Aku memasuki salah satu mobil yang sudah terparkir dekat gerbang masuk universitas ku, setelahnya aku tersenyum lebar ke arah lelaki yang duduk di kursi kemudi. Aku meletakkan totebag ku di kursi belakang kemudian memutar musik dari radio.
"Tumben pulang cepet" tanya nya.
"Pak Johnny kan hari ini nikah" dia mengangguk kemudian memasangkan sabuk pengaman untukku.
Mobil kami pun mulai meninggalkan kawasan kampus.
"Mark hari ini kamu—"
Mark mengangguk "Kamu juga mau sekalian?"
Kini aku yang mengangguk "Mobil bawa sama kamu aja, biar aku nunggu di tempat biasa"
"Oke tapi sebelum itu aku nganterin kamu dulu ya, jangan kayak kemarin-kemarin kamu jalan kaki, nanti kecapean"
Aku mendengus, ayolah hanya sepuluh menit berjalan kaki dan Mark menyebutnya kecapean, apa-apaan. Padahal kan itu sehat untukku.
"Gapapa kali biar aku agak kurusan"
"Kamu udah kurus"
"Gendutan ih, liat pipi aku gede gini kayak bakpao. Nanti kamu gak cinta lagi sama aku terus—"
"Terus aku nyari yang lain, udah berapa kali sih kamu ngomong itu. Gendut darimana orang kurus begitu, nanti kalo udah pada pada selesai kita cari tempat makan"
Baiklah aku memang tidak bisa melawan Mark untuk masalah ini, Mark sangat memperhatikan pola makan ku. Dia tidak membiarkanku memakan makanan yang tidak bergizi, kecuali sesekali.
"Mark aku mau es krim, stok di rumah abis"
"Dua box"
Aku menggeleng "No! Enam box" Mark menatapku dengan sengit.
"Gak! Gak baik, nurut ya"
"Mark enam ya ya ya?" Aku membujuknya sembari memasang puppy eyes andalanku.
"Nope, harus nurut"
Oh ayolah, aku sangat menyukai es krim dan dua box tidak ada apa-apanya, mungkin akan tersangkut di kerongkongan ku saja.
Menyebalkan!
"Aku beli pake duit aku ih, gak minta kamu. Kalo gak mau aku beli sama si Jaemin aja huuuu"
"Beli aja sama adek kamu itu, tapi acara konser terakhir itu aku gak akan ikut"
"Ish gaseruuuuu"
Huh bisa-bisanya aku berpacaran dengan Mark, tapi aku mencintainya, gimana dong? :)
Kami memang sering datang ke acara konser, lebih tepatnya aku yang memaksa Mark karena Mark sama sekali tidak tertarik dengan K-Pop. Tentunya aku yang membayar, tapi setelahnya Mark mengganti uang milikku padahal aku tidak meminta. DIA YANG MEMAKSA!
Konser ini juga adalah konser yang akan aku kunjungi untuk terakhir kalinya, karena setelah itu aku ingin fokus pada kuliahku, aku sudah dewasa dan harus memikirkan masa depanku.
Mark sudah bekerja, dia adalah seorang penulis novel sekaligus seorang komposer di salah satu agensi besar. Penghasilannya pun tidak main-main. Keluarga Mark juga masuk kedalam keluarga terpandang, ayahnya benar-benar kaya raya, aku pernah beberapa kali mengunjungi rumahnya, tentunya bersama dengan Mark dan— ugh memikirkan kembali kekayaan ayah Mark membuat kepalaku pening.
Diantara kami, Mark lah yang paling dewasa, dia tidak pernah salah dalam mengambil keputusan, selalu menyelesaikan segala masalah dengan kepala dingin, dia tidak pernah gegabah dan selalu memikirkan hal apapun itu secara matang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mark Lee as
FanficGimana ya kalo misalnya Mark jadi siapa aja nya kamu? 210810 #1 in imagine 210819 #2 in ffnct 210819 #2 in leemark 210824 #1 in nct2018 210825 #1 in nct2020 210825 #7 in nct 210917 #6 in halu 211013 #15 in mark 211017 #4 in marklee