CHAPTER 07

63 3 0
                                    

Happy reading📖

Siap baca gaess??

Siap vote dan komen juga ya❤️



__________________

TINNNNN!

"AKH!" Leta yang tidak menyadari ada mobil di belakangnya membuat iya jadi berbenturan dengan bagian depan mobil.

Beruntung si pengemudi berhenti tepat waktu walau membuat Leta terjatuh. Ramai-ramai orang pada menolong Leta yang masih meringis karena kaki dan tangannya sedikit lecet karena bergesekan dengan aspal.

"Maaf, apa perlu kerumah sakit?"

Suara itu..

Leta yang masih menunduk menatap lukanya mendongak menatap seseorang di depannya yang sedang menatapnya juga. Seorang laki-laki dengan kemeja berwarna hitam dilapisi dengan jas yang berwarna senada dengan kemeja serta dasi yang melekat rapih di kerah kemeja laki-laki itu menggambarkan betapa tampannya laki-laki di hadapannya tersebut.

"Hey?"

Leta mengerjapkan matanya, berkali-kali iya mencoba memegang kerikil-kerikil kecil di aspal agar ia tahu ini nyata atau hanya mimpi dan sungguh Leta tidak tahu harus senang atau sedih karena ternyata ini nyata.

Kenapa ia harus bertemu dengan lelaki ini pada saat keadaannya sedang kacau? Kenapa Tuhan?

Air mata Leta menetes begitu saja, tiba-tiba suaranya menjadi hilang seakan susah untuk di keluarkan. Lelaki yang menabraknya dan menanyakannya tadi merasa panik lalu membawa Leta kedalam gendongannya tanpa meminta persetujuan Leta, lelaki itu akan membawa Leta kerumah sakit yang berada tak jauh dari sini.

Leta mengalungkan tangannya ke leher lelaki itu, isakan kecil mulai terdengar di kuping lelaki itu membuat lelaki itu mengerutkan alisnya memandang perempuan yang sedang ia tolong.

"Kak Dev," lirih Leta namun tak terdengar oleh lelaki yang menggendongnya.

Lelaki itu membuka pintu mobil bagian belakang. Lalu menaruh leta di jok penumpang dan ia juga duduk di sebelah Leta.

"Pak tolong kerumah sakit dulu," perintah lelaki itu pada supirnya yang menabrak Leta tadi.

Leta terus memandang lelaki di sampingnya begitupun lelaki itu yang memandang Leta dengan tatapan tidak mengerti.

Baru saja Leta akan berucap tapi kepalanya berdenyut sakit yang luar biasa hingga membuat Leta menangis dan menjerit tertahan membuat Leta kehilangan kesadarannya setelah itu.

***
Perlahan mata indah itu mulai terbuka, leta memegang kepalanya yang terasa sakit namun tidak sesakit yang tadi ia rasakan. Leta mengedarkan pandangannya baru sadar ia telah berada dirumah sakit.

Leta mengubah posisinya menjadi duduk. Matanya terus melihat sudut ruangan dengan gelisah seakan sedang mencari seseorang di dalam ruangannya.

Tiba-tiba pintu terbuka membuat Leta mengalihkan pandangannya kearah pintu, disana Zeno dengan buru-buru mendekat kearah Leta lalu mengusap pelan tangan Leta.

"Akhirnya kamu bangun juga," ujar Zeno yang bersyukur.

Leta terdiam tanpa niat membalas ucapan Zeno. Matanya melirik kearah pintu yang sedikit terbuka yang memperlihatkan keadaan luar yang sepi.

Zeno mengerutkan dahinya. "Kamu kenapa?" Tanya Zeno yang membuat Leta tersadar karena ia sedang mencari keberadaan seseorang yang menggendongnya dan membawanya kemari.

We Are ImmortalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang