Didalam hutan ilusi yang lebat dan penuh misteri, para peserta langsung berpencar untuk mencari mangsa masing-masing.
"Kenapa kita tidak mulai?" Tanya Millie pada Minnie yang sedang merapikan rambutnya, (mereka berdua menyamar sebagai pria tentunya)
"Kalau begitu ayo pergi!" Minnie selesai merapikan rambutnya dan menarik tangan Millie untuk berjalan ke depan.
"Tunggu!" Seorang gadis dengan busur digenggaman nya dan puluhan anak panah dipunggung nya serta jubah biru menyelempang di pundaknya menghampiri Millie dan Minnie dan menghentikan langkah mereka. (Gadis yang ada dipintu masuk tadi)
"Ada apa?" Millie berbalik pada gadis itu.
"Bisakah kita pergi bersama?" Tanya gadis itu.
"Siapa kau? Mengapa ingin bersama kami?" Minnie segera maju kedepan Millie dan menghalanginya.
"Oh? Aku Deane, kurasa kalian orang baik jadi kupikir aku ingin bersama kalian.." Ucapnya ragu ragu.
("Humph! Jelas sekali dia punya niat buruk!" Minnie memicingkan matanya dan menatap tajam gadis itu)
"Ten.. " Baru saja Millie ingin menjawabnya seseorang tiba-tiba memotongnya.
"Teman! Ajak saja aku!" Seorang pemuda tiba-tiba muncul dan merangkul pundak Millie sambil menepuk nya pelan. Itu Kai,
"Heii! Menjauh darinya!" Tegur Minnie dengan wajah kesal.
"Hmm? Adik kecil ini juga ingin ikut bermain?" Ujar Kai dengan nada menggoda.
"Hei! Aku dulu yang mengajaknya!" Deane tiba-tiba menyela.
"Heeeiii, kau itu seorang gadis mengapa pergi dengan seorang pemuda, lebih baik carilah partner lain," Kai melambaikan tangannya dan mengusir Deane.
("Apa maksudmu? Aku ini wanita! Lagipula nada bicara mu itu seperti aku ingin berbuat sesuatu padanya saja!" Ujar Millie dalam batinnya dan menatap datar pada pemuda itu)
"Tidak aku tak akan pergi! Dia akan pergi bersamaku! Titik!" Bantah Deane dengan tegas.
"Dia akan pergi dengan ku! Paham?!" Bantah Kai kembali dengan tegas.
("Apa ini? Mengapa kompetisi ini jadi perdebatan partner??" Ujar Minnie dengan wajah datar)
"Begini saja..." Millie mencoba menengahi pertikaian antara Kai dan Deane.
"Diam!!" Ucap keduanya yang membuat Millie tertegun.
"Ohhh~ baiklah, Minnie ayo pergi..." Millie berbisik pada Minnie selagi keduanya sibuk bertengkar dan pergi dari sana secepat mungkin.
🎞 Bagian tengah | Hutan ilusi 🔮
Hutan ilusi dibagi menjadi 3 bagian,
bagian awal adalah kawasan terdekat dari pintu masuk disana biasanya terdapat hewan-hewan kecil sebagian asli juga sebagian ilusi .
Tingkat bahaya : -Bagian tengah, diisi oleh hewan-hewan tingkat lanjut seperti Elang, Ular berbisa dan Piton, Harimau putih, Macan api, Merak Es, dan yang lainnya, sebagian asli sebagian ilusi namun serangan yang diberikan nyata dan terasa meskipun itu hewan ilusi.
Tingkat bahaya : ☆☆☆Bagian akhir adalah kawasan untuk hewan dengan tubuh besar dan berbahaya, seperti Gorila Batu, Beruang raksasa, Harimau putih (berukuran 10x lipat dari harimau biasanya), Kelelawar beracun raksasa, Ular berkepala 5,dll. Sama seperti bagian tengah disini diisi dengan hewan asli juga ilusi namun serangan nyata dan terasa.
Tingkat bahaya : ☆☆☆☆☆Bagian mistery (belum pernah ada yang sampai disini)
Tingkat bahaya : (tidak diketahui terlalu banyak bahaya, maybe ☆☆☆☆☆☆☆)"Jadi... Ini bagian tengah ya?" Millie melihat sekeliling ketika melewati tanda bertuliskan 'bagian tengah'.
"Yap! Tingkat bahaya disini lebih baik dibandingkan bagian awal tapi sepertinya akan ada banyak orang juga disini, jadi ayo cepat temukan sebanyak mungkin!!" Minnie terlihat begitu bergairah dan semangat yang berapi-api.
"Baiklah! Ayo mulai!" Mereka mulai berjalan menyusuri hutan lebat itu mencari hewan untuk dimangsa.
Disisi lain, tak jauh dari sisi kanan mereka, semak-semak itu terus berdesir seakan ada sesuatu di sana.
"Aku tak akan menyerah! Akan kuikuti terus kalian!" Deane menatap dengan tajam lalu menghilang dalam semak-semak.
Disisi yang lainnya, sisi kiri Millie dan Minnie seseorang tengah mengintai dibalik pepohonan dengan serius.
"Aku harus mengikuti kalian! Aku tak akan menyerah dengan mudah! Itulah sumpah pemuda kota Api!" Kai menatap dengan tajam kepergian Millie dan Minnie dengan semangat berapi-api seolah tak ada yang akan membuatnya takut atau menyerah.
"Ssttt! Ssstt!" Seekor ular merayap dari batang pohon keleher Kai hingga membuat Kai bergidik ngeri.
("Sial! Jangan berteriak! Jangan berteriak! Jangan berteriak! Aaaa! Aku tak bisa bernafas!" Kai menjerit kesakitan dalam batinnya ketika ular itu melilit lehernya dengan kuat.
"Enyahlah!!" Kai menarik ular itu dan melempar nya jauh ke semak-semak.
𝙺𝚒𝚜𝚊𝚑𝚗𝚢𝚊 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚝𝚎𝚛𝚞𝚜 𝚋𝚎𝚛𝚕𝚊𝚗𝚓𝚞𝚝😉 𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚗𝚊𝚗𝚝𝚒𝚔𝚊𝚗 𝚝𝚎𝚛𝚞𝚜 𝙲𝚑𝚊𝚙𝚝𝚎𝚛 𝚋𝚊𝚛𝚞𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚊𝚖𝚙𝚊𝚒 𝚗𝚘𝚟𝚎𝚕 𝚒𝚗𝚒 𝚋𝚎𝚛𝚕𝚊𝚋𝚎𝚕 𝚜𝚎𝚕𝚎𝚜𝚊𝚒😌.
𝙰𝚞𝚝𝚑𝚘𝚛 𝚒𝚗𝚒 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚑𝚞𝚖𝚊𝚗🙂 𝚖𝚎𝚗𝚞𝚕𝚒𝚜 𝙲𝚑𝚊𝚙𝚝𝚎𝚛 𝚒𝚗𝚒 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚞𝚝𝚞𝚑𝚔𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚛𝚓𝚊 𝚔𝚎𝚛𝚊𝚜!!🥲 𝚂𝚎𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔𝚗𝚢𝚊 𝚝𝚒𝚗𝚐𝚐𝚊𝚕𝚔𝚊𝚗 𝚓𝚎𝚓𝚊𝚔 𝚟𝚘𝚝𝚎, 𝚔𝚘𝚖𝚎𝚗, 𝚍𝚊𝚗 𝚏𝚘𝚕𝚕𝚘𝚠 𝚊𝚞𝚝𝚑𝚘𝚛😌. 𝙺𝚊𝚖𝚞 𝚐𝚊𝚔 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚝𝚒𝚗𝚐𝚐𝚊𝚕𝚊𝚗 𝚗𝚘𝚝𝚒𝚏 𝙲𝚑𝚊𝚙𝚝𝚎𝚛 𝚋𝚊𝚛𝚞 𝚜𝚎𝚝𝚎𝚕𝚊𝚑 𝚏𝚘𝚕𝚕𝚘𝚠 𝙰𝚞𝚝𝚑𝚘𝚛!
![](https://img.wattpad.com/cover/257155525-288-k464163.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Gᴀʟᴀᴄᴛɪᴄ Bᴀʟᴀɴᴄɪɴɢ Jᴏᴜʀɴᴇʏ [ 𝙾𝚗 𝙶𝚘𝚒𝚗𝚐 ]
Fantasy⚘~Wᴇʟᴄᴏᴍᴇ ᴛᴏ Tʜᴀɴᴛᴀɴ ᴡᴏʀʟᴅ🐻❄️ Pᴇʀɴᴀʜᴋᴀʜ ᴋᴀᴜ ʙᴇʀғɪᴋɪʀ ʙᴀʜᴡᴀ ᴛᴀᴋᴅɪʀ ᴍᴇᴍʙᴇɴᴄɪᴍᴜ? Pᴀsᴛɪ ᴀᴅᴀ ʏᴀɴɢ ʙᴇʀғɪᴋɪʀ sᴇᴘᴇʀᴛɪ ɪᴛᴜ, sᴇᴘᴇʀᴛɪ ɢᴀᴅɪs ʙᴇʀᴜᴍᴜʀ 17 ᴛᴀʜᴜɴ ɪɴɪ, Mɪʟʟɪᴇ Eʀᴍᴇʀ. Hɪᴅᴜᴘ sᴇʀʙᴀ ʙᴇʀᴋᴇᴄᴜᴋᴜᴘᴀɴ, ɢᴀᴅɪs ʏᴀɴɢ ᴄᴇʀᴅᴀs, ᴍᴇɴᴀᴡᴀɴ, ɴᴀᴍᴜɴ ᴀᴘᴀ ɢᴜɴᴀɴʏᴀ sᴇᴍᴜᴀ...