•Chapter 18!

61 4 0
                                    

Pagi ini Abel sedang membersihkan taman rumahnya entah mengapa setelah membantu Arsy mencari kemeja untuk nya meeting dipagi ini ia seperti ingin membersihkan tamannya itu. Oya sekolah Abel pun sedang libur setelah melaksanakan ujian akhir semester kemarin.

Sementara Arsy yang sudah mengenakan jas kerjanya dengan dasi hitam yang hanya di kalungkan di lehernya itu memandang Abel diambang pintu yang kemudian melangkah menghampiri.

"Abel, sayang.. "

Abel yang sibuk dengan tanamannya itu mengangkat wajahnya yang tertunduk lalu tersenyum sambil menghampiri Arsy.

"Arsy mau berangkat sekarang?"

Arsy mengangguk dan memperhatikan wajah cantik Abel yang menatapnya kemudian iris mata Abel melirik dasi yang tergantung itu ia yang paham segera melepaskan sarung tangan yang ia kenakan lalu memasangkan dasi Arsy dengan benar. Sementara itu Arsy melingkarkan tangan nya di pinggang Abel sampai tak ada jarak diantara mereka.

"Siap"ujar istri kecilnya"Arsy hati hati ya jangan marah marah di jalan trus jangan kebut kebutan, nanti mau Abel bawain makan siang kesana?"

Arsy mengusap rambut Abel dan mengecup kening itu "Gausah, kamu di rumah aja kalo ada apa apa kabarin aku. Ga boleh keluar tanpa izin aku dan ga boleh keluar sendiri inget?"Abel pun hanya mengangguk dan memperhatikan Arsy yang memasuki mobilnya.

Setelah mobil itu keluar dari pekarangan rumah ia pun segera melanjutkan kegiatannya itu.

***

Pukul lima sore kini Abel sedang berada di dapur ia mencoba membuat sesuatu untuk menyibukkan dirinya lagi pula Abel sudah pandai membuat kue sebab di ajarkan oleh mertua nya itu, ketika Arsy memasuki rumah dan menunjukkan diri dihadapan Abel membuat gadis itu terkejut karena kedatangan Arsy yang secara tiba tiba.

"Ihh Arsy, kageet!"rengek Abel memukuli bidang Arsy yang saat ini sedang memeluknya.

Arsy hanya terkekeh kemudian mengecup sekilas bibir Abel yang mengerucut.

"Maaf, lagian asik banget sih?"

"Arsy kalo masuk tuh bilang jangan tiba tiba di belakang Abel!"oceh nya mencebikkan bibir mungil itu yang lagi lagi membuat Arsy meraup nya.

"Iyaj maaf, lagi ngapain?"tanya nya mengintip pekerjaan istrinya itu.

Abel tak langsung menjawab ia sedang mencari sesuatu di laci sementara Arsy yang merasa pegal langsung mendudukkan diri nya di atas meja kaca, hanya sedikit menyender.

"Abel mau bikin kue kering"balas gadis itu mendekati Arsy"Kok Arsy udah pulang sih? Tumben cepet"

Pria itu terkekeh sambil mengendurkan dasi dan membuka sedikit kancing atas kemejanya.

"Gamau lama lama, bosen"

"Kan Arsy kerja, kok bosen sih? Ga boleh gitu tau"ujar Abel tidak suka"Nanti Dad marah"

Arsy hanya tersenyum kecil memperhatikan istri nya yang sedang membentuk adonan kue miliknya.

"Arsy mau minum apa?"tanyanya menoleh sekilas"Abel buatin dulu"

"Terserah, mau yang manis tapi ga dingin"

"Tinggal bilang ih"Arsy terkekeh mendapatkan istrinya yang sangat suka mendumel.

Abel lalu membelakangi Arsy ia sedang memanaskan susu yang di ambil dari lemari es untuk sang suami yang saat ini sangat menyebalkan.

Saat Abel kembali menghampirinya. Arsy mencubit hidung gadis itu"Jangan cemberut terus" namun Abel tak merespon apapun yang di katakan Arsy dan hanya menatapnya.

The Most Beautiful 'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang