○○○○○○Wang Yibo tersenyum lalu semakin menyudutkan Xiao Zhan ke arah pintu mobil. "Apa yang coba kau lakukan?" Xiao Zhan menahan tubuh Wang Yibo agar tidak semakin mendekat.
"Apa kau berpikir, aku akan diam saja saat kau memintaku untuk pergi?" Xiao Zhan tidak tau jika Wang Yibo sekeras kepala ini.
"Berhentilah, Yibo ..."
"Kenapa? Aku bahkan belum memulainya!" Wang Yibo menarik tangan Xiao Zhan, dan membuat pria manis itu berakhir di dalam pelukannya. "Aku tidak akan melepaskanmu lagi, walaupun aku harus mengurungmu!"
"Apa yang kau kata ..." Xiao Zhan tak menyelesaikan kalimatnya, Wang Yibo sudah menciumnya lebih dulu. Mungkin karena sudah terbiasa, Xiao Zhan tanpa sadar membalas ciuman itu, padahal saat itu, keduanya masih berada di parkiran.
"Zhan ..." Xiao Zhan terkejut, menjauhkan dirinya, menoleh ke belakang dan melihat Deng Lun tengah menatapnya. "A.apa ini ..." Wang Yibo tampak kesal karena waktunya di ganggu seperti itu. Diapun menarik Xiao Zhan agar masuk ke dalam mobilnya yang sengaja ia parkirkan di samping mobil Xiao Zhan.
"Zhan ... tunggu!" Setelah memastikan Xiao Zhan duduk dengan nyaman, Wang Yibo mendatangi Deng Lun.
"Ada urusan apa?"
"Biarkan aku bicara padanya!" Deng Lun sama sekali tak melihat ke arah Wang Yibo, dia justru memperhatikan mobil Wang Yibo dan berharap Xiao Zhan membuka kaca jendelanya.
"Jangan meminta hal yang tidak akan pernah terjadi! Pergilah!"
"Apa maksudmu, apa hakmu melarangku bertemu dengannya?"
"Kau tidak tau? Aku suaminya, aku melarangnya bertemu denganmu!" Wang Yibo entah kenapa kali ini banyak bicara, mungkin karena dia merasa Deng Lun pernah menolongnya, jadi dia bersikap baik padanya, setidaknya dia takkan membunuh Deng Lun untuk saat ini.
"Kau bicara apa ... suami? Kau memaksanya kan?"
"Jika kau tidak percaya, itu terserah padamu ..." saat itu, tiba-tiba Xiao Zhan membuka pintu dan keluar dari dalam mobil.
"Zhan ... apa kau baik-baik saja? Apa dia melukaimu?" Deng Lun mendekat dan salah satu tangannya hampir menyentuh pipi Xiao Zhan, tapi dengan cepat pria manis itu menepisnya.
"Kenapa kau datang kemari? Kau kabur lagi dari asrama?" Deng Lun terkejut mendapati reaksi seperti itu dari Xiao Zhan.
"Aku khawatir padamu, dan meminta ijin untuk datang melihatmu." Deng Lun memberikan sebuah paper bag kecil pada Xiao Zhan.
"Terima kasih, tapi aku baik-baik saja." Deng Lun melirik Wang Yibo yang sejak tadi berdiri di antara mereka, lalu bertanya tanpa ada yang ia tutup-tutupi.
"Apa Wang Yibo memaksamu melakukan hal ini?" Xiao Zhan terdiam, melihat itu Deng Lun berpikir bahwa dugaannya benar, "pergilah bersamaku, jika kau tidak ingin bersamanya ..." Wang Yibo tampan marah, mengepalkan kedua tangannya dan ingin sekali dia menghajar Deng Lun saat ini juga, akan tetapi, jawaban yang di berikan Xiao Zhan meredam amarahnya.
"Apa aku terpaksa?" Xiao Zhan justru tampak bertanya pada dirinya sendiri, lalu berpikir sejenak, "kau terlalu banyak berpikir, aku tidak pernah merasa di paksa sekalipun." Tapi, jauh di dalam lubuk hati Wang Yibo, dia seakan tertampar kenyataan, Xiao Zhan berbohong untuknya, selama ini, yang dia lakukan hanyalah memaksanya, memintanya melakukan banyak hal dengan ancaman-ancaman yang sebenarnya tidak akan pernah dia lakukan.
"Benarkah? Jadi ... apa kalian benar-benar ...?"
"Ya, apa yang kau lihat tadi memang benar." Deng Lun tampak sangat kecewa, ia mengepalkan tangannya memendam amarah di dalam hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] The Boss [YiZhan][TAMAT]
Fanfiction26/01/2021 ※※※※※ Masa sekolah yang tenang telah berakhir bagi Xiao Zhan, semenjak di kelasnya menerima murid pindahan yang sangat berandalan, bagaimana Xiao Zhan yang berperan sebagai murid yang 'tidak ingin' menjadi pusat perhatian, sekarang ha...