bag 14. Tak bisa pergi.

8K 861 67
                                    


○○○○○

"Gunakan mulutmu. Atau jika mau, kau bisa menggunakan lubangmu yang lain!"

"Kau ...!"

"Apa kau keberatan?"

"Jangan lakukan itu ku mohon ..." Xiao Zhan duduk dengan pasrah, menatap Wang Yibo dari bawah seakan memohon belas kasihan darinya. Sejak awal, Wang Yibo memang sangat suka melihat wajah Xiao Zhan yang marah, kesal dan juga memohon padanya untuk tidak di ganggu, dan melihat Xiao Zhan saat ini, dia semakin bersemangat saja.

"Cepat lakukan!" Xiao Zhan mendekat lagi, memegang milik Wang Yibo dengan kedua tangannya, lalu mulai menjilatinya, seakan itu adalah ice cream. Entah karena efek alkohol, atau karena Xiao zhan sudah pernah melakukannya sebelumnya, Xiao Zhan merasa sudah mulai akrab dengan benda itu, tanpa sadar bermain-main di sana, bahkan saat Wang Yibo menatapnya dengan pandangan nakalnya, Xiao Zhan tampak menyukainya, memasukkan benda besar itu ke mulutnya.

"Kau memang nakal!" Xiao Zhan berusaha menelan benda itu seluruhnya, walaupun tidak bisa karena milik Wang Yibo itu memang sangat besar. Mengeluarkan dari mulutnya, ada benang saliva yang menjuntai di mulutnya, dia kembali mendongak, menatap Wang Yibo yang masih memperhatikannya, Xiao Zhan kembali menjulurkan lidahnya, menjilatnya ke atas dan kebawah, lalu menemukan dua gundukan kecil di bawahnya, tanpa ragu memasukkannya ke dalam mulut. Wang Yibo tersenyum, mengusap rambut Xiao Zhan dang berkata dengan suara rendah.

"Kau memang luar biasa ..."

"Apa itu terasa nikmat?"

"Yeah, mulut kecilmu itu luar biasa!" Wang Yibo tak bisa tahan. Dia menarik Xiao Zhan agar merangkak di atas tempat tidur, mengambil pelumas yang sebelumnya sudah ia siapkan di laci bawah meja. Xiao Zhan hanya diam pasrah saat Wang Yibo menuangkan pelumas itu, membungkuk dan berbisik di telinganya.

"Lihat aku ..." Wang Yibo ingin melihat wajah Xiao Zhan saat merasa kesakitan, mungkin akan sangat menggairahkan. Xiao Zhan tersentak kaget saat ada benda yang memasuki bagian belakangnya.

"Apa ... apa yang kau masukkan! Keluarkan, kumohon itu menyakitkan." Xiao Zhan mengulurkan tangannya ke belakang, menahan tangan Wang Yibo yang tengah bermain di sana, memasukkan satu jarinya dan menambah jari lain di beberapa menit kemudian.

"Kau akan menyukainya, nanti." Wang Yibo kembali mencium Xiao Zhan, tanpa sadar Xiao Zhan mengerang begitu Wang Yibo memainkan kembali putingnya dengan tangan yang lain.

"Ngh ... Yibo ... Yibo jangan ..."

"Lihat aku ..." Xiao Zhan membuka matanya, menatap Wang Yibo dengan seringaian khas yang menyeramkan di mata Xiao Zhan. "Sudah 3 jari ... apa kau tidak merasakan itu?"

"Itu sakit, ku mohon berhenti." Wang Yibo mendudukkan dirinya di belakang Xiao Zhan, berlutut di sana dan mengeluarkan semua jarinya. Dengan kekuatan yang tertahan, Wang Yibo meremas kedua belahan p*n*a* Xiao Zhan, lalu menekan kedua ibu jarinya di lubang sempit itu.

"Wanng Yhibo ... aku mohon hentikan seka ... ranghhh apah yang kau nghh lakukan, itu sakit! Ke.keluarkan itu dari sana!" Wang Yibo menekan miliknya perlahan, hanya ujungnya saja, tapi dia merasa sesak, memang Xiao Zhan masih virgin, dan itu akan menjadi miliknya.

"Rileks, okay!" Xiao Zhan menggeleng, itu sangat menyakitkan. "Aku akan memasukkan semuanya!"

"Tidak!"

○○○○○

    Xiao Zhan terbangun dari tidurnya dengan keadaan lelah, seluruh tubuhnya sakit dan dia bahkan tidak bisa bangun untuk sesaat. Akan tetapi, dia mengingat apa yang terjadi padanya dan segera bangun. Dengan rasa sakit di kepala dan juga di bagian belakangnya, dia ingat bahwa Wang Yibo melakukan hal itu padanya, Xiao Zhan melihat sekeliling dan menyadari bahwa dia hanya sendirian, diapun mencoba bangun, tapi rasanya seluruh tubuhnya seakan remuk, Xiao Zhan menarik selimut dan menutupi tubuh telanjangnya, dia tidak melihat pakaiannya di manapun, diapun segera pergi ke kamar mandi dan melihat ada paper bad di samping wastafel, dan ada sebuah note dengan tulisan.

Pakai ini. Aku akan segera kembali

Wang Yibo

Begitu isi note yang ada di samping paper bag tersebut. Xiao Zhan segera mandi dan memakai pakaian yang di siapkan Wang Yibo untuknya, sebuah sweater rajut panjang berwarna hitam dan celana pants selutut yang sangat pas di pakai olehnya. Segera setelah memakai pakaiannya, Xiao Zhan keluar dari kamar dan melihat ada makanan di atas meja, apa itu di siapkan untuknya, tapi tidak boleh. Mungkin saja ada sesuatu di dalam makanan itu, Xiao Zhan sejak tadi mencari ponsel dan tas miliknya, tapi dia tidak melihatnya sama sekali. Hingga ia mencari ke dapur dan melihat tas miliknya ada di dalam tong sampah, isinya sudah tidak ada, bahkan ponselnya sudah menghilang. Apa maksudnya ini?

   Karena tak menemukan benda-benda miliknya, Xiao Zhan berpikir untuk pergi keluar dan meminjam ponsel seseorang untuk menghubungi adiknya. Akan tetapi, Xiao Zhan tak bisa membuka pintunya. Apa itu terkunci dari luar? Apa ada sesuatu yang menahannya hingga dia tidak bisa membuka pintu?

    Xiao Zhan yang tubuhnya belum sepenuhnya sehat, memilih duduk di sofa sambil memikirkan cara, menyelinap lewat jendela tidak mungkin, karena apartemen ini berada di lantai 9, bisa-bisa dia mati karena terjun bebas dari tempat itu. Tapi jika menunggu Wang Yibo kembali seperti yang tertulis di note, dia tak yakin bisa selamat juga. Karena memikirkan banyak hal, Xiao Zhan merasa lapar, dia belum makan sejak kemarin siang, dan sekarang sudah hampir siang lagi. Diapun melihat makanan yang ada di meja, sebuah note tertempel di atas kotak makanan.

Makanlah, pasti kau lapar. Panaskan dulu makanannya jika sudah dingin.

Wang Yibo.

X

Xiao Zhan tidak yakin yang menulis note itu adalah Wang Yibo, dia yakin bahwa Wang Yibo tidaklah setulus itu. Dari pada memikirkannya, Xiao Zhan memilih memanaskan kembali makanan itu dan setelah itu mulai memakannya. Tak perduli jika makanan itu beracun atau tidak, tapi pada akhirnya, sampai dirinya selesai dengan makanannya, tidak ada yang terjadi pada dirinya. Xiao Zhan duduk bersandar pada sofa, menatap pintu masuk dengan pandangan berharap. Berharap ada seseorang yang membuka pintu itu dan membawanya keluar.

    Namun, hingga sore hari, pintu tak kunjung terbuka, Xiao Zhan kelelahan menunggu dan tertidur di sofa, saat bangun, hari sudah gelap. Xiao Zhan melihat makanan lain tergeletak di atas meja di hadapannya. Kaget, diapun segera berlari ke arah pintu. Masih terkunci, lalu bagaimana mungkin ... atau jangan-jangan ada kamera pengintai di ruangan itu, melihat gerak-geriknya, dan saat tau bahwa dirinya tertidur, ada orang yang datang membawa makanan untuknya. Itu pasti, Xiao Zhan melihat setiap sudut ruangan itu, dan memang benar, ada beberapa kamera yang terpasang di sana, dan salah satunya ada di kamar mandi.

"Dasar gila!" Jadi saat dia mandi tadi, ada yang mengawasinya. Benar-benar tidak masuk akal.

"Apa yang harus aku lakukan!" Xiao Zhan memakan makanan yang masih hangat itu, sepertinya baru di buat. Dia tidak terlalu memperdulikannya, karena dia mulai mengerti, bahwa saat ini, dirinya sedang di sekap. Walaupun tidak diikat atau di ancam menggunakan benda tajam, tapi tetap saja. Ini penyekapan!

○○○○○○

Bagaimana saudara? Apa masih belum puas?

Bagaimana saudara? Apa masih belum puas?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cantik 😍😍😍😍

[BL] The Boss [YiZhan][TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang