Idol

5.6K 466 5
                                    

Aku berjalan dengan lunglai memasuki area unit apartemen ku, hari ini cukup melelahkan karena kegiatan di kampus. Kemudian langkahku terhenti saat melihat banyak sampah bekas junk food di tong sampah dekat pintu unit apartemen tetanggaku.

Aku menghela nafas, memang kemarin aku tidak sempat membuatkannya makanan karena aku sendiri menginap di rumah sepupuku. Entah kenapa aku menjadi merasa bersalah.

Ya, sudah menjadi kebiasaanku menaruh beberapa makanan di depan unit tetanggaku itu. Bukannya apa-apa tapi sepertinya dia memang tidak bisa memasak dan juga hanya mengandalkan junk food, itu tentu saja tidak sehat.

Ya meskipun tetanggaku itu tidak setiap hari ada di apartemennya, tapi aku selalu membuatkannya makanan setiap hari, jika tidak pulang, aku membuang makananku yang sudah basi itu, lalu membuatkan yang baru. Terkadang aku sangat senang ketika makanan yang aku berikan selalu habis. Dia selalu menaruh kotak makanan milikku di depan pintu apartemen ku setelah selesai memakannya.

Jujur saja, meskipun aku sudah sering memberinya makanan sehat, aku sama sekali belum pernah benar-benar bertemu dengannya secara langsung. Sepertinya orang itu sangat tertutup.

Aku kemudian masuk kedalam unit ku, langsung menuju ke pantry untuk membuatkannya makanan, semoga saja malam ini dia pulang. Entah kenapa aku juga merasa senang melakukan hal itu, terkadang setelah dia mengembalikan kotak makananku dia selalu menaruh secarik kertas, sekedar ucapan terimakasih tapi aku sangat senang.

Aku tinggal sendiri di unit ini, apartemenku berada di kawasan elit, dan apartemen ini hanya bisa ditempati oleh orang-orang dengan penghasilan tertentu. Em mungkin bisa dibilang apartemen kelas atas. Ayahku memang yang menanggung semuanya, padahal aku sudah memintanya untuk tinggal di rumah saja, tapi dia memaksa agar aku tinggal di apartemen dengan alasan dekat ke kampus.

Bicara tentang ayahku, kami jarang sekali bertemu, dia sibuk mengurus perusahaan miliknya entah itu yang berada di dalam negeri, ataupun diluar negeri. Terkadang aku merasa kesal, tetapi ayah banting tulang juga demi aku dan kakakku. Emm yah, aku mempunyai kakak perempuan, Rosseane Park, dia ikut ayah menjalankan beberapa bisnis. Dan bulan depan dia rencananya akan pulang dan menetap di apartemen ku selama sebulan.

Tentu saja aku senang, aku akan menghabiskan waktuku sebaik mungkin dengan kakakku, dia juga sudah bertunangan dengan seorang pengusaha muda sukses, yang tak lain adalah anak dari salah satu kolega ayahku. Park Chanyeol, pria berwibawa tetapi terkadang gila.

Mengenai ibuku, beliau telah meninggal 6 tahun yang lalu karena penyakit jantung, jadi ayah disini benar-benar berjuang untuk anak-anaknya.

Jujur aku merasa kesepian, terkadang menangis di malam hari. Merindukan keluargaku. Tapi semenjak ada tetangga misterius itu, hidupku perlahan memiliki warna, ya aku senang. Lain waktu mungkin kami akan berinteraksi secara normal, karena mungkin dia orang yang sama dengan ayahku, workaholic.

Memegang pisau, aku tersadar jika aku belum membersihkan diri, aku menghela nafas kemudian menaruh kembali pisau itu, aku memang tidak akan nyaman jika melakukan kegiatan apapun sebelum membersihkan diri terlebih dahulu.

Aku pun memutuskan untuk mandi terlebih dahulu, setelah itu membuatkan makanan untuk tetangga misterius ku.

Setelah berendam selama tiga puluh menit, aku mulai berkutat dengan masakanku, sambil mendengarkan lagu baru milik NCT U. Ya, begini-begini aku juga seorang kpopers, meskipun tidak fanatik namun aku cukup tau mengenai mereka, dan jika kalian ingin tau, biasku di NCT itu Doyoung, namun entah kenapa di comeback nya yang sekarang aku malah oleng pada Taeyong.

Sebenarnya aku mengenal beberapa idol. Kang Mina, dia adalah salah satu idol yang paling dekat denganku. Aku menonton semua konten yang berhubungan dengannya. Kami juga sering menyempatkan waktu untuk bertemu, karena dia adalah teman SMA ku.

Mark Lee asTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang