Memiliki suami disaat usianya masih terlalu muda bahkan sekolah pun dirinya belum lulus itu bukanlah impian seorang gadis cantik dengan rambut pendek dan poni kecil yang menghiasi keningnya. Gadis childish yang masih sangat lugu ini adalah seorang istri dari seorang CEO besar yang sejak lahir sudah memiliki akses kekayaan berlimpah dari orang tuanya belum lagi warisan dari kakek nya yang memberikannya beberapa fasilitas besar.
Namanya Arsy Archeon lelaki berusia 22 tahun yang sudah menjalani pernikahan hampir 6 bulan, ia menikahi seorang gadis yang 5 tahun lebih muda darinya. Saat itu seorang pria paru baya dengan wajah menyebalkan mendatangi rumah kediaman keluarga Arsy ia berbincang dengan Abra—ayah Arsy dengan membawa biodata seorang gadis yang ternyata adalah putri bungsunya.
Pria pecandu judi dan wanita itu membutuhkan banyak uang sehingga menjual anak bungsunya yang di anggap sangat tidak berguna dan merepotkan. Arsy yang menyimak perbincangan ayah dengan pria itu tersenyum miring sekilas membaca biodata yang Abra berikan padanya, Arabel gadis berusia 17 tahun yang masih duduk di bangku 3 SMA gadis polos dengan wajah cantik dan imutnya, gadis yang memiliki sejuta sifat childish dan gadis pintar yang selalu memenangkan nilai terbaik di kelasnya tidak pernah di pandang sepenuhnya oleh sang ayah dan kedua kakak laki laki nya.
Bodoh, satu kata yang terlintas di benak Arsy saat mendapati kenyataan gadis itu. Bagaimana bisa satu keluarga menyia-nyiakan bidadari titipan tuhan? Setelah meninggalnya Harum—ibu Abel yang di duga meninggal karena pertengkaran dengan Delon—Ayah Abel hingga menghantam meja dengan cukup keras sehingga mengalami keretakan tengkorak dan harus di operasi namun uang yang seharusnya untuk penyembuhan Harum justru Delon gunakan untuk bersenang senang.
Padahal Abel susah payah mendapatkan uang itu dengan mengumpulkan perhiasana miliknya dan harum serta meminjam pada saudara sang ibu, namun usaha Abel sia sia hingga keadaan Harum kritis dan tak bisa di selamatkan. Saat itu Abel tersenyum kecut dihadapan makam sang ibu sudah tidak ada lagi yang akan menolongnya tidak ada lagi pelindungnya setelah ini karena kedua kakak laki laki Abel pun sangat membenci nya karena sifatnya yang seperti gadis idiot.
Sampai dimana Abel di jemput oleh seorang laki laki berpakaian serba hitam namun terlihat santai keluar dari mobil Lamborghini bertepatan saat kedua kakak nya mengusirnya dari rumah, Arsy. Lelaki itu berdiri di depan Abel yang terduduk sambil menangis gadis itu mendongak menatap wajah Arsy yang terlihat datar dan tidak suka dengan air mata yang membasahi wajah Abel.
"Bangun, seorang putri tidak pantas menangis di lantai yang kotor"
Abel mengernyit sesekali terisak"Kakak siapa? Mau cari ayah yaa? Maaf ayah lagi ga di rumah adanya Abel sama kakak Abel"jawabnya.
Arsy menghela nafas berjongkok sebentar lalu menggendong tubuh Abel yang benar benar ringan dan kurus kering, hal itu membuat Abel terkejut kala tubuhnya di angkat begitu saja.
"Kakak?"
Arsy tersenyum kecil"Lo ga seburuk itu, mereka yang buta ga bisa liat cahaya yang lo punya"
"Maksud kakak apaa? Abel gatau kakak siapa"
"Panggil gue Arsy, mulai sekarang lo bukan lagi gembel yang di gembelin mereka, lo bakal jadi ratu yang duduk manis di atas tahtanya"
"Abel mau jadi ratu?"
"Hm"
"Kamu bisa buat Abel jadi ratu? Abel inii idiot kata ayah sama kakak, Abel ga boleh mimpi indah apalagi berharap hal baik"
Arsy berdecih"Mereka gila"
Abel menggeleng keras"Mereka keluarga Abel, kata ibu gimana pun sifatnya mereka itu keluarga Abel"
"Mulai sekarang mereka bukan lagi keluarga lo, keluarga mana yang tega buang keluarganya demi uang"
"Kakak?"
"Arsy"
Abel mengangguk dan mengalungkan tangannya di leher lelaki itu entah mengapa hatinya menghangat ada rasa nyaman yang tiba tiba saja datang menghampiri, mata gadis itu terasa kantuk dan sedikit sembab ia memejamkannya dan menidurkan kepalanya di bidang Arsy.
"Abel capek.."lirihnya"Abel mau ke surga duduk di pangkuan tuhan, trus ceritain semua orang orang baik di dunia ini"lanjutnya sambil memainkan kalung salip yang Arsy pakai.
"Arsy, bisa antar Abel ke surga? Abel udah kemas kemas mau pindah ke surga capek di Earth"
"Lo mau, hm?"
Abel mengangguk"Ayok pergi ke surga, Arsy. Abel capek mau tidur sama Arsy di surga"
"Gue kabulin detik ini"
¤¤¤
Note:
Halloo! Aku bareng ceritaa baru niii ada inspirasi dari kehidupan nyataa biar ga terlalu bosen juga kalian baca tentang anak SMA terus.
Ayok ajak teman teman kalian untuk mampir ke cerita aku dimana ceritaa ini ga cuma tentang fiksi tapi juga ada kehidupan nyata yang terselip, kalian bisa rasain jadi Abel tapi adegan di dalam cerita inii harap jangan di tiruu yaa ga baik kalian apalagi masih bocil T_T
Btw cerita ini juga cumaa hiburan dan satu lagii cerita ini tidak mengandung konflik berat, jadii stay calm!
See u, good bye!.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Most Beautiful '
Random'The most important thing but failed to maintain' BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA {PART LENGKAP!} BACA SEBELUM UNPUBLISHED!! ⚠️WARNING!!⚠️ MENGANDUNG KATA DAN ADEGAN KASAR BERBAHAYA UNTUK DI TIRU!! ADEGAN DI DALAM CERITA INI TIDAK UNTUK DI TIRU🚫‼...