•Chapter 19!

48 4 0
                                    

Pintu itu terbuka menampilkan seorang pria tampan yang baru saja pulang dari kantornya,ia melangkah masuk dan kembali menutup pintu itu serta menguncinya.

Arsy melangkah menghampiri gadis cantik yang sudah tertidur pulas itu, dengan tangan yang membuka jas hitamnya menyisakkan kemeja putihnya kini beralih mengendurkan dasi dan membuka beberapa kancing kemejanya.

Kini ia berdiri tepat disebelah gadis yang tertidur itu senyum kecil tersimpan diwajah Arsy ia perlahan membungkukkan tubuhnya dan memposisikan wajahnya tepat di depan wajah Abel. Tangan nya mengusap lembut kepala sang istri dan mengecup keningnya lalu kembali menatap Abel.

Matanya turun menatap bibir Abel yang terlihat kering ia pun mengecupnya namun kecupan ringan yang beralih menjadi sebuah hisapan kecil yang mampu membuat Abel terbangun dan membuka matanya wanita itu pun mendorong pelan tubuh Arsy untuk melepaskan ciuman itu.

"Arsy—"

"Ssstt"

Arsy membelai kembali rambut Abel lalu mengelus pelan tiap wajah Abel hingga berhenti dititik yang ia tuju ia kembali menatap bibir itu dan mengusapnya lalu kembali melanjutkan kegiatannya yang tertunda tadi.

Abel yang sempat bingung masih tidak membalas ciuman itu sampai akhirnya Arsy menghisap bibir bawah Abel membuat gadis itu mendesah kecil.

Arsy tersenyum puas mendengarnya ia pun menaiki ranjang itu dan menindih tubuh Abel meraih tangan gadis itu dan menggenggamnya sementara tangan bebasnya menyelinap menahan tengkuk Abel .

Lidahnya bermain dirongga mulut gadis cantik itu yang kini sudah membalas ciuman pria tampannya sambil memejamkan mata menikmati moment yang ada.

Setelahnya Arsy menatap Abel begitupun gadis itu ia tak berhenti mengusap pelan tiap wajah Abel dan tersenyum.

"Arsy.."panggil Abel pelan.

Arsy hanya menatap kedua mata Abel sebagai jawabannya.

Abel melirik jam di sekitarnya yang menunjukkan pukul 3 pagi dini. Sepertinya suami nya itu baru saja menyelesaikan lembur nya di kantor.

"Arsy kenapa?"tanya Abel yang berada di bawah tindihan Arsy.

Alih alih menjawab Arsy justru melebarkan senyumannya dan mengecup ringan kening Abel. Merasa kan keanehan pada suaminya Abel terus menatap Arsy sambil menunggu jawaban suaminya.

"Happy birthday, baby"balas Arsy setelah mengecup Abel kembali.

Abel mengernyitkan keningnya lalu mengingat ingat tanggal berapa sekarang.

"Arsy"

"Ayok lakukan hal manis?.."

Abel langsung mendelik cepat mendengar itu"Ar-arsy"

"Aku akan memberi hadiahmu" lalu lelaki itu mendekatkan wajahnya tepat di telinga Abel"Secara langsung"

Nafas Abel tercekat ia menatap Arsy takut takut"Tapi Arsy, ini kan udah malem"

Arsy menaikkan alisnya"Trus?" tanya nya tanpa melihat sambil melepas kaitan kancing piyama istrinya.

"B-bukan nya besok Arsy harus kerja lagi kan?"tanya Abel mulai panik saat tangan Arsy menyelusup masuk dan meraba pinggang nya. "tidur aja yuk, hadiahnya besok"

Libra terkekeh dalam"Mau mengalihkan sesuatu hm?"

"Enggak tapi kan—"

"Kamu cuma cukup diam dan perhatikan aku"

Abel mendelikkan kedua matanya saat Arsy kembali mengecupnya namun kini berpindah pada jenjang lehernya, Abel hanya bisa memejamkan matanya dan mengalungkan tangannya rahang sang suami yang akan memberikan hadiah untuknya.

The Most Beautiful 'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang