•Chapter 20!

68 5 0
                                    

Malam ini Arsy pulang lebih awal dari biasanya sehingga ia bisa makan malam dengan istri nya itu.

Kini keduanya berada di meja makan dengan Arsy memperhatikan Abel yang menyiapkan makanan untuknya. Abel duduk dan melirik Arsy yang menatapnya.

"Apaa?"tanyanya.

Arsy menghela nafas pelan dan memiringkan kepalanya.

"Ga boleh ya kalo aku liatin hal yang indah di depan aku?"

Abel mengerjab pelan sebelum menjawabnya"Arsy, cepetan makannya keburu dingin"elak Abel membuat Arsy terkekeh dan memakan makanannya.

"Oh iyah, Arsy."

Lelaki itu mendongakkan tatapannya sekilas"Hm?"

"Abel mau minta sesuatu, boleh?"tanya Abel ragu.

Pria itu menghentikan aktifitas makannya itu dan memperhatikan Abel.

"Tentu, kamu mau aku kasih apa?"

Sekilas Abel terdiam menimbang nimbangkan apakah ia harus memintanya kepada Arsy.

"Abel mau minta izin"

"Apa?"

"...Abel mau kerja kelompok sama Aksa, besok"Abel memandang wajah Arsy yang tiba tiba saja berubah menjadi datar.

"Tapi Abel ga sendiri kok, Abel sama Risa yang temenin"ucapnya lagi begitu melihat raut datar sang suami "Jadi apa boleh?"tanyanya lagi namun Arsy tetap tak bergeming.

Ia menopangkan wajahnya pada punggung tangannya dan menatap Abel dengan intens.

"Kamu ga takut?"tanya Arsy yang mendapati anggukan. "Kenapa harus satu kelompok sama, dia?"

Arsy menegakkan tubuhnya dan menghela nafas. "Biar aku yang minta kelompok lain untuk kamu"

Seketika raut wajah Abel terkejut mendengarnya, bukan itu yang ia inginkan ia juga tak bisa melarangnya.

"Abel gamau"

Arsy kembali diam menatap kosong makanannya dan kemudian kembali melanjutkannya membuat Abel menggulum bibir dalamnya.

"Arsy.."panggil nya pelan "Arsy, marah ya?"

"Terserah kamu, Abel"

Pada akhirnya Abel hanya bisa terdiam dengan rasa bingung dan takut, ia tidak bisa memastikan Arsy akan mengizinkannya.

***

Pagi ini setelah sarapan dan membantu beberapa pekerjaan rumah bersama Abel.

Arsy pergi kerumah ayahnya seorang diri sementara Abel sedang mengerjakan tugas kelompoknya bersama dua teman nya itu. Ya~ mau tak mau Arsy mengizinkan karena di sana Abel bersama Risa juga yang menemani jadi sedikit membuat Arsy bisa memastikan istri nya akan baik baik saja.

Arsy turun dari mobilnya dan memasuki pekarangan rumah orang tua nya itu ia memasuki ruangan yang sangat luas dan duduk di sofa mewah sambil menunggu sang ayah yang sedang dipanggilkan oleh sang ibu. Tak lama seorang pria dengan pakaian santainya menuruni tangga dan bergabung dengan Arsy.

"Ada masalah dengan perusahaanmu?"tanya Abra.

Arsy menggelengkan kepala "Dad semalam Abel meminta izin untuk bekerja kelompok dengan, Aksa.."

Abra menganggukkan kepalanya sebagai tanggapan.

"Lalu?"

"...Aku izinin dia, tapi aku khawatir"

The Most Beautiful 'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang