--"Berangkat sama siapa, Ya?"
"Kepo!" ucap Yaya sangat dingin.
"Lo masih marah ya sama gua?" -Rafqi.
"Nggak! Ngapain gua harus marah?" jawab Yaya ketus.
"Iya gua tau lo pasti marah. Maaf ya, Ya?" pinta Rafqi cukup sabar.
Yaya tidak menanggapi ucapan Rafqi. Dia berlalu kekelas begitu saja. Rafqi pun langsung mengikuti Yaya menuju kelas. Altair tersenyum bahagia melihat Rafqi ditinggal Yaya.
________________________________________
"hai, Ya!" sapa Pandu.
"Wih pagi-pagi udah kusut aja tuh muka. Kaya seragamnya Pras," ucap Ghibran dan langsung mendapat jitakan Pras dikepalanya. Seisi kelaspun langsung tertawa.
"Enak aja, baju lo tuh yang kusut." -Pras.
"kenapa lo, Ya? sini cerita sama cogan." Ghibran mendekati Yaya.
Yaya meletakkan tasnya diatas meja, kemudian keluar kelas tanpa mengucap sepatah katapun kepada teman-temannya.
"Eh Yaya!" ucap Rissa saat berpapasan dengan Yaya didepan pintu.
"dih, nyelonong gitu aja tuh, bocah! kenapa dia?" tanya Rissa kepada Pras the geng.
"Gak tau, kita tanya tadi juga gak jawab." jawab Pras sambil mengangkat bahu.
🔥🔥 Di lain tempat 🔥🔥
Ketika melewati kelasnya Altair, Rafqi berhenti dan bersandar di samping pintu menunggu Altair tiba. Tidak perlu menunggu lama, 3A sudah tiba di hadapan Rafqi.
"Ngapain bos? lo kan kelas Mipa 2." -Ahyar.
Tidak menjawab pertanyaan Ahyar, Rafqi langsung mendekati Altair dan tiba-tiba menonjok wajah tampan milik Altair dengan keras.
buk!
"Anjir, apa-apaan Lo?" umpat Altair sambil membersihkan darah di ujung pipinya.
"Lo yang apa-apaan!" Altair mengerutkan keningnya.
"Lo berangkat sama Yaya kan? ngomong apa sama dia, sampai dia cuekin gua?" tanya Rafqi.
"Cemen banget sih, Lo! cuekin dikit aja nyalahin orang." Altair mendekati Rafqi.
"Lo tau kenapa Yaya cuekin Lo? Ya karena sikap lo ini, Banci!" -Altair.
Tidak terima disebut banci, Rafqi langsung menonjok Altair lagi tanpa henti. Terjadilah perkelahian di koridor tersebut.
Yaya keluar kelas, tujuannya adalah kantin, tapi dia penasaran dengan keramaian di koridor X tepat di depan kelas Altair.
"Kenapa tuh? lihat bentar deh," ucap Yaya bermonolog.
"RAFQI!" teriak Yaya kaget melihat wajah Rafqi yang sudah babak-belur.
Teriakan Yaya tidak menghentikan perkelahian tersebut. Karena terlihat Rafqi sudah sempoyongan, akhirnya Yaya memutuskan untuk melindunginya.
"Cukup!" lirih Yaya sambil memeluk tubuh Altair dari samping. Bagi Yaya itu cara satu-satunya untuk menghentikan serangan Altair untuk Rafqi.
Rahang Rafqi semakin mengeras. Dia berniat untuk memukul Altair, tapi diurungkan karena melihat tatapan Yaya yang memperingatinya untuk tenang.
![](https://img.wattpad.com/cover/257059277-288-k86437.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayunindya (ON GOING)
Teen Fiction[JANGAN LUPA FOLLOW TERLEBIH DAHULU] Jangan lupa vote and coment sebagai bentuk menghargai karya orang lain 😊 inilah kisah masa putih abu-abu seorang anak perempuan dari keluarga yang sangat disegani di kotanya bahkan terkenal hingga luar negeri. N...