Galang dan Ratna

Sebuah perasaan

Galang dan Ratna

Story By : IWY

Episode 14

Happy Reading ....

***

   Kedua mata mulai berbinar menatap sosok wanita yang tengah berdiri di hadapannya. Bibirnya mulai membisu tidak mampu untuk mengeluarkan sedikit suara meskipun itu hanya menghela nafas.

   Bibir merah muda seorang wanita paruh baya dengan gamis biru muda menatap sendu ke arah sosok pria gagah yang ada di depannya.

"Apa kamu tidak merindukan Mama Nan?" sebuah senyuman haru menjawab pertanyaan sosok Ibu yang tengah merindukan anaknya.

"Sangat, Ma."

   Kedua tangan kekar milik Nanda melingkar memeluk erat tubuh mungil sang Mama. "Mama ke sini juga?" tanya penuh heran.

"Iya, tentu saja. Mama mana mungkin bisa jauh-jauh darimu Nan, sebentar saja kamu pergi Mama sudah rindu," berjalan masuk menyusuri ruangan yang luas untuk dijadikan sebuah kamar tidur pribadi.

   Tersenyum menanggapi perkataan wanita yang sudah melahirkan dirinya ke dunia. "Mama, Nanda juga sangat merindukan Mama."

"Benarkah?"

"Iya, Ma."

"Papa kamu lagi sibuk, sedari tadi Mama berjalan dari pintu masuk tidak melihat Papa," wanita itu berdiri memperhatikan setiap sudut ruangan yang menjadi kamar putra nya saat ini.

"Papa memang selalu begitu Ma, lebih mementingkan pekerjaannya dari pada keluarganya."

"Hust  ... Jangan gibah tidak baik, nanti dindingnya bisa kedengeran," ucap Mama memberi candaan nada suaranya berbisik ke telinga sangat putra.

"Mama, Nanda kira beneran tau," rengeknya.

"Mama bercanda Nanda, dari tadi Mama lihat di kamar kamu tidak ada foto Fareya, hubungan kamu dengan Fareya baik-baik sajakan, Nan?" tanya Mama membuat Nanda mengingat sesuatu.

"..."

"Nan, kenapa kamu diam saja, jawab pertanyaan Mama," pinta Mama.

"Hubungan kami baik-baik saja, Ma."

"Bagus jika memang baik-baik saja, kalian berdua memang sangat cocok, Mama setuju jika kamu memilih Fareya sebagai calon Istri."

   Tidak memberikan tanggapannya untuk perkataan dari Mama. Sedikit melirikan mata ke arah jarum jam yang melingkar kekar di pergelangan tangan kirinya. "Ada hal serius yang ingin Nanda bicarakan Ma."