Episode 1

36 10 3
                                    

Pernahkah kau berfikir bahwa takdir memusuhi mu? Aku pernah berfikir demikian namun saat aku merasa seperti itu aku bertemu dengan nya, peri kecil penjagaku,Minnie.

Orang tua ku tak pernah menganggap ku ada, mereka hanya menyayangi kakakku, Sillie Ermer. Dan aku, hanya seperti debu yang tak berharga... Millie Ermer.

Tumbuh seperti ini membuat ku berfikir, "mereka bahkan tak menyadari aku ada, bagaimana jika aku benar-benar tidak ada? Keluarga ini bahkan tidak menyadari aku ada... Walau rumah sebesar ini namun rasanya sesak sekali disini... Aku ingin pergi... Jauh... Sangat jauh... " Ucapnya sambil menatap kosong keluar jendela.

"Brakk!!" Pintu terbuka dengan keras membuyarkan lamunan Millie.

"Adikku tersayang... Bukankah kau sangat ingin pergi? Sepertinya langit sedang baik padamu" Itu Sillie, wajahnya sangat bahagia, jelas sekali jika yang dia bawa itu kabar buruk, sejak kapan dia memanggilku adik tersayangnya, cih!.

"Ada apa?" Jawabku datar.

"Sudah, sudah sembunyikan wajah datar mu itu, ayah sudah membelikan mu rumah jauh dari sini, fasilitas nya juga bagus juga ada pembantu yang mengurusi mu, dan sopir untuk mengantar mu kuliah~" Ucap Sillie dengan sangat bahagia, seakan ini hari yang ditunggu tunggu dalam hidupnya.

"Hanya itu kan? Cepat pergi!" Millie mengusir Sillie, dia sudah muak dengan sandiwara kakaknya itu.

"Hahaha... Baik, baik" Sillie pergi sambil tertawa mengejek. Millie menutup pintu dan menguncinya.

"Ini bukan mimpi kan? Mereka mengusir ku dari rumah?" Dia bersender dipintu dan perlahan duduk. "Hahahhaha... " Millie tertawa bahagia namun sangat pelan.

"Takdir? Apa kau sudah menjadi teman ku?" Millie sangat bahagia, dia mulai mengemasi barang"nya dan turun ke lantai dasar.

"Aku siap pergi." Millie memapah kopernya, dia menyembunyikan kebahagiaan nya dibalik wajah datarnya.

"Rupanya kau sangat ingin pergi dari sini? Baguslah!" Itu Ibu ku, Selia Ermer.

("Apa dia ibu kandungku?kurasa aku benar aku dipungut di kolong jembatan!"Ucap ku dalam hati.)

Millie berjalan kearah pintu, sopir sudah menunggunya diluar, namun dia mendengar sedikit pembicaraan orang tua dan kakaknya.

"Dia sudah pergi, sekarang tidak ada halangan lagi untuk Sillie" Ucap Ibunya.

"Dia akan datang besok, jadi bersiaplah untuk perjodohan mu, nak!" Ayah mengusap lembut rambut Sillie.

"Ternyata karena ini... "


𝙺𝚒𝚜𝚊𝚑𝚗𝚢𝚊 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚝𝚎𝚛𝚞𝚜 𝚋𝚎𝚛𝚕𝚊𝚗𝚓𝚞𝚝😉 𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚗𝚊𝚗𝚝𝚒𝚔𝚊𝚗 𝚝𝚎𝚛𝚞𝚜 𝙲𝚑𝚊𝚙𝚝𝚎𝚛 𝚋𝚊𝚛𝚞𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚊𝚖𝚙𝚊𝚒 𝚗𝚘𝚟𝚎𝚕 𝚒𝚗𝚒 𝚋𝚎𝚛𝚕𝚊𝚋𝚎𝚕 𝚜𝚎𝚕𝚎𝚜𝚊𝚒😌.

𝙰𝚞𝚝𝚑𝚘𝚛 𝚒𝚗𝚒 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚑𝚞𝚖𝚊𝚗🙂 𝚖𝚎𝚗𝚞𝚕𝚒𝚜 𝙲𝚑𝚊𝚙𝚝𝚎𝚛 𝚒𝚗𝚒 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚞𝚝𝚞𝚑𝚔𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚛𝚓𝚊 𝚔𝚎𝚛𝚊𝚜!!🥲 𝚂𝚎𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔𝚗𝚢𝚊 𝚝𝚒𝚗𝚐𝚐𝚊𝚕𝚔𝚊𝚗 𝚓𝚎𝚓𝚊𝚔 𝚟𝚘𝚝𝚎, 𝚔𝚘𝚖𝚎𝚗, 𝚍𝚊𝚗 𝚏𝚘𝚕𝚕𝚘𝚠 𝚊𝚞𝚝𝚑𝚘𝚛😌. 𝙺𝚊𝚖𝚞 𝚐𝚊𝚔 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚝𝚒𝚗𝚐𝚐𝚊𝚕𝚊𝚗 𝚗𝚘𝚝𝚒𝚏 𝙲𝚑𝚊𝚙𝚝𝚎𝚛 𝚋𝚊𝚛𝚞 𝚜𝚎𝚝𝚎𝚕𝚊𝚑 𝚏𝚘𝚕𝚕𝚘𝚠 𝙰𝚞𝚝𝚑𝚘𝚛!!

Gᴀʟᴀᴄᴛɪᴄ Bᴀʟᴀɴᴄɪɴɢ Jᴏᴜʀɴᴇʏ [ 𝙾𝚗 𝙶𝚘𝚒𝚗𝚐 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang