Masa lalu tak harus diingat,tapi kita sadar,kadang yang menyakitkan sulit untuk dilupakan.
~Nano-Nano~
***
Gadis cantik dengan tahi lalat kecil di pipi bagian kanan nya sedang duduk di kursi tepi jendela kamar nya, handphone nya menyala menampilkan foto kedua gadis kecil yang sedang tersenyum gembira sambil memegang es krim vanila dengan latar taman yang indah.
Sudut bibir nya perlahan terangkat,mata nya menyorot jauh ke luar jendela. Mengingat serpihan memori indah dimasa lalu,mata nya terpejam merasakan bahagia yang tercipta kala itu.
Hatinya terenyuh,mengingat kejadian tiga tahun lalu. Bisakah ia memutar waktu? Atau melongkap selembar kisah yang sudah tertulis? Jika bisa,ia ingin.
Ingin mengembalikan sesuatu yang telah pergi. Ingin mencegah apa yang seharusnya terjadi.
Namun sayang,jawabannya adalah tidak bisa.
Manusia tidak punya hak untuk itu.
Sekarang ia harus terjebak dalam amarah nya,tak bisa menerima yang sudah terucap kala itu. Perasaan nya hancur.
"Jangan bergaul dengan dia! Dia anak nggak bener!"
Kalimat itu terus berputar di kepala nya,terus terdengar dalam ingatan nya,terus menusuk ke dalam hati nya.
Tanpa sadar,bulir putih keluar dari sudut mata nya. Ia terisak menahan pilu. Yang orang lain tau ia kuat,bahkan jahat,padahal mereka tak tau apa yang sebenarnya terjadi.
Hari sudah larut,ia memilih untuk segera tidur. Membiarkan tubuh,hati dan pikiran nya beristirahat.
Selamat Malam,
Dari aku yang merindukan kita.***
A/n:
Cuma mau bilang makasih udah baca,jangan lupa vote dan komen hehe❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Nano-Nano [On Going]
Teen FictionMasa lalu membuatnya terjebak di dalam ruang abu-abu. "Ingin melangkah maju. Namun sadar bahwa kamu bukan sekedar lalu, tapi dia juga bukan arah yang ingin ku tuju." -Pina Rastanti. 📍Sedang berada di persimpangan jalan, yang pilihannya hanya kemba...