1989-2015

2 0 0
                                    

Galang dan Ratna

Episode : 1989 - 2015

Semua tak lagi sama.

Story by IWY


Happy Reading ....


   Hari mulai siang, matahari mulai beredar tepat di atas kepala. Jarum jam menunjukkan pukul 12.00 siang waktu Inggris. Seorang pria dengan setelan rapi serba hitam memasuki gedung mewah milik keluarga yang namanya terkenal di seluruh penjuru kota London, Inggris. Satu nama yang tidak asing didengar oleh warga lokal maupun mancanegara yang memiliki perusahaan-perusahaan ternama. Pria Asia yang berasal dari negeri khatulistiwa, Indonesia.

   Langkah kaki menelusuri setiap lantai mengkilap dari marmer termahal di Turki. Setiap pasang mata yang berpapasan dengannya selalu terlihat takjub. Pria berusia dua puluh tiga tahun dengan wajah tampannya mampu menghipnotis kaum hawa.

   Sepasang sepatu mengkilap milik pria muda pewaris perusahaan properti Prayudha berhenti di depan sebuah ruangan dengan pintu kaca hitam yang masih tertutup rapat.

"Tuan Nanda ingin bertemu dengan Pak Prayudha?" tanya seorang pria yang sudah berdiri sejak tadi di depan pintu ruangan itu.


"Iya."


"Sebentar ya, Tuan," seru pria itu kemudian masuk ke dalam ruangan.


   Melihat ke arah jam hitam yang melingkar kokoh di pergelangan tangan kirinya. Seorang pria yang tadi masuk ke dalam ruangan itu, kini telah keluar dari tempat di mana pemilik perusahaan properti Prayudha ada di dalamnya. Membawa kabar bahwa pemilik perusahaan mengizinkan pria muda itu untuk masuk ke ruangannya.

   Melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti. Masuk ke dalam ruangan formal milik seorang pria paruh baya yang sekarang sudah berada di hadapannya. Alian Sastra Prayudha pemilik perusahaan properti keluarga Prayudha dan Ayah dari Nanda putra tunggalnya.

"Duduklah," pintanya kepada Nanda. "Apa kamu ingin makan siang bersamaku?" tanya pria paruh baya pemilik perusahaan properti Prayudha dari tempat duduk kekuasaannya, menatap tajam seperti elang yang siap mencengkram mangsa dengan kuku tajamnya.


"Jika Anda memiliki waktu untuk saya. Saya akan sangat berterimakasih untuk itu," ucap Nanda terdengar formal, meskipun ia sedang berbicara dengan orang tuanya sendiri.


"Baiklah, lagi pula ada beberapa hal juga yang ingin saya sampaikan kepadamu."


   Kedua pria itu beranjak dari tempat duduk. Berjalan berlalu meninggalkan ruangan pemilik perusahaan properti. Melangkahkan kaki menuju tempat makan yang masih berada di satu lokasi dengan gedung mewah itu. Menu makanan dan minuman berharga jual tinggi telah berjajar rapi di atas meja makan berbentuk lingkaran dengan dua bangku di salah satu sisinya. Bangku yang sangat nyaman untuk digunakan sebagai tempat mengistirahatkan tubuh sewaktu makan.

   Nanda duduk berhadapan dengan bangku milik Papanya. Sesekali ia meneguk minuman untuk mengobati rasa dahaga yang sudah datang menyerang tenggorokan.

"Papa senang, jika selama ini hubungan kamu dengan Fareya baik-baik saja," ucap pria paruh baya dengan setelan jas berwarna senada dengan yang dikenakan oleh putranya.

Galang dan RatnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang