bagus Chillia terus menyerangku." Perintah Reyvin yang aku angguki senyuman puas dan diikuti Reyvin yang juga tersenyum manis.
Tringggg
Tringggg
Tringggg
"STOP! untuk hari ini berhenti." Perintah Reyvin mengentakan pedangnya yang membuat pedangku terlempar lumayan jauh.
"Hosh Hosh... Lelah hosh..." Ucapku dengan mengatur nafas dan menunduk.
Reyvin mengampiriku tapi sebelum itu dia melemparkan pedangnya asal. "Kerja bagus untuk hari ini Chill, walapun belum bisa menjatuhkan pedang milikku ini." Ucap Reyvin dengan mengusap puncak kepalaku lembut.
"Yaa hari ini sangaattttttt menyenangkan kak." Seru ku dengan membuka tanganku lebar-lebar meniru seperti sayap burung.
Reyvin terseyum lembut yang terkesan manis ya sangat manis hingga membuat ku diabetes saking manisnya...
"Ayo kembali, sebentar lagi makan malam dan kamu harus bersih-bersih..." Reyvin mengantungkan ucapannya lalu membisikan kata yang membuatku bahagia.
"...Ayah akan makan malam bersama kita."
TBC...
Konnichiwaaa minna
Silahkan Vote and Koment nya yaa minna:')
Arigathanks
See you.
Ry Chan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm sweet villainess [Hiatus]
FantasyMy first story! No plagiatlisme! Sebelum membaca boleh follow ya minna:'> "Appreciate this story with votes and comments" ^.^ Aku mendengus dan menatap langit-langit kamarku sungguh naas, diumurku yang baru memasuki 25 tahun harus tiada dengan tidak...