bag 07. Bullying.

8.8K 981 20
                                    


※※※※※※

"Wei!" Zhan terkejut saat tiba-tiba seseorang merangkulnya dari belakang. Deng Lun yang berjalan di sampingnya ikut berhenti. Zhan segera menepis tangan Yibo yang dengan seenak hati merangkul dirinya tanpa ijin.

"Apa yang kau lakukan!" Zhan sangat tidak suka dengan Yibo yang selalu memaksanya.

"Apa? Aku tidak melakukan apapun!" Yibo kembali merangkul Zhan. Namun, kali ini seseorang menahan tangannya dan mendorongnya menjauh.

"Kau tidak lihat, dia tidak suka kau paksa!" Deng Lun menghalangi Yibo yang akan kembali mendekati Zhan, sedangkan pria manis di belakang Deng Lun hanya bisa menghela napas lelah.

"Apa urusannya denganmu, minggir!" Yibo mendorong Deng Lun dan membuat si kapten basket itu menjauh dari Zhan.

"Tentu saja itu urusanku!" Deng Lun menarik kerah baju Yibo dan menjauhkan Yibo dari Zhan. Lagi dan lagi, Zhan hanya bisa menghela napas melihat kelakuan dua orang itu.

"Hei ... kau baik-baik saja?" Zhan menoleh saat seseorang mendekatinya.

"Oh, ya. Aku tidak apa-apa."

"Lebih baik kau ke kelas saja, mereka tidak akan selesai!" Zhan di tarik pergi dari tempat itu, sedangkan Deng Lun dan Yibo memulai perkelahian mereka.

"Yang Yang, terima kasih!" Yang Yang adalah ketua osis yang sangat baik terhadapnya. Mereka tidak satu kelas, akan tetapi, Yang yang sering kali muncul tiba-tiba saat Zhan sedang dalam masalah. Walaupun begitu, Zhan justru kadang ingin menghindarinya, walaupun Yang Yang baik, tapi kebaikannya itu justru membuat Zhan curiga.

"Tidak masalah, kalau begitu, aku harus memisahkan mereka dulu, sebelum gedung ini ambruk!" Zhan terkekeh saat Yang Yang tersenyum manis lalu pergi begitu saja.

"Kau yakin?" Tiba-tiba Yu Bin sudah duduk di seberang mejanya. Si ketua kelas mengeluarkan surat ijin yang kemarin Zhan berikan.

"Aku tetap akan pergi!"

"Bagaimana dengan adikmu?" Zhan menggeleng, lalu tersenyum samar.

"Ada Jiejie bersamanya!"

"Aku tau Kakakmu!" Zhan tak lagi menjawab. Lalu keduanya mulai diam, Yu Bin menarik kembali kertas itu, lalu duduk di tempat duduknya kembali.

   Beberapa saat kemudian, Yibo datang beriringan dengan Deng Lun di belakangnya. Keduanya masih memancarkan aura permusuhan yang membuat satu kelas bertanya-tanya.

"Kapten, ada apa denganmu?" Gou Cheng menatap Deng Lun bingung, pasalnya pria itu biasanya selalu tersenyum, terlebih jika ada Xiao Zhan di sekitarnya. Namun, kali ini, dia tidak tersenyum, bahkan terlihat marah.

"Tidak ada!" Deng Lun duduk di tempat duduknya dan memperhatikan Yibo yang langsung duduk di samping Zhan.

"Jadi kau punya kesatria yang selalu menolongmu, huh?" Yibo menyindir Zhan. Yang di sindir bahkan tak perduli, Ji Li mendekati Deng Lun dan menunduk di sampingnya.

"Kau tau, si anak baru itu, dia yang selalu membully Zhanzhan!" Deng Lun sudah menduganya. Sejak mereka bertemu tadi, Deng Lun sudah merasa bahwa Yibo memiliki aura yang menyebalkan. Persis seperti yang Zhan katakan kemarin, anak baru itu menyebalkan.

    Di sisi lain, XuKai tengah mengerjakan soal yang di berikan guru beberapa saat lalu, saat tiba-tiba seseorang menggebrak mejanya. Bel istirahat baru saja berbunyi, dan XuKai memang biasa tidak pergi kemanapun, karena dia membawa bekal dari rumah.

"Dua roti sosis tanpa sayur, dan cola!" Ucap orang itu membuat Kai mendongak, tanpa membantah, Kai mengambil selembar uang yang tadi di letakkan orang tersebut sambil menggebrak meja. Orang itu adalah Jin Ling dan dua temannya, OuYang ZiZhen dan juga Zang ShiZui. Bukan sebuah kesenangan untuk anak yang selalu mengatakan dirinya sangat mirip dengan sang kakak, Kai seperti saat ini bukan karena keinginannya sendiri. Sejak teman-teman sekelas Kai tau bahwa Xiao Ran adalah seorang model, Kai sudah mulai di kucilkan. Terlebih, kabar bahwa Xiao Ran sering bergonta ganti pasangan membuat kehidupan sekolah Kai yang awalnya damai, menjadi penuh beban dan juga, bisa di bilang, Kai adalah korban bullying.

     Setelah membeli apa yang di minta oleh Jin Ling, Kai kembali duduk di mejanya. Namun, saat ingin kembali menulis, Kai kehilangan bukunya, dia sudah mencari-cari di atas meja, di kolong meja, di laci, di dalam tas, semua tidak ada. Kai menghela napasnya, lalu menatap Jin Ling yang tengah tertawa-tawa dengan kedua temannya.

    Tanpa mencari tau, Kai sudah tau siapa pelaku yang menyembunyikan buku tulisnya. "Kembalikan bukuku!" Kai menatap Jin Ling dengan tenang.

"Buku apa?" Jin Ling bertanya bingung.

"Jangan pura-pura!" Kai ingin sekali marah pada ketiga anak yang selalu mengganggunya itu. Jin Ling adalah anak dari pebisnis terkenal di daerah tempat tinggal mereka, sedangkan Ayah OuYang ZiZhen dan Jang Zhizui bekerja di perusahaan milik ayah Jin Ling. Mereka berteman karena merasa sederajat saja.

     Setelah melihat Kai yang menahan amarahnya, Shizui mendekatinya, lalu menepuk bahunya, "kau bertanya pada kami? Sungguh!" Kai menarik bahunya dengan kesal.

"Kembalikan buku milikku!" Jin Ling berdiri dari duduknya, lalu menatap Kai dengan tajam.

"Buku apa? Maksudmu, sampah yang ada di bawah sana?" Jin Ling menunjuk ke arah jendela, Kai segera berlari menuju jendela, dan dia melihat robekan kertas yang melayang-layang. Kai bahkan yakin, dia tak akan bisa menyambung kembali keras-kertas itu.

"Kenapa!" Kai menatap Jin Ling dengan marah, lalu mendorong Jin Ling sampai keduanya terjatuh. Kai sempat memukul wajah Jin Ling sekali, sampai sudut bibirnya terluka, melihat Jin Ling di serang, ShiZui dan ZiZhen segera membantunya, mereka segera memegangi Kai, Jin Lin langsung berdiri kembali, dan memukuli Kai. Setelah Kai terjatuh, ketiganya langsung mengeroyok Kai hingga wajah tampan dan manis milik Kai terluka, bahkan punggungnya terasa sakit karena mendapat beberapa tendangan dari Jin Ling dan kedua temannya.

○○○○○○

    Yibo tertawa terbahak-bahak melihat Zhan yang terjatuh karena ulahnya. Saat Zhan akan duduk, Yibo sengaja menendang kursinya dan membuat Zhan terjatuh. Guru yang melihat itu hampir memarahi Yibo saat tiba-tiba ponsel milik Zhan berbunyi. Di sekolah itu, memang di perbolehkan membawa ponsel, asalkan tidak di gunakan saat sedang pelajaran. Zhan melihat nama yang tertera di ponselnya, ternyata wali kelas adiknya.

"Saya akan kesana segera!" Zhan mengemasi buku-bukunya tanpa memperdulikan Yibo yang menatapnya tidak suka.

"Ada apa, Xiao Zhan?" Tanya guru yang tengah mengajar.

"Maaf. Saya harus pergi sekarang, adik saya sedang ada masalah!" Melihat muridnya yang tampak panik tak seperti biasa, guru mengijinkan Zhan pergi. Setelah mendapat persetujuan, Zhan langsung keluar dari kelas dan memanggil taksi. Dia baru saja mendapat kabar bahwa adiknya berkelahi dengan teman sekelasnya, dan di bawa ke rumah sakit karena terluka.

    Tanpa Zhan sadari, ternyata Yibo mengikutinya pergi, tidak di ragukan lagi, Yibo memang terobsesi ingin terus menjahili Zhan kapanpun dan di manapun.

※※※※※

※※※※※

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[BL] The Boss [YiZhan][TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang