[FOLLOW DULU YA GUYS]
SELAMAT MEMBACA
KRING KRING KRING
Suara alarm berbunyi, membuat seorang gadis yang tadinya tertidur lelap kini bangun untuk memulai aktivitasnya. Ya dia adalah Nafisha Ayunidya Rivandra yang kerap dipanggil Yaya.
"HOAMMMMMM," suara Yaya sambil bangkit dari tidurnya kemudian beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum menunaikan salat subuh. Itu lah kebiasaan baik Yaya sejak SMP.
Setelah selesai mandi dan memakai seragam sekolah, Yaya membereskan kamarnya sambil menunggu waktu subuh tiba.
"Allahu Akbar Allahu Akbar." Terdengar suara azan berkumandang.
"Alhamdulillah," lirih Yaya.
Tok... tok... tok
Suara pintu diketuk oleh seorang pria."Buka aja bang, ndak di kunci!" ujar Yaya sambil memakai mukenanya.
"Uda beres? Yuk mulai!" ajak pria tersebut yang langsung dapat anggukan dari Yaya.
Pria itu adalah Khayri Hafidz Rivandra, biasa dipanggil Khay. Dia adalah anak pertama dari keluarga Rivandra dan Hauri.
Setelah salat dan membereskan mukenanya, Yaya bercermin lalu memakai bedak tipis dan lip tint agar wajahnya tidak terlalu pucat.
Setelahnya Yaya bergegas ke dapur untuk membantu abangnya menyiapkan sarapan dan bekalnya nanti.Jika kalian tanya mengapa khay menyiapkan sarapan untuk mereka bukannya Hauri, mereka sendiri tinggal di rumah peninggalan orang tua mereka sejak orang tua mereka cerai tepat 2 tahun yang lalu. Ayah mereka bekerja di luar negeri, sedangkan Bunda mereka bekerja di luar kota dan jarang pulang ke rumah.
"BANG LIHAT HOODIE HITAM YAYA NGGAK?" teriak Yaya sambil menuruni anak tangga.
"YA AMPUN DIK GA USAH TERIAK JUGA, INI MASIH PAGI KALAU LO LUPA," balas khay dengan teriak juga dan dibalas cengiran oleh Yaya.
"Jadi... Abang tau ndak di mana hoodie Yaya?" tanya Yaya saat tiba di samping abangnya.
"Kagak tau," jawab Khay, "dah mending lo sekarang bikin susu buat sarapan, Abang mau selesaiin ini dulu," lanjut Khay sambil mengaduk nasi gorengnya.
Tanpa berkomentar Yaya pun langsung melaksanakan perintah abangnya.
"Bang susunya udah mau habis, bahan makanan di kulkas juga udah tinggal dikit, nanti pulang sekolah kita mampir supermarket ya?" ucap Yaya dan langsung dapat anggukan dari Khay.
Setelah semua tuntas menyelesaikan tugasnya masing-masing mereka langsung memulai sarapan. Setelah beberapa menit tidak ada yang bersuara, Khay pun membuka pembicaraan.
"Uda SMA nih, uda besar adik Abang Khay," goda Khay.
"Apaan sih bang... nggak banget!" jawab Yaya cuek.
"Bang kira-kira bunda kapan pulangnya ya?" tanya Yaya tiba-tiba
"Ntahlah, coba tanya bunda."
"Takut ganggu adik tuh... kan bunda sibuk banget sama kerjaannya."
"Ndak mungkin."
"Ya uda nanti malam kita video call bunda ya bang?" pinta Yaya yang langsung dihadiahi anggukan oleh Khay.
"Oh ya dik... lo berangkat sendiri ya? Abang masih ada kerjaan," ujar Khay.
"Lah bang kok gitu sih, masa iya Yaya berangkat sendiri!" jawab Yaya dengan wajah galaknya.
"Maaf ya dik, janji deh nanti pulang sekolah abang jemput." Khay mengulurkan jari kelingkingnya ke Yaya.
"Ya udah deh, Janji ya?" ujar Yaya mengaitkan jari kelingkingnya dengan kelingking Khay.
"Janji!!" jawab Khay sambil mengelus rambut Yaya.
Yaya telah menghabiskan sarapannya, memasukkan bekal yang telah disiapkan oleh Khay, memakai sepatu dan berpakaian seragam rapi layaknya seorang siswi, serta siap untuk berangkat sekolah.
"Berangkat dulu ya bang, Assalamualaikum," ucap Yaya sambil menyalami tangan abangnya.
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi, semangat belajarnya, jangan nakal!" jawab Khay sambil mencium singkat kening Yaya.
Yaya bangkit dari duduknya dan langsung bergegas keluar menuju halte bus dekat rumah. Tanpa menunggu lama bus tujuan sekolah barunya pun tiba, Yaya bergegas naik dan dikagetkan dengan teriak histeris penumpang lain.
"OMG CANTIK BANGET! ASTAGHFIRULLAH."
"Wajahnya imut-imut gitu! Mimpi apa gue semalam ya tuhan?"
"Cantik banget mbaknya boleh lah calling calling."
"Kok bisa cantik sih?"
"Jadi pacar abang yuk neng?"
Begitulah ucapan penumpang bus yang menurut Yaya adalah murid dari sekolah barunya. Yaya hanya tersenyum ramah menanggapi itu semua kemudian duduk di salah satu kursi.
***
Ini cerita pertama ku, maaf pendek
Jangan lupa vote and coment sebanyak-banyaknya biar aku semangat nulisnya

KAMU SEDANG MEMBACA
Ayunindya (ON GOING)
Подростковая литература[JANGAN LUPA FOLLOW TERLEBIH DAHULU] Jangan lupa vote and coment sebagai bentuk menghargai karya orang lain 😊 inilah kisah masa putih abu-abu seorang anak perempuan dari keluarga yang sangat disegani di kotanya bahkan terkenal hingga luar negeri. N...