"Abel"
Gadis itu menoleh dan seketika tubuhnya menegang mendapati Aksa ia pikir siswa itu sudah pulang namun ternyata malah menunggunya. Sekolahan sudah sepi karena Abel memang sengaja menunggu di kelas selama Arsy belum mengabarinya, itu adalah perintah Abel untuk tetap menunggu di kelas selama 10 menit jika lebih dari itu Abel harus keluar karena lewat dari 10 menit sekolahan akan di tutup.
Dan kebetulan pemilik sekolahan itu adalah kenalan baik Arsy. Abel memundurkan tubuhnya saat Aksa mendekat melihat itu Aksa menghela nafas.
"Bel, maafin gue"katanya tulus"Tadi ga sengaja, Abel"
"A-abel mau pulang, udah di jemput"Aksa mengangguk.
"Tapi tunggu, gue mau lo maafin gue dulu sebelum pulang"
"Abel-"ucapan gadis itu terputus saat ponsel di genggamannya berbunyi dan terlihat Arsy menelfone nya"Abel harus pulang"
Gadis itu berlari dengan kencang menuju gerbang sekolah ia berharap Aksa tidak mengikuti nya khawatir Arsy melihatnya dan akan marah lalu berakhir menghukum nya. Dari dalam mobil Arsy mematikan ponselnya dan menatap dari dalam gadis yang berlari sekencang mungkin lalu memasuki mobilnya.
Abel terengah engah karena nafasnya yang tercekat ia memejamkan matanya kuat dan menelan salivanya lalu menghela nafas dan menghembuskan nya. Terlihat Arsy memberikan sebotol air minum yang langsung di teguknya.
"Aahhh"wajah datar pria itu menyembunyikan rasa yang baru saja Abel undang.
"Kenapa lari larian?"tanya Arsy sambil memakaikan seatbelt.
"I-ituu, takuttt udah sepii ada setan momo"ujarnya bohong"Arsy juga telfone mulu, Abel kaget"
"Baru sekali"balasnya menatap Abel"Disekolah masih ada guru guru kan? Ga sesepi itu"
"T-tapi kan pada di kantor, Abel sendrian dong"Arsy mengangguk dan menyalakan mesin mobilnya lalu menjalankannya.
Dalam duduknya Abel merasa ketar ketir ia benar benar berharap Arsy tidak curiga dengan apapun.
"Disekolah ada masalah?"
"HAH?!"Abel menutup mulutnya"G-gada kok baik baik aja"
"Seriously beby? Hm?"
"Iyaa, Abel ga bohong"jawabnya meyakinkan"Di sekolah gada masalah apa apa"
Arsy hanya mampu mengangguk dan diam, di dalam mobil itu hening sekilas membuat Abel merasa lega dan lelah hingga ia tertidur.
Dan saat terbangun gadis itu menatap ruangan yang ia tempati, seperti bukan kamarnya. Jelas ini adalah ruang istirahat kantor Arsy, beberapa kali ia datang kesini dan hafal dengan ruangan bernuansa hitam.
Abel menatap seragamnya yang tersingkap ke atas dan roknya yang miring ia bangkit dan membenarinya lalu mengintip pada lubang kecil yang langsung memperlihatkan Arsy dihadapan laptopnya. Gadis itu selalu mengecheck sebelum keluar menghampiri suaminya takut jika ada tamu padahal tidak masalah namun Abel tidak enak.
"Arsyy"panggil Abel menja dan berlari kecil duduk di pangkuan Arsy membuat lelaki itu memundurkan duduknya.
"Kenapa hum? Laper?"Abel menggeleng mengalungkan tangannya dan memanyunkan bibirnya untuk mengecup bibir Arsy.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Most Beautiful '
De Todo'The most important thing but failed to maintain' BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA {PART LENGKAP!} BACA SEBELUM UNPUBLISHED!! ⚠️WARNING!!⚠️ MENGANDUNG KATA DAN ADEGAN KASAR BERBAHAYA UNTUK DI TIRU!! ADEGAN DI DALAM CERITA INI TIDAK UNTUK DI TIRU🚫‼...