Terungkapnya Masa Lalu

6.9K 528 135
                                    

Dandelion kembali 🙃

Rencananya mau besok aja up nya, tapi Popon sempatin deh.


Happy reading

Siang harinya. Diana duduk santai di ruang keluarga. Menikmati secangkir teh hangat sambil membaca artikel fasion yang tidak boleh dilewatkan.

Dulu, Diana semasa aktif dunia permodelan, namanya melejit dalam waktu yang singkat berkat kecantikan dan kepiawaiannya sebagai seorang model. Namun itu tidak bertahan lama, dua tahun lalu, memilih keluar dari dunia permodelan setelah mengetahui kondisi kesehatan anak keduanya memburuk.

Diana menutup Tab-nya melihat Fahri berjalan menuju ruang kerja "Mas, tumben cepat pulang," tanya Diana. Biasanya suaminya sering pulang larut malam.

"Dokumen penting ketinggalan," jawab Fahri singkat. Masuk keruangan kerjanya.

Diana menunggu Fahri keluar. Tiba-iba Bik Inem datang menghampirinya.

"Nyonya, ada tamu mau ketemu Nyonya dan Tuan."

"Siapa Bik?"

"Nggak tau nyonya."

"Bibik bikinin minum untuk mereka ya." Bik inem pergi ke dapur melaksanakan perintah majikannya.

"Mas, ada yang mau ketemu kita. Mereka menunggu diruang tamu," ucap Diana setelah Fahri keluar membawa beberapa berkas dokumen.

"Siapa?"

"Entah lah."

Fahri dan Diana berjalan menuju ruang tamu.

"Tari!" Diana mempercepat langkahnya meninggalkan Fahri dibelakang.

Tari adalah sahabat kecil Diana. Mereka selalu bersama-sama seperti layaknya saudara kandung. Suatu hari, tiba-tiba Tari menghilang tanpa ada kabar. Setahun setelahnya, Tari baru memberinya kabar bahwa sedang berada di luar negeri mengurus urusan penting yang harus diselesaikan, jadi dia tak sempat berpamitan.

Diana memeluk Tari erat mengobati kerinduan yang tertahan. Merasa puas akhirnya mereka melepaskan pelukan satu sama lain.

Senyuman Diana luntur ketika melirik orang lain yang bersama sahabatnya. "Kamu!"

Diana melangkah mundur. Hatinya sakit, marah, sedih bercampur aduk. Orang yang paling dia benci tepat di hadapannya.

Fahri yang sampai di dekat mereka, dibuat bingung perubahan suasana mendadak tegang. Hingga dia sadar bahwa yang dilihat oleh istrinya adalah orang yang selama ini dia cari. Dimas Winata, laki-laki brengsek yang menodai isterinya.

"Apa maksudnya ini, Tari?!" Murka Diana.

Fahri langsung mencengkram kerah baju Dimas, menghunuskan tatapan tajam, tangannya gatal menghajar Dimas. "Bajingan!"

'BUG'

Dimas jatuh terduduk, mengusap sudut bibirnya mengeluarkan sedikit darah. "Dengerin dulu Fahri, ada hal penting ingin aku sampaikan...."

Fahri tetap memukul dan menendangnya tanpa ampun, tidak memperdulikan perkataan Dimas.

Bagi Fahri, Dimas itu manusia licik. segala cara dia halalkan demi mendapatkan keinginannya. Fahri tidak pernah melupakan kebejatan Dimas yang telah membuat keluarganya diambang kehancuran. Dan sekarang, disaat keluarganya kembali bahagia, dia datang. Entah rencana licik apa dia rencanakan.

"FAHRI STOP! JANGAN PUKULI SUAMIKU!"

Seketika Fahri menghentikan aksinya, sedangkan Diana menatap kecewa Tari.

Dandelion [OPEN PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang