Episode 14

4 2 0
                                    

  "Kau yang mencari masalah lebih dulu! Maka terimalah akibat dari menolakku!!!" Rin menatap dengan penuh amarah, memusatkan sihirnya untuk menyerang orang yang ada di hadapannya itu.

  "Tak ada orang yang mencari masalah denganmu, meski kau seorang nona kau tak akan mendapatkan semua yang kau inginkan!"

  "Pemuda itu benar-benar berani!", " Apa dia tidak tau seberapa kuatnya nona muda?", "matilah dia kali ini!" Begitulah keributan penyihir penyihir lain yang menyaksikan pertarungan tersebut.

  "Aku! Nona! Kota! Es! Akan mendapatkan! Semua yang! Aku inginkan!!! Hiyaaa!!!" Rin mengumpulkan kekuatannya dan melemparkannya pada Sean.

   "Kau pikir kau nona kota es? Kau akan mendapatkan semua yang kau mau? Heh! Itu tak akan bertahan lama!! Hyaa!!" Sean kembali membalas Rin dan menatap nya tajam.

   "Bisa menahan serangan ku? Lumayan! Tapi itu bukan semua kekuatanku!"

   "Apa kau mengenalku?" Tanya Sean tiba-tiba.

  "Heh! Meskipun kau anggota kota Api aku tak peduli! Siapa suruh aku begitu lemah!" Ujarnya dengan nada sombong.

   "Kau yang menginginkan ini ... Rin." Sean menggunakan kekuatannya dan menciptakan pedang dengan sihirnya. Dia mengayunkan pedangnya sambil mengucapkan jurusnya, "Pedang Iblis Darah!!!" Setelah mengayunkan pedangnya, kekuatan itu melesat dengan cepat menuju Rin dan berhasil membuatnya berlutut tak berdaya.

  ("Untung sempat belajar jurus Kota Api, padahal ini jurus tingkat paling rendah tapi ... benar-benar bisa mengalahkannya? Hebat!")

   "Tidak ... mungkin! Bagaimana aku bisa kalah... Aku tidak...terima Ini!" Ucap Rin sambil bergetar berusaha tetap bertahan dari serangan tersebut.

  "meskipun kau tau api berbahaya kau tetap saja membuatnya semakin besar dan masuk kedalamnya," Ujarnya sambil memandang rendah pada Rin.

  "jika kau memang kuat, datanglah ke kompetisi 1 Bulan lagi Di Kota Es! aku pasti akan mengalahkan dirimu disana!" Ujarnya sambil berusaha berdiri dan tersenyum licik.

   ("Millie, senyuman nya itu licik! Pasti dia merencanakan sesuatu!") Telepati Minnie.

   ("Tidak apa, aku hanya ingin ikut permainannya dulu,")

   "Of course!" Jawab Sean mantap.

   Setelah Sean menyelesaikan perkataannya, Rin terlihat kesal dan pergi dari sana dengan cepat.

   "Dia benar-benar mengalahkannya!", " Bukan hanya mengalahkan kekuatannya, dia juga mengalahkan kesombongannya, haha!", "aku tidak yakin dia bisa menang saat kompetisi dikota es," Lagi-lagi orang-orang yang menonton pertarungan tersebut berargumen dengan riuh.

   Sean berjalan menuju Minnie, Kai, dan Deane. Wajah mereka semua terlihat kagum melihat Sean mengalahkan Rin yang sombong itu.

   "Wah! Kau benar-benar hebat!" Kai mendekat dan merangkul leher Sean seakan mereka sangat akrab. Namun, dengan cepat Sean menepis nya pelan dan agak menjauh.

   "Hei~ mengapa kau menghindariku!" Ujarnya kesal.

   "Jaga jarak! Tidak kenal!" Ucap Sean dingin.

   "Oh! Kau belum mengenalku? Aku ...  Vian! dan kau...?"

   "Sean."

   "Itu aneh, padahal kau dari kota api, tapi ucapanmu begitu dingin hingga menembus jiwa," Ujar Vian(samaran) dengan nada bercanda.

    "sedangkan kau begitu bersemangat seperti orang dari kota api," Ujar Minnie singkat.

    Sean beralih menatap Deane yang sedari tadi terus diam, padahal biasanya dia yang akan bicara lebih dulu (bertengkar dengan Kai maksudnya). Menyadari Sean menatapnya mata keduanya saling bertatapan beberapa saat, namun dengan cepat Deane menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan wajahnya yang mulai memerah.

     ("Apa ini? Mengapa dadaku berdegup begitu kencang ketika menatapnya?")

    Sean mendekat kearah Deane dan bertanya padanya."Kau baik-baik saja...?"

   "Ah? I... Iya!"Ujar Deane spontan.

Setelah kompetisi dikota Angin selesai, semua orang kembali ke kota asal mereka, Sean menuju kota es dengan alasan kompetisi disana, Vian juga mengikutinya untuk ikut kompetisi tersebut, sementara Deane tetap tinggal dan akan menyusul ketika hari kompetisi untuk melihat pertandingannya.

🎞 Kota Es ❄

   Setibanya disana, Sean, Minnie, Vian(Kai) , dan Ivan(orang yang menemani Kai) mencari penginapan untuk ditinggali sementara waktu.

🎞 Kamar Kai dan Ivan~

   "Kai, mengapa ikut kesini? Bagaimana jika tuan besar tau kalau kau tidak ada?"  

    "Harus memastikan sebenarnya dari mana dia berasal!"

     "Masih memikirkannya? Ya~ dia memang tak pernah terlihat dikota api, tapi bagaimana jika selama ini dia bersembunyi? bisa saja kan?" Jelas Ivan berusaha meyakinkan.

    "Kurasa kau benar... tapi tetap saja tak bisa melewatkan kesempatan ini! Lagipula aku sudah mendaftarkan diri, hehe,"

     "Apa?! kapan kau...?!"

|| Preview Chapter Berikutnya||

  "Wah! Ini benar-benar dapat meningkatkan kemampuan spiritual dan levelku!"

  "Kau mungkin menang dulu! Tapi sekarang aku yang akan mengalahkan dirimu!"

  "Menikahinya...?!"

  "What?! Dia... Seorang gadis?!!"

 -------------------------------------------------

Tetap setia pada novel ini nee~ karena pada chapter berikutnya, ceritanya akan jadi lebih menarik!! Jangan lupa untuk tinggalkan jejak dengan like + komen dan tambahkan ke favorit jika tertarik;)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 31, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gᴀʟᴀᴄᴛɪᴄ Bᴀʟᴀɴᴄɪɴɢ Jᴏᴜʀɴᴇʏ [ 𝙾𝚗 𝙶𝚘𝚒𝚗𝚐 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang