Setelah berminggu-minggu memohon kepada ibu Jay, Jake akhirnya diperbolehkan menggunakan media sosial.
Mau tau media sosial seperti apa yang Jake gunakan? E-mail.
Jay terpaksa menahan tawanya saat melihat wajah semringah Jake yang duduk di sebelahnya, minta diajari bagaimana membuat dan berkirim e-mail.
"Coba tolong tanyain emailnya Haruto, Dohyon, Inhong, Jeongwoo sama Jungwon..." Pinta Jake.
"Aku gak yakin mereka pakai email." Jawab Jay, pipinya sudah merah akibat menahan tawa.
"Lho, kata mama kamu, semua orang musti punya email." Jawab Jake.
Jay mengangguk, "Biasanya dipakai cuman untuk ngumpulin tugas sih..."
Jake tidak menghiraukan Jay, terlanjur senang dengan diperbolehkannya dia memakai media sosial.
Haruto nyaris terguling dari kasurnya saat username "jakeshim02@gmail.com" tertera di kotak masuk emailnya, ternyata itu alasan dari Jake meminta alamat emailnya melalui Jay.
"Won, Woo, Jake punya email!" Seru Haruto.
"Tuh, benar kan yang waktu itu gue bilang. Kayaknya dia tuh punya trauma." Jawab Jeongwoo, merujuk saat malam mereka bertolak dari rumah Jay.
Jeongwoo menjelaskan dengan bukti tesis yang orang tuanya miliki. Bahwa Jake punya trauma terhadap sesuatu, dan selagi menjalani sekolah, Jake juga mendapat bimbingan psikologi.
Alasan yang memungkinkan kenapa Jake tidak boleh memakai sosial media, takut memicu traumanya.
"Tapi, kenapa ya?" Tanya Jungwon tiba-tiba tertarik.
"Entahlah..." Jawab Jeongwoo.
Haruto memilih diam dan mencoba melupakan fakta bahwa dari apa yang ia tangkap, tanah kelahirannya jadi tempat terakhir Jake berkunjung.
____________________________
To : wtnbharuto@gmail.com
From : jakeshim02@gmail.com
Haruto! Ini aku! Aku dibolehin buat email, nanti sering-sering ngomong di sini ya!
____________________________
____________________________
To : jakeshim02@gmail.com
From : wntbharuto@gmail.com
halo Jake! sudah punya semua email teman-teman? kalau belum nanti aku kasih ya, bilang aja siapa.
oh iya kenapa nggak sms aja? sama juga kok kayak email.
____________________________
Jake menerima email dari Haruto dengan kening berkerut, "Ah iya... kan sama aja..."
"Kenapa?" Tanya Jay yang sedang duduk di depan PC-nya.
"Aku baru ingat, email sama aja kayak sms. Jay, mau buat Winstagram juga..." Pinta Jake dengan wajah sedih, merasa semua usaha yang ia lakukan selama beberapa minggu ini berakhir sia-sia.
Jay tidak tau harus menjawab apa, pasalnya Jake sudah mengeluarkan jurus mata anak anjing miliknya, "B-buatnya di handphone aku aja ya, nih... Jangan bilang Mami."
Jake senang sekali, dia diajari Jay bagaimana caranya menggunakan Winstagram, juga mengikuti beberapa teman Jay yang ia kenal.
"Wah, followersnya Taeyong banyak sekali..." Ucap Jake kagum melihat angka 137k di Winstagram Taeyong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rectangular
Fiksi PenggemarMasa remaja bisa jadi waktu penuh tanda tanya, juga untuk empat anak laki-laki yang belajar menjabarkan apa arti cinta. [Congruous : Book I]
