Dandelion kembali
Maaf ya jika banyak typo 🙏
Jangan lupa tinggalkan jejak jika kalian suka 😊
Happy reading
“Mas, kamu ngerasa nggak kalau Dande mirip dia?”
Dimas sibuk bekerja di gadget-nya, beralih menatap Tari. “Hmm, Mas juga pikir gitu."
“Awalnya aku kaget lihat Dande, aku pikir dia anaknya dia, tapi nggak mungkin juga,” ucap Tari ragu.
“Jadi gimana Mas, kapan temui mereka?” ucapan Tari membuat Dimas terdiam.
“Jangan takut Mas, inikan tujuan kita pulang ke Indonesia?” Tari memegang tangannya Dimas yang tampak gelisah.
“Pasti Mas akan temui mereka, tapi untuk sekarang Mas belum siap.” Tari tersenyum teduh melihat suaminya.
“Aku percaya, Mas nggak akan lari dari tanggung jawab.” Dimas mengangguk
'CKLEK'
Kenzie masuk ruang rawat Dimas
“Asslamu’alaikum,” salam Kenzie.“Wa’alaikum salam,” jawab mereka.
“Udah diantar Dande-nya pulang?” tanya Tari.
“Udah Mom,” jawab Kenzie duduk santai di sofa.
“Boleh Daddy tanya?”
“Apa Dad?”
“Kenapa banyak lebam di tubuh Dande?” Kenzie diam sesaat, ia sudah mengira orang tuanya akan bertanya seperti itu.
Memang waktu perjalanan ke rumah sakit, Dande membuka masker menutupi wajahnya. Mereka terpekik melihat banyaknya lebam menghiasi wajahnya Dande.
“Kenapa diam hmm?” tanya Tari.
“Umm … um gimana ya bilangnya.” jawab Kenzie ragu-ragu.
“Coba jelaskan,” ucap Dimas.
“Dande sering disiksa sama keluarganya, Dad.” Sontak mereka terkejut.
“Kenapa nggak bilang dari dulu Ken.”
ucap Dimas dengan perasaan mendidih.“Aku baru mengetahuinya Dad. Dande orangnya tertutup, kalau dia nggak ngomong waktu itu, pasti sampai sekarang kami tidak mengetahuinya, Dad.”
Dimas terdiam, tebakannya benar Dande tipe orang yang tertutup.
“Siapa kel …” ucapan Dimas terhenti saat ada yang meneleponnya.
“Hallo.”
“…….”
“Apa! kenapa bisa?”
“……”
“Kalian urus di sana, besok saya akan datang.” Dimas memutuskan panggilan.
“Ada apa Mas?”
“Ada yang mencuri data-data perusahaan, besok Mas harus terbang ke LA."
“Daddy belum sembuh,” sanggah Kenzie.
“Daddy udah baik-baik aja. Lagian kata Dokter besok Daddy sudah boleh pulang,” ucap Dimas mengusap surai rambut Kenzie.
“Aku ikut Mas.”
Dimas menggelang “Kamu disini, temani Kenzie. Mas Janji setelah selesai permasalahan di sana, Mas akan cepat pulang.”
Tari hanya mengangguk, sebenarnya hatinya berat membiarkan suaminya pergi sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion [OPEN PO]
Teen FictionBahagia Satu kata berjuta makna, salah satunya mendapatkan kasih sayang keluarga. Mungkin itu terlihat sederhana tapi tidak untuk dirinya. Disaat seorang anak lahir disambut bahagia namun berbeda untuknya. Dia ada tapi tak dianggap, dia ada tapi tak...