11. Jelous, Gengsi and Happy

21 10 11
                                    

Now Playing | Raisa - Serba Salah

.

Selalu berada di persimpangan jalan. Punya pilihan, tapi nggak bisa memilih.

~Nano-Nano~

.

Happy Reading!

***

Mata Inara melebar saat mendengar nama Pina keluar dari mulut pacarnya.

Keano berlari keluar tanpa mempedulikan Inara yang sedang menahan amarahnya. Terdengar suara riuh dari luar kelas membuat Inara menoleh.

Ia mendapati Keano yang sedang memeluk Pina erat. Matanya terpejam, terlihat seperti takut hal buruk akan menimpanya.

Jelas saja mereka jadi tontonan para siswa yang melintas. Inara keluar menghampiri mereka, sorot matanya tak lepas dari dua orang yang sepertinya masih nyaman pada posisinya.

Flashback on

"Chika, temenin gue ke gedung sebrang, yuk!" pinta Pina menarik-narik kecil lengan seragam Chika.

"Ogah, ah! Bentar lagi bel masuk, sama Sesil aja noh." tolak Chika. Pina menoleh ke arah Sesil.

Sesil menekan HP-nya mem-pause siaran langsungnya, "nggak, nggak, nggak! Gue lagi live instagram, gaada ganggu-ganggu." balas Sesil.

"Katherinne aja, noh!" Chika memberi saran lagi. Pina menoleh ke arah jendela, ia mendapati Katherinne sedang bersama 'Kiko' 'Kiko' itu. Kalau ngeganggu nanti Pina kena semprot sama si Riko yang belagu itu.

Pina menghela napasnya, "gue sendiri aja deh!"

Pina berjalan sendirian menelusuri koridor yang masih cukup ramai oleh para siswa. Sebenarnya ia hanya ingin meminjam catatan pelajaran, pada kelas yang sudah lebih dulu menerima materi.

Setelah mendapatkan apa yang ia mau, Pina kembali menuju kelasnya. Namun sayang, ia harus melewati koridor yang licin. Karena baru saja dipel oleh petugas piket.

"Aaaaaa," Pina teriak saat tubuhnya kehilangan keseimbangan. Ia memejamkan matanya, bersiap jika tubuhnya harus bersentuhan dengan lantai.

Hap!

Ada yang menangkap tubuhnya, lalu memeluknya.

Flashback off

"Ekhem!"

Deheman Inara membuat Keano dan Pina tersadar, mereka melepas pelukannya secara spontan.

Pina menunduk, "sorry sorry."

"Emm...makasih ya," ucapnya pada Keano.

Inara langsung berdiri di sebelah Keano dan menggenggan tangan Keano erat, seperti menjelaskan pada semua orang yang melihat bahwa Keano miliknya.

Inara menatap Pina tidak suka, tepat sekali saat Pina sedang menoleh ke arahnya

Kriiiinggg

Bel masuk membuat semuanya bubar, lalu kembali ke kelasnya.

***

Pina mengaduk-aduk es teh manisnya dengan sedotan, sorot matanya terlihat kosong. Sejak dari kejadian tadi Pina jadi pendiam, tak banyak kata yang keluar dari mulutnya.

Nano-Nano [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang