20. Revealed

387 70 2
                                    

Hari itu libur, Jake bosan sekali, Jay juga sudah bosan bermain game lantaran menang terus.

"Jay, Haruto itu pindahan kan?" Tanya Jake.

Jay mengangguk, "Dari Jepang."

"Can you tell me which city to be exact?"

Kalau sudah Jake mengeluarkan bahasa ibunya, jelas sudah anak itu mau pertanyaannya dijawab, mendengar suara berat Jake saja sudah membuat Jay merinding, "F-Fukuoka."

"Ah, baiklah, terima kasih." Ucap Jake.

Jay merasa was-was. Diliriknya Jake yang sedang termenung, lama sekali.


































Jay sudah terlelap, terakhir kali dia mengunjungi kamar Jake anak itu juga sudah tertidur.

Tapi pernah dengar bahwa rasa penasaran itu membunuhmu? Itu juga yang dirasakan Jake, dia mengendap-endap pergi ke ruangan di mana PC Jay disimpan, lalu berselancar ke internet.

"Haruto surnamenya apa ya...?" Pikir Jake.

Kemudian ia membuka laman Winstagram Haruto dari internet, menemukan nama Watanabe Haruto dari display name yang terpampang di profil.

Jari lentiknya mulai mengetik satu persatu abjad nama Haruto, menemukan sedikitnya laman yang menyangkut tentang temannya itu.

Hanya ada video yang diupload sebagai tugas, laman yang dibuat untuk tugas, dan data siswa. Bahkan ada laman yang menjelaskan anime Naruto dan anaknya, Boruto.






"Should I search only by his surname?" Pikir Jake lagi, terus bermonolog dengan diri sendiri di ruangan sepi nan gelap itu.

"W... a... t... a... n... a... b... e..." Ketik Jake.

Ada beberapa artis dan atlet yang keluar seperti Watanabe Mayu, Watanabe Yuta, Anne Watanabe, sampai Rika dan Risa Watanabe.

Tapi Jake merasa tidak asing dengan yang satu ini, apalagi karya yang ditampilkan bersamanya... meski nama keluarganya bukan Watanabe.

"Adachi Cha?" Gumam Jake.

Pemuda penasaran itu membaca lebih jelas biografinya di laman khusus, diberitahukan bahwa dia adalah seorang seniman, lahir dan besar di Fukuoka.













Jake rasanya mau menangis saat dengan jelas membaca bahwa Adachi Cha memiliki anak bernama Watanabe Haruto, itulah mengapa namanya terkait dengan nama Watanabe—marga suaminya.

Jake merasa betul-betul familiar dengan lukisan itu, hingga dia mencari nama Adachi Cha, yang hasilnya lagi-lagi membuatnya ingin menangis.














Terpampang jelas siapa Adachi Cha dan apa yang terjadi padanya baru-baru ini. Sebuah peristiwa tidak mengenakan. Tentang teroris yang mengepung pameran lukisan milik Adachi Cha.





Napas Jake sudah tidak teratur lagi, tangannya berkeringat. Matanya sudah mengeluarkan bulir-bulir kesedihan dan kemarahan.








Jelas sudah, benar apa yang gurunya katakan, Haruto ada hubungannya dengan alasan kenapa dia di sini sekarang.




Pameran sialan itu adalah awal mula dari kesialan di hidupnya.



















Alasan sekarang dia adalah anak yatim piatu. Alasan dari dia harus melakukan segala macam terapi untuk melupakan traumanya.











Jake berlari ke kamarnya, menjatuhkan kanvas raksasa itu dari tempatnya yang membuahkan suara berisik. Kalap mencari dimana gunting, marah ingin merobek kanvas yang sudah dilukis cantik itu.


Belum sempat dia mengayunkan gunting ke kanvas tak bersalah itu, tangan Jay menghentikannya, beberapa penjaga turut datang namun diminta oleh Jay untuk meninggalkan kamar Jake.

Jay melihat wajah Jake yang penuh cairan, campuran keringat dan air mata, tangannya pun basah karena keringat.

"What's wrong?" Tanya Jay, tau yang ditanya tidak akan menjawab selain dengan bahasa ibu.

"H-he... is the reason... he is related... to that accident..."

Tau insiden mana yang Jake maksud, Jay langsung menarik Jake dalam pelukan, "Calm yourself down..." Ucap Jay mengelus kepala Jake.

"Help me... so i can get rid of him..."

RectangularTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang