14. Teman baru?

66 69 74
                                    

***

"Banyaknya teman tak selamanya menjamin hidupmu bahagia."

__A__

***

Airin berlari cukup cepat, bel tanda masuk telah berbunyi beberapa menit yang lalu, dia tidak telat hanya saja kala dia sedang di kamar mandi untuk sekedar buang air kecil, pintu kamar mandi terkunci entah oleh siapa.

Untung saja tukang kebun sekolahnya memang sedang berkeliling, yang dia syukurkan lagi yaitu skeatboarnya. Dia meninggalkan di samping kursi depan kamar mandi, dan untung saja tidak ada yang mencurinya.

Nafasnya tersenggal-senggal lalu membuka pintu kelas sedikit keras. Dia terdiam dengan wajah dingin kala mendapati tatapan tidak suka dari teman dan gurunya.

Dia membenci guru BK nya, guru itu tak pernah mau mendengarkan pembelaan dari seseorang yang menurutnya bodoh. "Assalamu'alaikum, pagi, Bu!" salamnya berusaha sopan.

Tak ada jawaban melainkan tatapan tajam yang ia dapatkan, Airin menatap tajam kembali satu guru itu. "Titisan dakjal!" hina Airin sama sekali tak takut.

Teman sekelasnya jelas mendengar, pasalnya Airin tak segan-segan berbicara dengan suara lantang, takut? Airin keji melihat dirinya yang terus diremehkan.

"Gila! Gak ada sopan santunnya tu orang!" maki salah satu temannya-Arya.

Banyak yang menggelengkan kepalanya takjub. "Baru kali ini gue liat dia seberani itu!" takjub perempuan yang duduk di depan pojok.

"Gak kapok."

"Gak punya malu!"

"Mulutnya gak dijaga."

"Anjay!"

"Gilak-gilak."

Seruan yang bersahutan menjelekkan dirinya ia anggap angin lalu, dia menatap sinis kepada gurunya.

"Gak punya sopan santun kamu!" marah guru itu.

"look at the glass before you judge," balik Airin membalas tak kalah sadis.

"Gak punya aturan kamu?!"

"Anda tidak bisa berbahasa inggris?!" Skakmat sudah guru itu, Airin memandang remeh, "gak usah banyak gaya, bahasa Inggris aja gak lancar, segala ngatain gak tau sopan santun," cerca Airin membuat guru itu sedikit kikuk.

"Saya ini lebih tua dari kamu!"

"Saya juga bisa liat! Liat kantong mata sama kulit wajah anda saja udah ketebak! Gak usah kasih tau, saya gak peduli!"

"Benar-benar gak punya adab kamu!"

"Adab saya ada ketika orang lain juga beradab pada saya!" ucapnya menekan satu per satu kalimat itu, "tidak usah berbicara soal adab! Salam yang notabennya wajib saja anda tak berniat membalasnya, bagaimana anda akan mengatur saya tentang sebuah adab!"

Kata-kata Airin membuat beberapa dari mereka terkagum, di antaranya Tiara. "Gilak si! Nyesel gue dulu gak temenan sama Airin!" jujurnya terpukau.

Sudut Rasa (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang