9.0 Dekat

33 17 13
                                    

Now Playing | Tetty Kadi - Sepanjang Jalan Kenangan

.

Dekat bukan berarti terikat.

.

-Happy Reading-

***

"Ini buat lo."

Dengan ragu, Pina menerima benda menyerupai balok berwarna biru tua dengan bagian atas berwarna putih itu.

"Dari nyokap, buat lo."

Pina mengangguk kaku. Jadi kalimatnya semalam melalui chat tentang bundanya merindukan Pina itu benar, bukan hanya modus semata?

"Makasih ya, salam buat nyokap lo."

***

Jam istirahat tiba. Pina tidak ikut ke kantin bersama ketiga temannya, ia memilih untuk berdiam diri di kelas sambil menerka-nerka, apa isi di dalam box makanan yang diberikan tante Anita—bunda Keano padanya.

"Yaelah, masih diliatin aja tuh kotak." Seru Chika yang baru datang, diikuti Sesil dan Khaterinne di belakangnya.

Mereka masing-masing mengambil tempat, Khaterinne mengantarkan pesanan Pina terlebih dahulu.

"Nih, es nya."

"Makasih."

Khaterinne hanya mengangguk, lalu duduk di kursi yang berada di hadapan Pina.

"Buka aja sih, nggak mungkin bom juga isinya." Celetuk Chika.

"Iya, buka aja sih." Usul Sesil.

"Itu kan kotak makanan, isinya pasti makanan laah. Mau apa lagi?" Ucap Khaterinne.

"Jangan-jangan lu berharap pas lu buka, isi kotaknya ada tulisan 'will you be my girlfriend' ya?" Tebak Sesil.

"Dih, enggak!" Elaknya.

"Yaudah cepet buka," desak Chika

Tangan Pina terulur, menyentuh kotak biru yang Keano berikan tadi. Namun ringing dari HP Pina membuat Pina beralih untuk menerima telepon itu.

Keano is calling...

Chika berdehem saat melihat nama yang muncul pada layar HP Pina. Pina melirik ke arah Chika lalu pada layar HP-nya, jemarinya memegang kuat benda pipih itu.

Pina beranjak dari kursinya, berjalan keluar kelas sambil membawa kotak pemberian Keano. Ia pergi ke toilet, dering HP-nya sudah tidak terdengar lagi.

Ia menelepon balik Keano. Menengok ke kanan dan ke kiri, memastikan tidak akan ada orang yang mendengarnya.

"Halo, Keano." Ucap Pina nyaris berbisik.

"Halo, iya Na?" Balasnya dari seberang sana.

"Tadi kenapa nelepon? Sorry nggak keangkat." Tanya Pina sambil terus waspada pada keadaan sekitar. Untung saja toilet sedang sepi, hanya ada beberapa orang yang tak terlalu ia kenal.

Nano-Nano [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang