Sibling Relationship (Part 1)

224 36 5
                                    

Selamat Membaca...

.

.

.

Di malam yang dingin itu, Boruto bingung dengan ucapan yang baru saja terucap dari mulut Himawari.

"Apa maksudmu, Himawari-san? Aku ini bukan Onii-chan Himawari-san, bukan?" Ujar Boruto kikuk.

Himawari berdiri, membenarkan posisinya. Ia kemudian menatap Boruto, lalu menggeleng pelan sembari tersenyum tipis.

"Tidak. Kau itu Onii-chanku." Ujar Himawari.

"Ahahahaha.. Himawari-san, bukankah ini sudah terlalu malam untuk sebuah lelucon?" Ujar Boruto sembari tertawa kikuk dan menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal.

Kembali Himawari menggeleng, "Tidak. Aku tidak bercanda." Ujar Himawari.

Setelah mendengar jawaban Himawari, senyum Boruto seketika luntur dan terlihat wajahnya yang terlihat serius.

"Apa maksud anda, Himawari-san?" Tanya Boruto.

"Onii-chan, ayo kembalilah ke rumah bersamaku. Ayo kita kembali bersama sebagai keluarga kecil. Aku, Onii-chan, Hanabi-nee, Konohamaru-nii, dan juga Jii-chan. Meskipun Tou-chan dan Kaa-chan sudah tidak ada, tapi setidaknya-"

"Aku tidak bisa." Ujar Boruto memotong kalimat Himawari.

"Tapi, kenapa? Onii-chan, percayalah kalau kau itu adalah kakak laki-laki ku." Ujar Himawari.

"Aku ingin percaya, tapi.. Aku perlu bukti nyata. Sudah sebelas tahun aku hidup dalam kesendirian dan tanpa keluarga sungguhan. Jika kalian adalah keluarga kandungku, seharusnya kalian datang lebih cepat." Ujar Boruto.

"Kami kehilangan dirimu. Kau diculik, lalu menghilang. Kami semua telah mencoba berbagai cara untuk menemukanmu, Onii-chan. Kau tahu, Hanabi-nee selalu menangis ditengah malam jika mengingat dirimu. Aku mohon, percayalah padaku." Ujar Himawari panjang lebar.

Boruto hanya membisu, lalu berbalik badan dan mulai berjalan kembali ke rumah kecilnya. Hingga, Himawari kembali berbicara dan menghentikan langkahnya.

"Tunggu, Onii-chan..!" Seru Himawari.

Boruto menghentikan langkahnya, namun ia tidak kembali berbalik menghadap Himawari. Boruto pun hanya membisu.

"Jika bukti yang Onii-chan inginkan, maka aku akan memberikannya." Ujar Himawari dengan yakin.

"Bagaimana caranya?" Balas Boruto.

"Besok siang, ayo kita melakukan tes DNA." Ujar Himawari.

Boruto senyap sejenak, ia sepeti menimbang-nimbang apa keputusan yang ia ambil. Mengiyakan Himawari atau sebaliknya. Namun, keputusan akhir sudah didapatkannya.

Boruto menoleh pada Himawari yang berada di belakangnya, "Baiklah. Setelah pulang sekolah, aku akan melakukan tes DNA. Katakan saja, di mana Himawari-san ingin melakukannya." Ujar Boruto.

"Rumah sakit yang sama tempat Onii-chan dirawat. Aku akan menunggumu di sana." Ujar Himawari.

Boruto menghela napas panjang sembari kembali menghadap pada Himawari, "Haaah... Baiklah. Sekarang, tolong pulanglah. Daerah ini cukup berbahaya, apa lagi untuk gadis kecil seperti Himawari-san." Ujar Boruto.

"Aku bukan gadis kecil!" Kesal Himawari dengan pipi yang menggembung dengan imutnya.

"Himawari-san tetaplah seorang gadis SMP. Itu artinya, ini sudah terlalu malam untuk Himawari-san. Aku tidak mau ada seorang gadis yang diganggu oleh orang-orang tidak punya moral di daerah ini. Kau tahu, di sini itu banyak penjahat. Aku juga heran, kenapa kau bisa sampai di sini. Aku tidak mau, Himawari-san terkrna bahaya di sini. Jadi, kumohon pulanglah." Ujar Boruto.

Lucky LevelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang