memilikimu adalah tujuanku untuk membahagiakan, menyempurnakan, dan akan selalu hadir dalam setiap detik untukmu. selagi aku bisa maka akan ku bisa kan. ~revan
mengagumimu adalah hal yang tak pernah ku pikirkan, dan aku tak menyangka bahwa kau in...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tok tok tok
Izin iklan bentar!!
Jadi cerita di atas itu, cerita kedua punya author ya, walaupun masih draft insyaallah bakal secepetnya author published ✨
"Van gimana? Lo udah minta maaf sama Hana?"
Revan menggeleng
Pasalnya, mereka bertiga sedang beristirahat setelah selesai mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru,
"Sebenernya gue mau minta maaf sama Hana, tapi.. kakaknya marah sama gue, dan gue d i tolak mentah-mentah" ucap Revan lesu
Hari ini mungkin hari yang buruk, karena menurut Revan rasa hatinya ada yang mengganjal, firasat tentang Hana tidak membaik
"Eh itu Rani sama Jessica, samperi-"ucap arga terpotong "Loh hana mana?" Tanya zidan
Revan memincingkan sudut matanya
"Samperin!"
Terlihat wajah Rani dan Jessica yang sangat lesu, membuat ketiga cowok itu mengernyitkan dahinya
"Hana mana? Kenapa muka Lo pada cemberut gitu?" Tanya Revan "Hana ga berangkat"ucap Rani lesu "Dia juga ga buat surat izin" sahut Jessica
Revan kaget
"Loh? Kok bisa?! Kenapa dia ga berangkat?" Tanya Revan "Duhhh brisik deh kak, kalo misal gue tau, gue bakal ngasih tau!" Cibir Jessica "Eh iya yak"
Tuk tuk...
Suara langkah kaki, Farhan memasuki area kantin, Kantin yang tadinya ricuh, sekarang menjadi senyap dan sunyi, semua mata tertuju pada Farhan
Gila anjirrrr ganteng banget
Sebelas dua belas sama Revan
Duh gue di hamilin juga kaga pape bang, biar keturunannya cakep-cakep
Sumpah!
Suara cekcok para siswi
"Far!" Teriak Revan memanggil Farhan
Farhan yang merasa terpanggil akhirnya menghampiri Revan dkk.
"Kenapa?"tanya Farhan "Lo tau Hana dimana?" Tanya Arga
Farhan menghembuskan nafas dengan gusar
"Hana di rumah sakit" jawab Farhan lesu
"APA?!"ucap mereka serentak
Revan terdiam seribu bahasa
"Dia sakit apa kak?"tanya Rani "Ketabrak?, Keserempet?, Kecopetan?, Atau gara-gara nyungslep?" Tanya Arga "Lo kira apaan ade gue anjir" sahut Farhan "Tau nih, dasar anaknya juminten" cibir Rani
"EMAK GUE ANJROT!!"teriak seorang siswa yang mendengar percakapan mereka
"Ya maap"
Farhan terkekeh.
"Kata dokter Hana sakit maag sama kurang cairan aja" jawab Farhan
Apa? Van kali ini Lo bodoh Van! Lo cowok yang ga berguna!batin Revan dalam diam merutuki kebodohannya sendiri
"Rumah sakit mana?" Tanya Zidan
"Punya kakek, gue cabut yak" jawab Farhan dan beranjak pergi
Arga memegang bahu Revan "Lo harus temuin Hana, Lo juga disini yang salah, Lo marah tanpa tau alasannya. Kalo Lo berjuang gue yakin lo pasti bisa" ujar Arga menepuk bahu Revan
Rani bangkit dari duduknya Memegang dahi Arga. Membuat si empu mengangkat alisnya "Gak panas, kesambet apaan Lo? Tumben nyambung otak Lo, Herman gue bisa-bisanya orang kek Lo kaga sengklek otaknya" ucap Rani heran
"Sembarangan kalo ngomong! Gue ni pinter ya, cuma gue ga nunjukin kepintaran gue" ucap arga berbangga diri
"Eleh, dikelas aja bisanya nyontek" sahut Zidan
Rani dan Jessica langsung tertawa
Arga malu. Benar-benar malu
"Van! Ngapain sih diem-diem Bae?" Tanya Zidan membuat Revan kaget
"Kaget goblok!" Bentak Revan
Zidan menampilkan gigi ratanya
"Lo kenapa si hah?" Tanya Jessica
"Hana, gue masih kepikiran Hana" jawab Revan dengan nada lemah
Langsung saja raut wajah Arga, zidan, Rani dan Jessica berubah menjadi muram
"Kok bisa-bisanya gue ngelupaiin dia, padahal dia lagi sakit" ucap Jessica "Yaudah kalo gitu nanti kita jenguk Hana gimana?" Tanya Rani
"Setuju!"
"Gue setuju!"
"Gue apalagi, gue paling setuju!!"
Allohaa!!!!
Part ini di pershort dulu ya, takut kalian jenuh baca karna ga ganti-ganti part.