"Apa yang kau lakukan disini Uchiha?!"
"Berani sekali orang seperti mu mengganggu rapat para kage!"
"Ck, berisik sekali! Orang seperti kalian tidak pantas menjadi kage."
Raikage menatap Sasuke dengan penuh amarah.
"Berani sekali kau berkata seperti itu!"
Sasuke tersenyum sinis. Ia menatap para kage dengan tatapan mencemooh.
"Kau tidak punya hak untuk melarang ku."
Brakk
"AKAN AKU HABISI KAU UCHIHA SASUKE!!"
"Henti-"
Buaghh
Sang Raikage tiba-tiba terpental. Semua kage menatap Sasuke dengan waspada.
"Ahh memalukan sekali."
"Terlalu lemah."
"UCHIHA SASUKE!!!"
•••
"Hem, bagaimana aku akan melakukannya ya."
Tap
Tap
"Kekuatanmu... Aku menginginkan semuanya. Tubuhmu... Jiwamu... Semuanya harus menjadi milikku."
Crashh
"Kau dan aku... Kita adalah satu."
"Kau akan segera menjadi milikku, sayang."
Hinata mengerjapkan kedua matanya. Ia menatap sekeliling dengan bingung.
"Apa yang terjadi?"
Tiba-tiba saja ingatan sebelum saat ia pingsan bermunculan.
'Sensei?'
"Aku harus pergi dari sini!"
Tap
Tap
"Kau sudah bangun, Hinata."
"Ehh?!"
Hinata terkejut menatap sosok tersebut.
"Bagaimana keadaan mu?"
"Eh... A-anu... Itu...."
'Takut... Aku takut sekali.' batinnya.
"Hinata?"
"A-ah g-g-gomen sensei, aku baik-baik saja."
Pria itu menatap Hinata dengan lekat. Ia pun mendekatkan dirinya kepada Hinata.
Hinata gugup. Saat ini wajahnya dengan wajah senseinya sangat dekat. Hanya berjarak 5 inci saja.
Sesaat Hinata tertegun. Untuk pertama kalinya ia melihat wajah asli pria di depannya.
Rambut pendeknya berwarna perak, kulitnya terlihat putih pucat, alis tebal yang terlihat sempurna, garis rahangnya yang tajam, bola mata merahnya terlihat indah dan mempesona, raut wajahnya yang datar malah semakin menambah aura pesonanya.
Satu kata yang menggambarkan penampilan pria itu. Sempurna. Ia bahkan jauh lebih tampan dari Sasuke.
"S-s-s-sens-ei."
"Kau tau... Yang aku katakan sebelumnya itu."
"A-apa mak-"
"Aku bersungguh-sungguh. Kupastikan hal itu akan terjadi, Hinata."
•••
"Apa sudah selesai?"
"Sasuke!"
"Cih, mengecewakan sekali!"
Sasuke menatap datar para kage yang terbaring lemah di tanah.
"Hohohoo, tidak kusangka akan begini. Ku kira aku akan mendapatkan hiburan."
"Mereka semua tidak pantas disebut kage."
"Ughh!"
"Diam kau, sialan!"
"Kau... Akan ku habisi kau!"
"Ck! Memalukan!"
Para kage menatap Sasuke dengan penuh amarah. Mereka semua berhasil dikalahkan oleh Sasuke seorang.
"Awas kau, Uchiha Sasuke!"
"Kami akan membunuhmu!!"
"Mati saja kau bajingan!"
Sasuke menatap remeh para kage. Sebuah seringai terbit di wajah tampannya yang semakin menambah pesonanya.
"Semoga berhasil."
Sasuke pun menghilang di tempat.
•••
"RASENGAN!!"
Duarrr
"Hah... Hah...."
Brakk
Brakk
Brakk
"HIYAAA!!!"
Krak
"Hah... Hah...."
Bruk
Naruto menatap sendu danau di depannya.
"Hahh...."
"Benar-benar...."
Tap
Tap
"Naruto?"
"Sakura?!"
Sakura tersenyum. Ia mendekat ke arah Naruto dan duduk di sebelahnya.
"Sedang apa?"
"Ah, aku hanya sedang beristirahat."
"Kau berlatih dengan keras lagi ya?"
Naruto tertawa kaku. Ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Sakura menatap Naruto dengan sendu.
"Jangan terlalu memaksakan dirimu, Naruto."
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beginning and End of the Resurrection
RandomKisah 3 orang ninja yang memiliki hubungan erat satu sama lain. Hingga suatu hari salah satu diantara mereka pergi karena sebuah dendam. Dan inilah awal dari segalanya. "Aku mohon kembalilah Sasuke-kun!" "Apa yang sebenarnya terjadi?!" "Yoshh, tim 7...