— Happy Reding! —
"Emangnya kenapa kalau ada gue?" Tanya seseorang yang tiba-tiba datang.
Pina,Chika,Sesil,dan Khaterinne sontak menoleh ke sumber suara. Lalu ketiga temannya meringis kaget.
"Eh,Riko." Ucap Pina sambil menunjukan senyum manisnya,saking manisnya sampai enek.
Riko melirik sinis. Lalu pandangannya beralih pada Khaterinne. "Ini kuncinya,tadi pagi gue liat masih menggantung di pintu. Lain kali jangan kayak gitu lagi."
Khaterinne mengambil kuncinya. "Hehe..iyaa maaf."
Khaterinne memutar kunci rumahnya yang sudah menempel di pintu. Pintu rumahpun terbuka. Pina,Chika,dan Sesil langsung berebut masuk ke dalam,karena takut berhadapan dengan Riko.
"Jangan yang aneh-aneh mainnya," peringat Riko.
"Iyaa."
"Jangan lupa makan. Bahan masakan masih ada kan?"
"Ada kok."
"Kalau ada apa-apa bilang aja. Telpon atau chat aku,kalau nggak ada kuota dateng aja ke rumah." Ya,rumah Khaterinne dan Riko bersebelahan. Hanya tembok yang memisahkan rumah keduanya.
"Iya,bawel!"
Riko mengacak rambut Khaterinne dengan gemas,ditambah lagi Khaterinne menunjukan raut wajah kesalnya,membuat Riko semakin merasa gemas.
"Ih udah,berantakan tau!" Riko menghentikan aksinya.
"INNE! GUE LAPER!" Teriakan dari dalam hanya terdengar pelan.
"Yaudah,aku masuk dulu ya." Riko mengangguk,Khaterinne melangkah masuk lalu menutup pintu rumahnya.
***
Mulut Chika dan Sesil tak berhenti mengunyah sejak tadi,di dapur rumah Khaterinne begitu banyak dijumpai makanan ringan. Tanpa menyia-nyiakan kesempatan mereka langsung melahapnya.
Pina terus membuka lemari,mulai dari lemari piring,lemari makanan,sampai lemari es.
"Eh enaknya makan apa ya? Banyak banget anjir makanannya," gumam Pina.
"Si Inne ngapain sih di luar sama si Kiko itu,gue udah laper nih," kesal Pina.
"Riko anjir,bukan Kiko." Ucap Chika.
"Eitss,bagi dua..." Sesil mengambil stik keju yang berada di tangan Chika,lalu memoteknya menjadi dua bagian.
"Guys bentar ya,gue ganti baju dulu." Ucap Khaterinne sambil melintas.
"Oke!"
Pina mengambil susu kotak berwarna biru berukuran 250ml dari dalam lemari es. "Eh btw,gue mau cerita deh."
Pina berjalan mendekati meja makan. "Semalem tuh gue mimpi aneh,anneeeh banget!"
Pina menusukan sedotan pada kotak susu lalu menyesapnya.
"Aneh gimana?" Tanya Sesil.
"Nanti deh gue ceritainnya,tunggu Inne dulu." Sesil mengangguk. Pina menarik kursi di sebrang Chika untuk ia duduk.
Chika menatap Pina intens sambil memasukan stik keju ke dalam mulutnya. Pina menaik-turunkan alisnya sambil menyesap susu kotak bergambar sapi.
Tap tap tap
Suara langkah kaki Khaterinne menuruni tangga mulai terdengar. Kini Khaterinne sudah mengganti seragamnya dengan pakaian santai.
Pina menepuk kursi sebelahnya,"Ne,cepet sini,gue mau cerita."
KAMU SEDANG MEMBACA
Nano-Nano [On Going]
Teen FictionMasa lalu membuatnya terjebak di dalam ruang abu-abu. "Ingin melangkah maju. Namun sadar bahwa kamu bukan sekedar lalu, tapi dia juga bukan arah yang ingin ku tuju." -Pina Rastanti. 📍Sedang berada di persimpangan jalan, yang pilihannya hanya kemba...