1.0 Ditembak

86 41 41
                                    

Now Playing|Armada - Harusnya aku

.

Lidahku keluh saat harus menerima kenyataan, bahwa kamu memilih dia,bukan aku.

~Nano-Nano~

***

Hari ini seluruh kelas di SMA Sanubari sedang free class karena guru-guru ada rapat dadakan dari dinas untuk menyambut Hari Guru Nasional.

Entah ada apa,banyak siswa berhamburan keluar kelas menuju ke arah lapangan utama,mengisi sisi lapangan hingga berbentuk lingkaran.

Di tengah lingkaran tersebut ada seorang laki-laki berparas tampan,tinggi semampai dengan rambut messy yang semakin menambah pesona nya. Keano Dirgantara,namanya.

Satu sisi lingkaran terbelah,memberi jalan pada seorang perempuan yang kini tengah ditutup mata nya dengan sehelai kain. Ia meraba jalan dibantu dua teman di belakang nya.

Kedua teman nya pergi saat perempuan itu sudah berada tepat di hadapan Keano.

"Ne,ada apa tuh rame-rame?" tanya Sesil pada Khatrinne. Mereka baru saja kembali dari kantin.

"Hah? Mana?" Mereka langsung menghentikan langkah nya. Pandangan Khaterinne mengikuti arah telunjuk Sesil yang mengarah pada lapangan utama.

Khatrinne menyipitkan matanya,berharap bisa melihat dengan jelas siapa orang yang berada di tengah lapangan tersebut.

"Coba yuk kesana aja,dari sini nggak keliatan." Mereka berjalan mendekati keramaian sambil sesekali berjinjit karena penasaran.

"Dari deket malah tambah nggak keliatan. Ini rame banget," ucap Sesil saat mereka sudah ada dibagian paling belakang.

Keano mengambil tangan Inara untuk digenggam. Pandangan Inara mengikuti arah gerak Keano,mulutnya sedikit terbuka saat Keano benar-benar menggenggam kedua tangan nya.

Inara merapatkan kembali mulut nya saat Keano menatap wajah nya. Inara melebarkan mata nya,degup jantung nya tak lagi normal,ditambah lagi Keano tersenyum manis pada nya.

Inara memalingkan wajah nya,melihat ke sekeliling lapangan yang sangat ramai. Keano melepaskan genggaman tangan nya. Dua orang teman laki-laki Keano datang ke tengah lapangan yang satu membawa seikat bunga,yang satu membawa balon berbentuk hati berwarna pink dan putih.

Saat Inara kembali menoleh ke arah Keano,kedua teman Keano sudah pergi meninggalkan lapangan. Inara sedikit kaget melihat tiba-tiba Keano memegang bunga dan balon ditangan nya.

Suara riuh teman-teman nya membuat Keano merasa nervous. Ia terus meyakinkan hati nya,ia harus melakukan nya sekarang. Keano menarik nafas nya lalu dihembuskan perlahan.

Keano berdeham,membuat teman-teman yang mendengarnya langsung berbisik.

"Ssstt diem."

"Eh diem diem."

"Duh kok gue yang deg-degan?!"

"Sssttt!"

Setelah semuanya tenang,Keano kembali menatap ke arah Inara. Senyuman Keano membuat Inara menunduk karna tersipu malu.

Nano-Nano [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang