Selamat Membaca...
.
.
.
Ruangan 5×5 meter itu terlihat sunyi. Boruto Uzumaki - pemiliknya - sedang tertidur di atas futon tipis miliknya.
Tik
Tok
Tik
Tok
Suara jam terdengar jelas di sunyinya dini hari Kota Tokyo. Terpampang jelas jarum jam menunjukkan jam 3 pagi.
Si Kuning itu terlihat tiba-tiba bergeliat tidak nyaman. Napasnya terdengar tidak normal. Tubuhnya mulai mengucurkan keringat dingin. Dan matanya yang tertutup, entah mengapa mengeluarkan air mata.
Tidak hanya itu. Mulut pria terlihat bergerak seperti sedang mengatakan sesuatu, namun tidak ada yang sedikitpun suara yang keluar dari dalam mulutnya itu.
Boruto semakin intens bergeliat. Tubuhnya menjadi bergetar. Hingga secara tiba-tiba ia tersentak bangun dengan mata yang membola.
Boruto yang kini telah terduduk dengan badan yang masih tegang karena terbangun masih bernapas dengan ritme yang kurang teratur. Napas Boruto terdengar seperti dia baru saja berlari dari sesuatu.
Boruto yang masih terlihat terkejut kemudian menoleh melihat jam yang tergantung nyaman di dinding. Jam 3 pagi lewat 15 menit.
Pria itu memijit-mijit keningnya, lalu mengusap-usap wajahnya.
'Mimpi buruk?' Batin Boruto.
Boruto menarik napas dalam-dalam, lalu membuangnya perlahan. Mengulangi hal itu, hingga akhirnya napasnya dapat kembali menormal.
Boruto kemudian beranjak sebentar untuk meminum segelas air. Setelah selesai minum, Boruto kembali berbaring di atas futon miliknya.
Ditariknya kembali selimut yang tadi ia pakai. Menyelimuti dirinya dari dinginnya udara malam yang akan menjadi pagi dalam beberapa jam lagi.
Mata Boruto belum bisa tertutup. Saphire sebiru lautan itu masih menatap lurus nan kosong ke arah atap tempat bernaungnya itu.
'Siapa mereka?' Batin Boruto.
Tak kunjung bisa kembali tidur, Boruto meraih ponsel miliknya yang ia taruh di samping futonnya.
Boruto membuka ponselnya. Entah mengapa jarinya bergerak sendiri untuk membuka aplikasi chating.
Matanya yang tampak sayu menatap satu-satunya riwayat chatnya, yaitu dengan Shikadai. Itu wajar, siapa yang mau bertukar nomor dengan orang tanpa keberuntungan seperti Boruto? Jangankan bertukar nomor, bertukar senyum saja orang-orang enggan.
Namun tiba-tiba mata Boruto membola. Sebuah pesan baru saja masuk dari nomor yang tidak ia kenali.
Unknown: Hai.
Boruto menatap lekat nomor itu, ia mencoba mengingat apa dia pernah memberikan nomornya pada seseorang?
Karena ia tidak mendapatkan apa-apa dari mengingat, akhirnya Boruto memutuskan untuk membalas pesan singkat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky Level
RandomDi Jepang, sebuah studi mengatakan bahwa seluruh manusia memiliki level keberuntungan yang berbeda-beda. Lucky Level adalah satuan pengukur tingkat keberuntungan seorang manusia yang terdiri dari 7 tingkatan. Mulai dari level 1 yang terendah, hingga...