Hari ini Abel di jemput oleh supir kantor Arsy karena lelaki itu tidak menjemputnya sebab harus mengurusi beberapa pekerjaan yang sempat tertunda saat mengambil cuti jadi Arsy harus bekerja lebih lama lagi untuk menyelesaikan nya.
Tadi pun saat kembali ke sekolah. Suasana di sekolah sedikit aneh dari anak anak yang terus menatapnya aneh dan bertanya siapa lelaki yang menolongnya saat itu. Abel hanya bisa diam dan pergi begitu saja, saat bertemu dengan Aksa ia melihat wajah lelaki itu yang terlihat lesu dan lelah wajahnya jadi sangat menyeramkan dengan beberapa luka dan kantung mata yang berlebihan.
Kini gadis itu keluar dari mobil orang suruhan Arsy saat sudah sampai di depan rumah. Mengucapkan terima kasih lalu memasuki rumah besar itu.
Abel langsung berganti pakaian dan membersihkan dirinya lalu menghabiskan makan malamnya dan bersantai di ruang keluarga, menonton acara televisi sambil memakan cemilan nya.
"Permisi non, ada surat"
Abel mendongak mendapati asisten rumah tangganya"Dari siapa bu?"
"Gatau non, gada nama pengirimnya"balasnya"Saya permisi"
Abel mengangguk dan membuka surat itu membacanya dengan pelan kemudian membola kan matanya, apa maksud dari surat itu? Siapa yang mengirimnya.
Tak lama dari itu ponsel Abel yang ia simpan di atas meja pun berdering ia segera mengangkat tanpa melihat nya ia fikir itu Arsy namun saat mendengar suara kekehan yang samar samar asing di telinga nya membuat Abel terdiam.
"Kamu sudah menerima surat itu kan?"seketika Abel melirik surat nya dengan tubuh menegang dan dingin.
"I-ini siapa?"tanyanya gugup sungguh ia takut seseorang di telfone ini adalah seseorang yang ada di fikirannya.
"Bapak tau kamu bodoh tapi bapak tau kamu ngerti apa yang ada di dalam surat itu"
Meneguk saliva dengan berat. Abel menggenggam ponselnya dengan gemetar dan tubuh yang mengigil.
"Tuhan"lirih Abel dengan mata berkaca kaca dan suara bergetar.
Abel kembali menempelkan ponselnya di telinga"Bapak b-butuh uang itu?"
"Hum, bisa kamu berikan uang dengan nominal yang sudah bapak tulis itu sekarang?"
"Sekarang?"
Pria di seberang sana terkekeh"Bapak ini bapak kamu jangan seperti kacang yang lupa sama kulitnya, walau kamu sudah menikah dengan orang kaya bukan berarti kamu harus melupakan bapak dan kakak kakak kamu disini"
Mungkin jika ini bukan Abel ia akan marah dengan Delon yang berucap itu. Namun apa daya Abel yang hanya bisa ketakutan tiap mendengar suara itu.
"Gimana? Kamu bisa kasih uang ke bapak sejumlah 10 juta?"
Abel menegang bagaimana bisa ia mendapatkan uang sebanyak itu. Walau hidup dengan Arsy yang berkecukupan Abel tidak pernah memegang uang sebanyak itu karena Arsy selalu menyimpan uang bulanan Abel dan memberikan nya jika Abel yang meminta.
Selama ini pun Abel tak membutuhkan sepeser uang nya atau meminta nya pada Arsy karena suami nya yang pengertian selalu tahu apa yang Abel butuhkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Most Beautiful '
Altele'The most important thing but failed to maintain' BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA {PART LENGKAP!} BACA SEBELUM UNPUBLISHED!! ⚠️WARNING!!⚠️ MENGANDUNG KATA DAN ADEGAN KASAR BERBAHAYA UNTUK DI TIRU!! ADEGAN DI DALAM CERITA INI TIDAK UNTUK DI TIRU🚫‼...