Prolog

25 8 3
                                    

🌺🌺🌺

   Tidak ada yang terjadi secara kebetulan di dunia ini. Karena sebenarnya, apa yang terjadi di dunia ini adalah sebuah takdir. Jika takdir mampu mempertemukan dua orang yang berbeda suatu saat nanti, ia juga mampu memisahkan mereka. Tapi mengapa di setiap pertemuan selalu ada tawa dan di setiap perpisahan selalu ada air mata? Siapa yang mampu menjawab semua itu, selain waktu. Seiring waktu berlalu setiap orang akan menemukan jawaban dari pertanyaan itu.

   Begitu pula dengan cinta, yang hadir tanpa diduga. Secara tiba-tiba atau bahkan, saat kita sendiri tidak bisa menyadarinya. Dia tumbuh dalam hidup manusia untuk orang yang telah ditulis takdir. Kata "cinta itu buta" memang benar adanya, karena ketika seseorang sudah jatuh cinta dengan seseorang maka, ia akan selalu menepis setiap halangan yang menghadang. Ntah itu, orang lain taupun orang terdekat sekalipun.

   Semilir angin bertiup sepoi-sepoi menerbangkan beberapa helai rambutku yang masih tersisir rapi. Sejuk terasa saat ia, mulai menyentuh indra perabaku. Tidak hanya rambutku yang mampu dibuatnya menari namun, juga beberapa dedaunan dan bunga yang ikut menari-nari karenanya.

   Duduk di sebuah kursi panjang yang terbuat dari besi di taman yang tidak terlalu jauh dengan letak kantor tempatku bekerja. Ini adalah pertama kalinya aku singgah ke tempat ini. Pandanganku masih saja kagum dengan tempat di mana aku berada kini.

   Hingga tidak sadar, salah satu tanganku menyentuh tangan seseorang. Tidak tahu, kapan ada orang lain selain diriku yang duduk di kursi taman ini. Melihat ke arah sang pemilik tangan itu.

   Seorang gadis pemiliknya, saat tangan kami saling bersentuhan satu sama lain, ada sebuah getaran tercipta dalam diriku. Getaran yang belum pernah aku rasakan sebelumnya. Namun, tidak mampu kujelaskan saat ini. Itulah hal yang paling jelas ada diingatanku saat pertama kali bertemu dengannya.

Galang dan RatnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang